JD.com Tiongkok Hadapi Kesulitan Sejak Penangkapan CEO Menarik Perhatian

CEO salah satu pengecer online terbesar di Tiongkok, JD.com, ditangkap di Amerika Serikat baru-baru ini atas tuduhan pemerkosaan, dan dampak buruk bagi perusahaannya kini mulai terbentuk.

Richard Liu, melalui pengacaranya, telah membantah melakukan kesalahan. Dia ditangkap oleh polisi di Minneapolis, Minnesota, kemudian dibebaskan dari tahanan pada 1 September. Sejak itu Liu kembali ke Tiongkok. Polisi Minneapolis masih menyelidiki kasus tersebut.

Dalam dua hari perdagangan sejak penangkapan Liu, JD.com, yang terdaftar di bursa saham Nasdaq, telah kehilangan $7,2 miliar atau 16 persen dari nilai pasarnya.

Beberapa firma hukum AS juga telah mengumumkan bahwa mereka akan menyelidiki pengaduan hukum atas nama investor JD.com.

Rosen Law Firm yang berbasis di New York City mengatakan dalam siaran pers 4 September bahwa mereka sedang mempersiapkan gugatan class action “untuk memulihkan kerugian yang diderita oleh para investor JD.com,” atas dasar “tuduhan bahwa JD.com kemungkinan telah mengeluarkan materi informasi bisnis yang menyesatkan ke masyarakat investasi.”

Pomerantz, yang juga berbasis di New York City, mengatakan dalam siaran persnya bahwa mereka sedang menyelidiki klaim tentang “apakah JD dan beberapa pejabat dan/atau direkturnya telah terlibat dalam penipuan sekuritas atau praktik-praktik bisnis lainnya yang melanggar hukum.”

Pengumuman Schall Law Firm yang berbasis di California mengatakan bahwa perusahaan akan menyelidiki apakah JD.com telah melakukan penipuan sekuritas.

Ketiga perusahaan tersebut menyebutkan jatuhnya harga saham JD.com setelah berita penangkapan Liu di Minnesota pada dini hari 1 September. Permintaan pada tiga perusahaan tersebut untuk rincian lebih lanjut tidak dibalas.

Sementara itu, peraturan perusahaan yang memberi Liu kontrol ketat telah menimbulkan kekhawatiran bahwa akan sulit bagi dewan untuk membuat keputusan tanpa kehadirannya.

Liu memiliki sekitar 16 persen saham JD.com. Tetapi kekuasaannya diperkuat oleh hak suara yang memberi bobot hampir 80 persen suara perusahaan. Selain itu, peraturan JD.com melarang dewan untuk membuat keputusan yang mengikat kecuali Liu hadir, baik secara langsung atau melalui teleconference, selama dia adalah seorang direktur.

Jacob Williams, manajer tata kelola perusahaan untuk Dewan Administrasi Negara Florida, yang mengawasi aset-aset pensiun termasuk sekitar 158.000 saham JD.com, mengatakan kepada Reuters bahwa kendali Liu atas perusahaan tersebut berarti ada lebih banyak risiko bagi investor luar ketika masalah-masalah muncul.

“Ini benar-benar menciptakan pembatasan-pembatasan bagi pemegang saham minoritas dalam hal opsi apa yang kita miliki,” katanya, sebagai contoh membuatnya lebih sulit untuk mencopot CEO atau mengganti direktur-direkturnya.

Sedikit akan berubah kecuali para pemegang saham JD.com yang lebih besar memberikan pendapat, kata Williams.

Rincian-rincian Baru

Meskipun media pemerintah tetap diam tentang kasus Liu dan bahkan menghapus laporan-laporan awal mereka tentang penangkapannya, media Tiongkok lainnya memiliki banyak rincian baru.

Laporan-laporan media sebelumnya, termasuk dari media lokal AS, mengatakan bahwa Liu berada di Amerika Serikat untuk mengikuti kuliah PhD bidang administrasi bisnis di University of Minneapolis.

Beberapa media Tiongkok, termasuk Phoenix TV yang bermarkas di Hong Kong, telah menyebut seseorang yang mengetahui insiden tersebut, yang memberi informasi tambahan tentang apa yang terjadi sebelum penangkapan Liu:

Pada malam Jumat, 31 Agustus, Liu pergi ke makan malam pribadi di restoran setempat. Korban terduga, yang duduk di sebelah Liu dan merupakan satu-satunya wanita di antara sepuluh orang di pesta tersebut, adalah seorang mahasiswa dan model Tionghoa yang kuliah di universitas yang sama.

Setelah para tamu menghabiskan 32 botol anggur sampai larut malam, Liu menawarkan untuk membawa korban terduga kembali ke apartemennya.

Segera setelah itu, korban terduga menelepon polisi melaporkan bahwa dia telah diperkosa, menurut sumber tersebut.

Perlakuan Khusus

Liu dikenal sebagai pendukung vokal untuk Partai Komunis Tiongkok. Dia adalah anggota badan penasihat politik nasional, Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok.

Rejim Tiongkok sangat memperhatikan kasus Liu. Juru bicara Departemen Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying mengatakan dalam jumpa pers 3 September bahwa Konsulat Jenderal Tiongkok di Chicago memperhatikan kasus ini, dan melakukan kontak dengan organisasi-organisasi AS yang relevan untuk mengikuti perkembangan situasi tersebut. Sangat jarang bagi Beijing untuk menarik perhatian publik atas nasib seorang pengusaha Tiongkok di luar negeri. (ran)