Berfokus pada Tiongkok, Uni Eropa Setujui Peraturan Penyaringan Investasi

BRUSSELS – Uni Eropa pada 20 November ketika menyetujui aturan untuk sistem yang memiliki jangkauan yang luas untuk mengkoordinasikan penyaringan terhadap investasi-investasi asing ke Eropa, terutama dari Tiongkok, bersamaan juga untuk mengakhiri apa yang negosiator sebut “kenaifan Eropa.”

Para negosiator untuk Parlemen Eropa dan 28 negara anggota Uni Eropa mencapai kesepakatan untuk melindungi teknologi-teknologi dan infrastruktur strategis, seperti pelabuhan-pelabuhan atau jaringan-jaringan energi.

Di bawah rencana tersebut, yang dikembangkan di tengah lonjakan investasi-investasi Tiongkok, Komisi Eropa akan menyelidiki investasi-investasi asing di sektor-sektor penting dan menawarkan berbagai pendapat.

Pendapat-pendapat tersebut dapat mengatasi kekhawatiran apakah keamanan infrastruktur vital dapat dikompromikan atau bahwa inovasi-inovasi yang dilakukan bertahun-tahun dalam penelitian mahal dapat hilang ke tangan-tangan asing.

“Ini akan menandai akhir kenaifan Eropa,” kata Franck Proust, yang memimpin tim negosiasi parlemen, mengatakan sebelum pembicaraan. “Semua kekuatan dunia, Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, memiliki metode penyaringan. Hanya Eropa yang tidak.”

Undang-undang baru yang diusulkan tersebut tidak menyebutkan nama Tiongkok, namun keluhan-keluhan para pendukungnya tentang investasi-investasi oleh perusahaan milik negara dan tentang transfer-transfer teknologi merupakan referensi yang jelas ke arah Beijing.

Usulan tersebut, yang diminta oleh Prancis, Jerman dan pemerintah sebelumnya Italia, masih membutuhkan dukungan dari 28 negara Uni Eropa pada pertemuan 5 Desember. Dukungan mereka tidak semuanya pasti diberikan oposisi dari sejumlah negara, termasuk Siprus, Yunani, Luksemburg, Malta dan Portugal.

Beberapa penentang tersebut telah menyambut investasi Tiongkok, seperti Yunani, yang pelabuhan terbesarnya Piraeus dimiliki oleh COSCO Shipping milik Tiongkok.

“Ini bukan tentang menutup pasar kita tetapi tentang bertindak secara bertanggung jawab,” kata Menteri Ekonomi Austria Margarete Schramboeck, yang negaranya mewakili negara-negara Uni Eropa dan mendesak mereka untuk mendukung topik diskusi kompromi tersebut.

Parlemen akan memberikan suara untuk usulan tersebut pada bulan Februari atau Maret.

Anggota parlemen Uni Eropa telah berhasil mendorong melalui penyaringan ketat dari yang diusulkan pada awalnya, seperti mewajibkan Komisi untuk memeriksa kesepakatan-kesepakatan dan mengharuskan negara-negara Uni Eropa untuk bekerja sama.

Mereka juga telah memperluas daftar “sektor penting” untuk memasukkan kedirgantaraan, kesehatan, teknologi nano, media, baterai listrik dan pasokan makanan.

Sistem tersebut tidak mengharuskan setiap negara untuk melakukan penyaringan. Saat ini 13 negara memiliki sistem di tempat. Mereka yang akan diharuskan untuk menginformasikan kepada anggota Uni Eropa lainnya dan Komisi jika mereka menyaring sebuah investasi.

Semua harus memberikan laporan tahunan kepada Komisi, yang juga akan berkewajiban memberikan pendapatnya jika sepertiga dari negara anggota menyatakan kekhawatiran tentang investasi asing yang direncanakan.

Namun, negara-negara Uni Eropa, dan bukan Komisi tersebut, masih akan membuat keputusan akhir mengenai apakah akan memblokir investasi asing untuk alasan-alasan keamanan dan kepentingan publik. (ran)

Rekomendasi video:

Tiongkok Resesi Ekonomi, Laporan yang Relevan Dikontrol Ketat

https://www.youtube.com/watch?v=jWVPVi-ShYA