Oleh: Xia yǔ
Setelah pemindaian radioaktif, para ilmuwan mengatakan bahwa Piramida Besar Giza (Great Pyramid of Giza, juga dikenal sebagai Piramida Khufu, disingkat Piramida Besar) itu diduga mungkin terdapat “ruang rahasia” yang tidak diketahui sebelumnya di kedua blok Piramida tersebut.
Kamis (13/10/2016) lalu, Dinas Kepurbakalaan Mesir dengan hati-hati mengumumkan, bahwa di dalam Piramida yang dibangun King Khufu pada 4.500 tahun silam ini ditemukan “dua tempat yang ganjil”, dan perlu diteliti lebih lanjut untuk memastikan fungsi, sifat dan skalanya, demikian dilansir dari laman Central News Agency.
Piramida Khufu memiliki ketinggian 146 meter, dan dinyatakan sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Sejauh ini telah diketahui terdapat tiga makam di dalamnya, yang dijadikan sebagai makam firaun sama seperti Piramida di Mesir lainnya.
Ilmuwan dari Operasi ScanPyramids menyatakan, “Sekarang dapat kami konfirmasikan dibalik Piramida sisi utara terdapat sebuah “ruang”, dari bentuknya menunjukkan setidaknya terdapat sebuah koridor yang menjulur hingga ke bagian dalam Piramida besar tersebut.”
Para peneliti yang merekonstruksi dengan teknologi 3D dan sinar kosmik Ini menyatakan, mereka menemukan sebuah ruang rahasia lainnya di sisi timur laut Piramida.
Oktober lalu, peneliti gabungan dari Prancis, Jepang, Kanada, dan Mesir melakukan sebuah penelitian yang disebut “Pemindaian piramida”. Mereka melakukan eksplorasi di dalam Piramida menggunakan infrared thermography (teknik pencitraan infra merah) dan peralatan deteksi canggih lainnya untuk mengungkap struktur internal di bawah permukaan Piramida. Selain Piramida Khufu, Piramida Khafre yang berada di sekitarnya dan Piramida Bent di selatan Kairo serta Piramida Merah (Red), juga merupakan target eksplorasi mereka.
Para ilmuwan akan melakukan pemindaian dengan sinar kosmik, yang menghasilkan muon (partikel subatomik yang tidak stabil) ketika mereka mengenai atmosfer, yang dapat dengan mudah melewati ruang terbuka, tapi mungkin akan diserap atau dibelokkan jika menemui benda yang keras di permukaan.
Sinar kosmik bekerja seperti dokter yang akan melakukan rontgen sinar-X pada pasien patah tulang. Hasilnya dapat dilihat gambar tulang pada bagian mana yang patah. Jadi, seperti itulah kinerja sinar kosmik dalam penelitian ini. Namun, dalam penelitian ini, bukan tulang retak yang terlihat atau dicari, melainkan kemungkinan masih adanya ruang yang tersembunyi di dalam piramida-piramida tersebut, untuk mengungkap misteri pembangunannya.
November 2015 lalu, sebuah Tim internasional dan ilmuwan menemukan fenomena “termal yang ganjil” di Piramida Giza. Mereka menyimpulkan keberadaan penyimpangan panas pada semua monumen saat fase pemanasan dan pendinginan. Secara khusus, penyimpangan panas ditemukan di bagian timur Piramida Khufu. Yaitu pada bagian yang sejajar dengan tanah. Berdasarkan scan panas yang dilakukan, bagian pondasi lebih panas dari bagian lain.
Bulan lalu, arkeolog menampilkan hasil pemindaian 3 Dimensi yang dilakukan dengan moun di Piramida Bent di Dashur, ibukota Mesir Kuno, yang berusia 4.600 tahun. Gambar 3D dengan jelas menunjukkan di dalam piramida misterius ini terdapat dua kuburan rahasia.
Temuan baru di Piramida Khufu diharapkan mampu menguak misteri bangunan yang menjadi ikon di Mesir itu. Para ilmuwan yang melakukan penelitian melalui sistim scan itu berharap mendapat temuan yang sangat penting, termasuk kemungkinan adaanya ruang rahasia di piramida tertinggi di wilayah Giza ini.
Para ilmuwan juga mengatakan teknologi yang sama bisa membantu menemukan kuburan rahasia di ruang pemakaman Tutankhamun, yang kemungkinan besar adalah makam Ratu Nevertiti.
Sebelumnya, sejumlah misi penelitian telah dilakukan untuk mengungkap misteri piramida-piramida itu. Namun hingga kini para ilmuwan belum mampu menghasilkan teori yang relevan untuk menjelaskan bagaimana piramida-piramida itu dibangun. (Epochtimes/joni/rmat)