Perdana Menteri Kanada Khawatirkan Ancaman Huawei Terhadap Keamanan Nasional

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau khawatir tentang ancaman keamanan nasional yang ditimbulkan oleh raksasa telekomunikasi Tiongkok Huawei, menurut sebuah artikel Globe and Mail yang mengutip seorang pejabat senior pemerintah yang tidak disebutkan namanya.

Artikel tersebut mengatakan Trudeau telah mendengar tentang risiko secara langsung dari penasehat keamanan nasional Presiden AS Donald Trump, John Bolton, dan juga telah berdiskusi dengan para pemimpin negara-negara anggota Five Eyes mengenai risiko keamanan siber (cybersecurity) yang ditimbulkan oleh Huawei.

Five Eyes adalah aliansi antara Kanada, Selandia Baru, Amerika Serikat, Australia, dan Inggris yang memfasilitasi kolaborasi dalam kegiatan intelijen

Menurut laporan Globe, pejabat senior tersebut mengatakan para pemimpin Kanada, Inggris, Australia, dan Selandia Baru setuju selama pertemuan tingkat tinggi Persemakmuran pada bulan April di London bahwa negara-negara mereka tidak dapat menjadi tergantung pada teknologi 5G dari Huawei karena hubungan dekat perusahaan tersebut dengan rejim komunis Tiongkok.

Bolton juga dilaporkan telah memberi tahu Trudeau bahwa Huawei perlu diblokir dalam mendominasi teknologi 5G, evolusi berikutnya dalam teknologi nirkabel yang menjanjikan kecepatan lebih cepat.

Australia sudah siap untuk melarang Huawei menyediakan peralatan untuk jaringan broadband 5G negara tersebut, seperti yang didesak oleh badan-badan intelijennya.

Didirikan oleh pensiunan perwira di Tentara Pembebasan Rakyat, Huawei telah disebut sebagai bagian dari peralatan spionase Tiongkok. Februari lalu, enam kepala utama badan intelijen AS termasuk CIA, FBI, dan NSA, memperingatkan warga Amerika untuk tidak membeli ponsel buatan Huawei dan raksasa telekomunikasi Tiongkok lainnya, ZTE. Mantan kepala Dinas Intelijen Keamanan Kanada juga telah menyebut perusahaan tersebut sebagai ancaman keamanan nasional untuk Kanada.

Michael Hayden, mantan kepala CIA, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Australian Financial Review bahwa badan-badan intelijen memiliki bukti kuat bahwa Huawei memata-matai untuk kepentingan rezim Beijing.

Australia telah melarang Huawei mengajukan penawaran kontrak jaringan broadband nasional pada tahun 2012, dengan alasan kekhawatiran keamanan nasional. Pada tahun yang sama, Kanada memblokir Huawei dari penawaran untuk membangun jaringan telekomunikasi dan email pemerintahan.

Pada tanggal 26 Juli, Dewan Perwakilan AS mengesahkan RUU yang memperketat peraturan tentang investasi Tiongkok di Amerika Serikat dan melarang pemerintah AS menggunakan teknologi dari Huawei dan ZTE.

Huawei memiliki operasi-operasi yang luas di Kanada, dan smartphone-nya secara luas dijual di toko-toko ritel di seluruh negeri. Perusahaan ini secara aktif terlibat dalam penelitian teknologi 5G di Kanada, dengan penyelidikan yang dilakukan oleh Globe telah menunjukkan bahwa para profesor Kanada telah mentransfer hak penuh kekayaan intelektual mereka kepada Huawei.

Seorang juru bicara Departemen Pertahanan Nasional Kanada mengatakan dia tidak dapat berkomentar mengenai perusahaan tertentu, tetapi menambahkan bahwa “Warga Kanada dapat diyakinkan bahwa langkah-langkah yang tepat berada di dalam posisi untuk melindungi infrastruktur dan sistem komunikasi penting Kanada.”

“Kami mengikuti saran dari para pejabat keamanan ahli kami dan kami tidak akan pernah berkompromi dengan keamanan nasional kami,” kata Renee Filiatrault dalam email. (ran)

ErabaruNews