Australia Bantu Papua Nugini Membangun Pangkalan Angkatan Laut untuk Menangkis Tiongkok

SYDNEY — Australia akan membantu Papua Nugini membangun pangkalan angkatan laut dan melatih polisi, Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan pada 1 November, tindakan Australia terbaru tersebut untuk melindungi kepentingannya di Pasifik dalam menghadapi Tiongkok yang makin nekat.

Australia selama beberapa dekade sangat menikmati pengaruh yang tak tertandingi di Pasifik namun Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir telah mengalihkan perhatiannya ke wilayah yang diberkati dengan sumber daya alam yang melimpah tersebut.

Pertempuran untuk pengaruh di Pasifik yang jarang penduduknya tersebut, di mana Tiongkok telah muncul sebagai donor terbesar kedua, merupakan masalah kebijakan luar negeri karena setiap negara pulau memiliki suara di forum seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan mengendalikan wilayah-wilayah lautan yang kaya sumber daya.

Papua Nugini (PNG) mengatakan tahun ini Tiongkok tertarik untuk mendanai pembangunan kembali pangkalan angkatan laut di Pulau Manus, sebuah tawaran yang menurut sumper-sumber diplomatik telah menumbuhkan kekhawatiran Australia dan sekutu-sekutu Baratnya.

Angkatan Laut PNG sebagian besar terdiri dari kapal patroli, kebanyakan disumbang oleh Australia, dan kapal pendarat.

Angkatan laut Australia akan melakukan kunjungan ke pangkalan baru tersebut, Morrison dan Perdana Menteri PNG Peter O’Neill mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Mereka tidak mengungkapkan biaya proyek. Australia di masa lalu menggunakan anggaran bantuannya untuk mendanai proyek keamanan serupa di wilayah tersebut.

“Australia sangat khawatir tentang Tiongkok akan mendanai pelabuhan itu… di wilayah yang penting secara strategis,” kata seorang diplomat Barat yang menolak diidentifikasi karena ia tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

Australia mengatakan tahun ini akan menggunakan bagian dari alokasi data yang terkumpul untuk membantu PNG meletakkan kabel internet bawah laut, bantuan yang ditujukan untuk menghalangi masuknya raksasa telekomunikasi Tiongkok Huawei Technologies Co Ltd dengan alasan keamanan. Huawei telah diblokir untuk meletakkan kabel komunikasi bawah laut dari Sydney ke PNG dan Kepulauan Solomon.

Pengabelan internet telah mendatangkan signifikansi strategis tertentu, bersamaan dengan Australia mendirikan divisi kabel dengan kantor asingnya, karena volume data yang mereka bawa dan kemungkinan menyadap telah menimbulkan masalah keamanan nasional.

Pada bulan September, Amerika Serikat membuat penawaran balik untuk menghentikan Huawei membangun infrastruktur internet di PNG.

Tawaran tersebut datang dua tahun setelah Huawei pertama kali menyetujui untuk membangun jaringan di sana, dan ketika Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya melakukan kampanye yang kuat untuk memeriksa pengaruh Tiongkok yang meningkat di kawasan tersebut dengan memperdalam hubungan diplomatik mereka dan meningkatkan bantuan.

Australia juga telah meningkatkan staf diplomatiknya di wilayah tersebut. (ran)

Rekomendasi video:

Trump Isyaratkan Mata Mata PKT Merajalela di Amerika Serikat

https://www.youtube.com/watch?v=o_tupgGXrp4