Mantan Regulator Saham Terlibat Permainan Saham dan Perdagangan Orang Dalam

Tiongkok telah membuka pengadilan terhadap mantan pejabat tinggi yang bertanggung jawab mengatur pasar keuangan, yang menjadi sasaran penyelidikan setelah pasar saham jatuh pada tahun 2015.

Yao Gang, mantan wakil ketua Komisi Regulator Sekuritas Tiongkok (CSRC), diadili di Pengadilan Menengah Kota Handan di Provinsi Hebei Tiongkok utara pada 11 Juli, menurut media pemerintah Xinhua. Yao dituduh menerima suap dan perdagangan orang dalam (insider trading).

Sebelum menjadi wakil ketua pada tahun 2008, Yao adalah wakil direktur dan kemudian direktur Departemen Pengawasan Saham Berjangka CSRC pada tahun 1993. Setelah bekerja sebentar untuk perusahaan yang terdaftar di bursa umum Guotai Jun’an Securities pada tahun 1999, ia kembali ke CSRC pada tahun 2002, bekerja sebagai direktur Departemen Pengawasan.

Penuntut Kota Handan mengatakan Yao telah menerima suap, kadang-kadang melalui anggota keluarganya, sebesar 69,6 juta yuan (sekitar $10,4 juta) dari tahun 2006 hingga 2015, menggunakan posisinya untuk memberikan “kemudahan” bagi individu yang tidak disebutkan namanya seperti membantu restrukturisasi perusahaan, mengacaukan perdagangan saham saat dalam proses transfer-transfer saham, dan membantu mereka dalam menghindari hukuman oleh otoritas lokal.

Dari Januari hingga April 2007, Yao secara ilegal memperoleh sekitar 2,1 juta yuan (sekitar $314,584) dari penjualan dan pembelian saham berdasarkan informasi orang dalam tentang perusahaan publik yang melakukan restrukturisasi. Dia telah membayar untuk transaksi menggunakan dana dari akun saham yang dia kendalikan.

Menurut Xinhua, Yao mengakui dakwaan jaksa. Pengadilan mengumumkan akan mengeluarkan putusannya di kemudian hari.

Sidang tersebut telah gagal untuk menjawab pertanyaan yang berumur lama: Bagaimana mungkin Yao terlibat dalam gejolak pasar saham pada Juni 2015, ketika saham-saham seri A di Bursa Efek Shanghai, setelah pergerakan kenaikan panjang, kehilangan sepertiga dari nilai mereka dalam waktu tiga minggu? Setelah gejolak tersebut, para penyelidik anti korupsi di Partai Komunis Tiongkok (PKT), sebagai bagian dari kampanye yang dimulai ketika pemimpin Tiongkok Xi Jinping berkuasa pada tahun 2012, mulai fokus pada sektor keuangan negara.

Beberapa analis telah menyimpulkan bahwa gejolak pasar saham secara buatan direkayasa untuk tujuan-tujuan politik. The Epoch Times dan Liberty Times yang berbasis di Taiwan telah mengutip analisis bahwa para pejabat dalam faksi oposisi yang setia kepada mantan pemimpin Partai Jiang Zemin telah memanipulasi sekuritas di pasar, yang mengarah ke penurunan harga saham. Beberapa media Tiongkok melaporkan hubungan Yao dengan Ling Jihua, mantan asisten politik utama yang merupakan anggota kunci faksi Jiang.

Pada 31 Agustus 2015, Kejaksaan Agung mengumumkan bahwa Yao telah ditempatkan dalam penyelidikan karena menerima suap. Beberapa minggu kemudian, pada 16 September, Zhang Yujun, mantan asisten kepala CSRC, juga ditempatkan dalam penyelidikan.

Menurut portal berita Tiongkok, Baidu, Partai telah mencabut keanggotaan PKT Zhang dan mengeluarkannya dari jabatannya. Dia sedang menunggu pengadilannya.

Media Tiongkok menuduh Yao menjual saham-saham Tiongkok setelah dia secara ilegal mentransfer dana ke Hong Kong dan Singapura.

Hingga September 2017, lebih dari 60 pejabat dan manajer senior di sektor keuangan Tiongkok telah digulingkan sejak kampanye anti korupsi dimulai, menurut media Tiongkok, Beijing News. (ran)