JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal menepis informasi bahwa penutupan Panasonic dan Toshiba mencermikan lesunya kondisi industri elektronika di Indonesia. Dari catatan BKPM, komitmen investasi yang ditandai dengan diterbitkannya izin prinsip, tercatat untuk periode bulan Januari 2016 ini mencapai Rp 530 milar atau tumbuh 85% dari periode yang sama bulan lalu sebesar Rp 286 miliar.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani menyampaikan bahwa tumbuhnya komitmen investasi tersebut merupakan salah satu indikator bahwa kepercayaan investor sektor elektronik di Indonesia tetap tinggi. “Komitmen ini merupakan salah satu indikator yang dipakai untuk menunjukkan bahwa dari sisi iklim investasi dan minat sebenarnya masih tetap tinggi. Ini yang akan didorong untuk segera direalisasikan,” ujarnya dalam siaran pers beberapa waktu lalu dilansir Rabu (10/2/2016).
Franky menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi dengan perusahaan terkait mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Dia menuturkan, berdasarkan komunikasi awal dengan perusahaan, mereka melakukan restrukturisasi untuk meningkatkan daya saing. Kebijakan pendukung yang dibutuhkan, tambahnya, untuk meningkatkan daya saing adalah ketersediaan gas dan penerapan SNI untuk produk yang dihasilkan.
Franky menilai bahwa pemerintah dalam hal ini selalu terbuka, sehingga diharapkan perusahaan dapat menyampaikan apabila memang ada persoalan yang dapat difasilitasi. Salah satunya adalah terkait permasalahan tenaga kerja, yang di satu sisi ada sektor-sektor yang mengalami kesulitan sehingga harus melakukan PHK, sedangkan di sektor lainnya seperti tekstil contohnya kesulitan memperoleh tenaga kerja karena tingginya kebutuhan tenaga kerja padat karya tersebut.
Kepala BKPM dalam kesempatan tersebut juga mengemukakan bahwa capaian komitmen investasi Januari 2016 menggembirakan karena menunjukkan investor mulai merespon positif berbagai reformasi kebijakan bidang investasi yang dilakukan pemerintah, dengan mencatatkan komitmen investasi sejak awal tahun.
BKPM mencatatkan kenaikan nilai komitmen investasi sebesar Rp 206 triliun atau naik 119% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Posisi tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan investor tetap tinggi dan iklim investasi tetap kondusif untuk mencapai target realisasi investasi tahun ini di level Rp 545,4 triliun. Kenaikan tersebut merupakan kontribusi dari PMDN sebesar Rp 38 triliun yang naik 261% dan PMA sebesar Rp 168 triliun yang juga meningkat 101% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. (asr)