Cerita Tiongkok Kuno: Kisah Kaisar Shun

Yu Shun, juga dikenal sebagai Chong Hua, memiliki seorang ayah, bernama Gu Sou, yang buta. Ibu tirinya melahirkan seorang anak laki-laki bernama Xiang. Sama seperti orang tuanya, Xiang sangat kejam terhadap Shun. Ayah mereka sangat menyukai Xiang dan selalu mencari kesempatan untuk menyingkirkan Shun.

Suatu hari, ayah Shun memintanya untuk naik ke atap lumbung untuk memperbaikinya, dan kemudian dia diam-diam mengatur lumbung tersebut agar terbakar sementara Shun sedang memperbaiki atap. Menggunakan dua caping jerami seperti sayap, Shun terbang turun dan melarikan diri dari api.

Tidak lama setelah itu, ayah Shun memintanya untuk menggali sumur. Menyadari bahwa ayahnya mungkin mencoba untuk membunuhnya lagi, Shun diam-diam membuat lubang samping yang mengarah ke luar. Sementara Shun menggali lebih dalam dan lebih dalam, Gu Sou dan Xiang mulai mengisi sumur tersebut dengan tanah, mencoba mengubur Shun hidup-hidup. Shun lolos melalui lubang samping. Gu Sou dan Xiang sangat senang karena mereka mengira bahwa Shun sudah pasti mati. Mereka kemudian berencana untuk mengambil hartanya.

Namun, sama seperti hari lainnya, Shun muncul untuk menyapa orang tuanya dan terus merawat mereka setiap kali mereka membutuhkannya. Dia juga terus mencintai saudaranya dengan tulus. Meskipun dia tahu bahwa seluruh keluarga ingin membunuhnya, dia masih sangat setia kepada mereka. Setelah itu, kapanpun keluarga ingin membunuhnya, mereka tidak dapat berhasil melakukannya; tetapi ketika mereka membutuhkan bantuan, Shun selalu ada untuk mereka.

Pada usia 20, Shun sudah sangat terkenal karena kebajikannya dan karena itu mengilhami banyak orang. Ketika dia menggarap lahan pertanian di Lishan, para petani di Lishan berhenti bertengkar tentang batas-batas tanah satu sama lain. Ketika dia memancing di Leize, nelayan di Leize mencoba untuk membiarkan orang lain mengambil tempat memancing terbaik terlebih dahulu. Ketika dia sedang mengerjakan produksi gerabah di sepanjang tepi Sungai Kuning, tidak satupun tembikar yang rusak dibuat. Setelah hanya tiga tahun, kota kecil tempat dia bekerja menjadi kota besar.

Ketika Shun berusia 30 tahun, Kaisar Yao menyuruh kedua putrinya menikahi Shun agar Kaisar dapat melihat seperti apa tingkah lakunya di rumah. Kaisar menyuruh sembilan putranya berteman dengan Shun untuk mengamati seperti apa tingkah lakunya di luar rumah. Hasil pengamatan mereka semuanya positif. Pada usia 61 tahun, Shun diangkat menjadi Kaisar. (ran)

ErabaruNews