Trump Akan Gunakan Panel Tinjauan Keamanan AS untuk Mengatasi Investasi Tiongkok

WASHINGTON — Presiden Donald Trump mengatakan pada 27 Juni ia akan menggunakan proses peninjauan keamanan nasional yang diperkuat untuk menggagalkan akuisisi-akuisisi Tiongkok terhadap teknologi Amerika yang sensitif, pendekatan yang lebih lunak daripada memaksakan pembatasan-pembatasan investasi khusus Tiongkok.

Departemen Keuangan telah merekomendasikan agar Trump menggunakan Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS), yang otoritasnya akan ditingkatkan oleh undang-undang baru di Kongres, untuk mengendalikan kesepakatan-kesepakatan investasi. Undang-undang tersebut memperluas ruang lingkup transaksi-transaksi yang ditinjau oleh panel antar-lembaga untuk mengatasi masalah keamanan, kata Trump.

“Kita akan memperlakukan Tiongkok dengan cara kita akan memperlakukan yang lainnya, dan sampai tingkat yang kita khawatirkan tentang transaksi-transaksi tersebut, kita akan memblokir mereka,” Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan pada CNBC pada tanggal 27 Juni. “Namun kita tidak akan, secara membabi buta, mendiskriminasi Tiongkok sebagai bagian dari negosiasi.”

Pembatasan investasi adalah bagian dari upaya pemerintah untuk menekan Beijing agar melakukan perubahan besar dalam perdagangannya, transfer-transfer teknologi, dan kebijakan-kebijakan subsidi industri. Pemerintah telah menyebut Tiongkok yang secara tidak adil memperoleh kekayaan intelektual Amerika melalui persyaratan-persyaratan usaha patungan, perizinan yang tidak adil, dan akuisisi-akuisisi strategis perusahaan-perusahaan teknologi AS.

Pada 24 Juni, para pejabat pemerintah mengatakan kepada media bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan pembatasan yang hanya akan fokus pada kesepakatan-kesepakatan investasi Tiongkok, dengan menerapkan Undang-undang Ekonomi Darurat Internasional tahun 1977 (International Emergency Economic Powers Act), yang memberi presiden wewenang luas untuk membatasi aset-aset berdasarkan kekhawatiran keamanan nasional.

“Saya telah menyimpulkan bahwa undang-undang seperti itu (CFIUS) akan menyediakan alat tambahan untuk memerangi praktik-praktik investasi yang bersifat memangsa yang mengancam kepemimpinan teknologi kritis kita, keamanan nasional, dan kemakmuran ekonomi di masa depan,” kata Trump dalam sebuah pernyataan yang tidak secara khusus menyebut Tiongkok.

Pejabat-pejabat administrasi senior mengatakan kepada wartawan pada  konferensi telepon yang tetap berpegang pada CFIUS, sebuah proses dimana perusahaan-perusahaan akan terbiasa dengannya, akan memastikan investasi yang mentalnya kuat yang masuk ke Amerika Serikat sambil melindungi “aset paling berharga” milik intelektual AS.

Trump mengatakan dalam pernyataannya bahwa pada bagian terakhir dari undang-undang CFIUS tersebut, yang dikenal sebagai Undang-undang Modernisasi Peninjauan Risiko Investasi Asing, ia akan mengarahkan pemerintahannya “untuk menerapkannya segera dan menegakkannya secara ketat, dengan pandangan ke arah pembicaraan mengenai kekhawatiran tentang investasi asing yang dikontol negara dalam teknologi-teknologi penting.”

Jika Kongres gagal untuk meloloskan undang-undang tersebut dengan cepat, Trump mengatakan, dia akan mengarahkan pemerintah untuk menerapkan pembatasan baru di bawah otoritas eksekutif yang dapat diterapkan secara global.

Keputusan untuk teguh dengan CFIUS adalah langkah pragmatis karena perundang-undangan CFIUS baru “akan mengganggu di dalam upaya-upaya Tiongkok untuk meningkatkan rantai nilai dalam teknologi tinggi,” kata Scott Kennedy, kepala studi Tiongkok di Center for Strategic and International Studies di Washington. (ran)

ErabaruNews