Insinyur Tiongkok Terdakwa Mencuri dan Mentransfer Teknologi Turbin ke Tiongkok

Seorang insinyur berkebangsaan Tiongkok didakwa karena mencuri rahasia dagang dari majikannya di AS, General Electric (GE), dan mengirimkan informasi tersebut ke perusahaan-perusahaan di Tiongkok.

Zheng Xiaoqing (56 tahun) dari Niskayuna, New York, ditangkap oleh FBI (Federal Bureau of Investigation) pada 1 Agustus. Dia menghadapi hukuman maksimum 10 tahun penjara, denda hingga $250.000, dan jangka waktu pembebasan yang diawasi hingga tiga tahun, menurut Departemen Kehakiman AS.

Dakwaan terhadap Zheng berhubungan dengan insiden pada tanggal 5 Juli ketika dia mencuri file-file digital yang berkaitan dengan teknologi turbin GE.

Jaksa mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Zheng diduga telah menggunakan steganografi [sejenis teknologi terenkripsi] untuk menyembunyikan file-file data milik GE ke dalam gambar digital matahari terbenam yang tidak berbahaya, dan kemudian mengirimkan gambar digital tersebut melalui email, yang berisi file-file data GE yang dicuri, ke akun email Zheng (pribadi).”

Zheng dipekerjakan oleh GE pada tahun 2008. Dia telah dicurigai oleh perusahaannya selama bertahun-tahun, menurut pengaduan pidana federal. “GE memasang perangkat lunak pemantauan di komputer Zheng dalam upaya untuk menentukan informasi apa yang dia enkripsi, dan apa yang dia lakukan dengan informasi tersebut,” menurut pengaduan yang diperoleh oleh Albany Times Union.

Zheng adalah warga negara AS yang dinaturalisasi yang juga memegang kewarganegaraan di Tiongkok. Ketika FBI menggeledah rumah Zheng, mereka menemukan dari paspornya bahwa Zheng telah ke Tiongkok lima kali dalam dua tahun terakhir. Mereka juga menyita buku panduan yang menjelaskan sumber-sumber penghasilan yang diberikan rezim Tiongkok kepada orang-orang yang memberikan pengetahuan teknologi tertentu kepada rezim tersebut.

Investigator federal mengatakan mereka menemukan Zheng terlibat dalam beberapa perusahaan teknologi penerbangan di Tiongkok, beberapa di antaranya didanai oleh Beijing.

Selain itu, Zheng sebelumnya mengatakan kepada para pejabat di GE bahwa dia dan saudara-saudaranya memiliki perusahaan teknologi di Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu, yang memasok suku cadang untuk mesin-mesin penerbangan sipil.

Teknologi turbin dapat digunakan untuk pembangkit listrik tenaga angin, yang merupakan industri energi baru yang ingin dikembangkan oleh Beijing untuk kepentingan nasionalnya. Banyak perusahaan Tiongkok mendapat dukungan keuangan dari otoritas pusat.

Kasus GE bukanlah contoh pencurian kekayaan intelektual yang pertama di industri turbin. Pada bulan Januari, pembuat turbin angin Tiongkok, Sinovel Wind Group Co. dihukum atas tuduhan federal karena mencuri rahasia dagang dari AMSC, perusahaan teknologi energi Amerika, yang mengakibatkan kerugian lebih dari $800 juta untuk AMSC. (ran)

ErabaruNews