Amerika Tuduh Perusahaan Tiongkok Lakukan Pencucian Uang untuk Kepentingan Korea Utara

Jaksa federal AS menjatuhkan tuduhan pada dua perusahaan berbasis di Tiongkok dan satu firma berbasis di Singapura karena melakukan pencucian uang demi kepentingan bank-bank Korea Utara, yang melanggar sanksi-sanksi AS.

Jaksa telah mengajukan tuduhan tersebut di pengadilan federal atas hilangnya US$3 juta lebih dari perusahaan-perusahaan ini, menurut siaran pers 27 November oleh Departemen Kehakiman AS.

Ketiga perusahaan itu adalah bagian dari jaringan pencucian uang global yang canggih, yang terdiri dari perusahaan-perusahaan terkenal dan bank-bank Korea Utara, yang memindahkan uang Korea Utara masuk dan keluar melalui Amerika Serikat dalam skema membantu pengadaan barang untuk rezim Korea Utara, jaksa menuduh.

Apex Choice konon adalah eksportir lilin parafin yang bermarkas di Hong Kong, sementara Yuanye Wood konon adalah sebuah perusahaan penjualan kayu yang bermarkas di kota pesisir selatan Wenzhou di Tiongkok, menurut pengaduan pengadilan. Perusahaan Singapura tidak disebutkan oleh jaksa.

Ketiga perusahaan tersebut telah menyembunyikan sumber uang yang diperoleh secara ilegal untuk pembayaran-pembayaran demi kepentingan perusahaan-perusahaan yang oleh Departemen Keuangan AS sebelumnya telah diberikan sanksi larangan melakukan bisnis dengan Korea Utara, termasuk Dandong Zhicheng, yang membeli batu bara dari Korea Utara dan kemudian mencuci uang tersebut untuk membeli rudal nuklir atau balistik yang merupakan bagian dari program uji coba rezim tersebut, menurut tuduhan tersebut.

Perusahaan Singapura yang tidak disebutkan namanya tersebut telah mengakui bahwa ia diperintahkan oleh pengirim uang Tiongkok yang tidak memiliki izin resmi untuk mengirim pembayaran-pembayaran ke perusahaan Korea Utara.

Jaksa menuduh bahwa Apex Choice telah membayar banyak perusahaan terkenal milik Korea Utara yang tidak ada hubungannya dengan industri lilin. Sementara itu, Yuanye Wood membeli kayu dari perusahaan pengekspor kayu Korea Utara. Kayu tersebut dikerjakan oleh orang Korea Utara yang ditahan di kamp-kamp kerja paksa.

“Kasus ini menunjukkan bahwa kita akan mencari solusi penting untuk mengatasi perusahaan-perusahaan yang melanggar keamanan nasional AS, di mana pun mereka melakukan bisnis,” kata Jaksa AS Jessie K. Liu dalam siaran pers.

Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Korea Utara. Kembali pada bulan Agustus, pemerintah AS juga memberikan sanksi kepada perusahaan Tiongkok dan Rusia karena memfasilitasi pengiriman-pengiriman ilegal untuk kepentingan Korea Utara, termasuk alkohol, tembakau, dan rokok.

Dan pada awal tahun, Jepang dan pemerintah-pemerintah lainnya telah mendeteksi terjadinya beberapa kesempatan kapal-kapal Tiongkok telah membuat pengiriman-pengiriman minyak secara ilegal ke kapal-kapal Korea Utara. (ran)

Ikuti Annie di Twitter: @annieeenyc

Rekomendasi video:

Amerika Serikat Tekan Keras Konspirasi Tiongkok-Korea Utara

https://www.youtube.com/watch?v=p0z-dob1HZ8