Produsen Sepatu Hong Kong di Tiongkok Terancam Bangkrut oleh Tarif

Para pembuat sepatu Hong Kong baru-baru ini mengungkapkan kekhawatiran bahwa keuntungan mereka akan terpengaruh oleh perang perdagangan AS-Tiongkok, terutama karena Presiden Donald Trump mengatakan bahwa dia sedang mempertimbangkan peningkatan tarif hingga 25 persen dari 10 persen untuk barang-barang Tiongkok senilai $200 miliar.

Ketua dua asosiasi perdagangan alas kaki utama di Hong Kong mengindikasikan bahwa karena pesanan dari Amerika Serikat mencapai sekitar 80 persen dari bisnis mereka, industri alas kaki Hong Kong akan menghadapi tantangan besar. Banyak perusahaan alas kaki Hong Kong memiliki pabrik di Tiongkok.

Sementara alas kaki saat ini tidak ada dalam daftar barang-barang Tiongkok yang telah diusulkan pemerintah AS untuk putaran terakhir tarif AS, industri tersebut cemas setelah Trump mengatakan bahwa ia siap untuk memperpanjang tarif untuk semua impor dari Tiongkok, kira-kira senilai $500 miliar .

Perwakilan industri alas kaki Hong Kong baru-baru ini mengatakan kepada media lokal bahwa mereka memperkirakan banyak pabrik di Tiongkok akan tutup atau terpaksa untuk keluar dari Tiongkok musim semi mendatang. Selain itu, 70 persen produsen alas kaki harus mengurangi skala operasi mereka.

Statistik dari Dewan Pengembangan Perdagangan Hong Kong mengungkapkan bahwa sebagian besar pembuat alas kaki Hong Kong telah memindahkan fasilitas produksi ke daratan Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir karena meningkatnya biaya operasi di Hong Kong. Pada Desember tahun lalu, jumlah karyawan di industri alas kaki di Hong Kong telah turun setengah dalam periode yang sama di tahun sebelumnya.

Sementara itu, beberapa produsen alas kaki diklasifikasikan sebagai bisnis impor dan ekspor setelah pabrik mereka dipindahkan ke Tiongkok. Pada akhir tahun lalu, ada 1.110 perusahaan ekspor dan impor alas kaki di Hong Kong, mewakili penurunan 15,2 persen tahun ke tahun. Sementara itu, jumlah karyawan di bidang ini turun menjadi 5.440, turun 17,2 persen dari tahun ke tahun dalam periode yanga sama.

Menurut Ben Cheung, presiden Asosiasi Alas Kaki Hong Kong (Hong Kong Footwear Association), saat ini ada sekitar 2.000 pabrik alas kaki milik Hong Kong di Tiongkok daratan. Dia mengatakan kepada koran Hong Kong, Oriental Daily News pada 6 Agustus bahwa di bawah perang dagang saat ini, dia yakin jumlah tersebut akan berkurang.

Cheung juga mencatat bahwa itu berisiko bagi produsen Hong Kong untuk menerima pesanan alas kaki bermerek dari AS. Namun, jika mereka menerima pesanan-pesanan tersebut, mereka harus memproduksinya. Periode puncak produksi berlangsung dari Agustus hingga Oktober, sedangkan November adalah periode puncak pengiriman. Diperkirakan ekspor alas kaki akan menurun pada kuartal keempat setelah Natal.

Frank Leung, ketua Federation of Hong Kong Footwear, juga mengatakan kepada surat kabar bahwa masalah kemungkinan akan muncul awal tahun depan. Dia memperkirakan bahwa ekspor alas kaki Hong Kong akan jatuh sekitar Tahun Baru Tiongkok.

Leung sangat khawatir pembeli AS akan mengurangi atau bahkan menghentikan pesanan sama sekali, yang akan membahayakan mata pencaharian karyawan alas kaki Hong Kong. Dia mengatakan bahwa investasi besar di Tiongkok telah ditangguhkan dan mengingatkan anggota asosiasi untuk berinvestasi dengan hati-hati.

“Kami tidak tahu berapa lama [perang dagang] akan berlangsung,” katanya. “Semua mungkin mati sebelum akhir perang tersebut!” (ran)