Pejabat Bea Cukai Tiongkok Sita Bagian-bagian Satwa Liar yang Diselundupkan

Di Tiongkok utara, petugas bea cukai telah menyita bagian-bagian dari satwa liar senilai jutaan dolar, dalam salah satu kasus penyelundupan terbesar dalam beberapa tahun.

Menurut laporan 18 Juli oleh situs berita yang dikelola pemerintah, China News, pejabat bea cukai Tiongkok yang ditempatkan di Hulin Control Point, sebuah pelabuhan kargo darat yang berbatasan dengan Rusia di Kota Hulin, Provinsi Heilongjiang, mencegat truk bergaya Rusia pada 26 April.

Para pejabat curiga terhadap aktivitas truk tersebut karena menyeberang ke Tiongkok dua kali dalam waktu kurang dari sebulan dan tinggal di negara itu selama total 32 hari.

Mereka mulai mencari kendaraan tersebut dan menemukan kedelai dalam jumlah besar, ​​tetapi kebanyakan tampak usang atau penuh dengan jamur.

Kemudian, di dalam ruangan yang tersembunyi di dalam truk, para petugas menemukan 1.276 tanduk antelope, 156 gading mamut, 406 gading walrus, 2 gading gajah, 70 gigi beruang, 226 gigi paus, sekitar 319 kilogram teripang (dianggap sebagai makanan lezat di beberapa bagian Tiongkok), 44 buah empedu beruang, dan 4 buah penis rusa. Dua yang terakhir digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok.

Nilai pasar untuk semua bagian-bagian hewan yang disita tersebut diperkirakan mencapai 106 juta yuan (sekitar $15,8 juta), menurut China News. Yang paling berharga dari mereka semua adalah 1.276 tanduk antelope, diperkirakan bernilai 102 juta yuan (sekitar $15,2 juta).

Menurut China News, delapan tersangka telah ditahan.

Tiongkok telah memberlakukan larangan penjualan gading gajah dimulai pada 1 Januari, setelah bertahun-tahun perburuan tak terkendali yang menyebabkan Tiongkok menjadi importir terbesar dan pengguna akhir gading gajah. Di Tiongkok, gading adalah simbol kekayaan yang sangat didambakan yang biasanya terlihat dalam ukiran yang rumit, pernak-pernik, sumpit, dan barang-barang lainnya.

Sebelum larangan tersebut, Tiongkok telah mengizinkan penjualan gading terjadi segera sebelum konvensi (pra-konvensi), yang mengacu pada produk seperti ukiran dan kerajinan yang diperoleh sebelum Konvensi 1975 tentang Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora yang Terancam Punah telah ditandatangani oleh Tiongkok dan negara-negara lain untuk melindungi satwa liar, menurut Reuters. Setiap gading yang diperoleh setelah tahun 1975 dianggap ilegal.

Perdagangan gading pra-konvensi telah berkembang secara legal di Tiongkok dan Hong Kong sejak tahun 1975, dimana para aktivis lingkungan mempunyai permintaan yang telah lama untuk mendorong ketegasan untuk tindakan-tindakan baru mengakuisisi gading.

Larangan tersebut, bagaimanapun, tidak menghentikan para penyelundup untuk terus membawa gading ke Tiongkok. Menurut laporan 13 Juni oleh China News, antara 1 Mei hingga 13 Juni, petugas bea cukai di Kota Nanning di Tiongkok selatan dekat perbatasan Vietnam telah menyita 143 gading seberat 5,155 kilogram di Pelabuhan Dongxing.

Satu warga Vietnam berusaha membawa 59 gading seberat 1,56 kilogram melalui pelabuhan.

Gigi hewan langka adalah barang yang menguntungkan bagi penyelundup untuk dijual di pasar gelap. Menurut laporan 13 Juli oleh China News, petugas bea cukai di Hohhot, ibu kota Mongolia Dalam, telah menyita 149 gigi beruang coklat dan hitam. Nilai pasar untuk gigi yang disita diperkirakan sekitar 300.000 yuan (sekitar $44.725). (ran)

ErabaruNews