Barisan Depan Rezim Tiongkok Menyusup Masuk Pawai Tahun Baru Imlek New York

Parade Tahun Baru Imlek tahunan adalah perayaan budaya Asia-Amerika. Ia juga menyelenggarakan kontribusi-kontribusi yang dibuat oleh orang-orang Asia-Amerika. Namun, apa yang disebut organisasi anti kultus baru-baru ini telah menyewa orang-orang untuk mengibarkan bendera Tiongkok di belakang barikade polisi di sepanjang rute pawai tersebut.

Para penari barongsai, wanita berkostum, dan marching band … Pawai Tahun Baru Imlek yang diadakan pada 9 Februari di Flushing, New York adalah pameran budaya orang-orang Asia Amerika yang meriah.

Namun, sekitar 100 penonton di sepanjang barikade mengangkat bendera merah Tiongkok, dipandang sebagai simbol kekuasaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) atas Tiongkok. Bendera nasional tersebut hanya diadopsi setelah Partai mendirikan Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949.

Para pemegang bendera tampaknya tidak memiliki agenda politik. Sebagian besar datang untuk uang.

Ketika ditanya oleh para wartawan yang menyamar bersama Epoch Times berbahasa Mandarin, salah satu pemegang bendera menjawab demikian:

“Apakah mereka memberimu uang?”

“Iya nih.”

“Berapa banyak?”

“20 dolar”

Sebuah organisasi yang terkait erat dengan PKT telah menyewa penduduk setempat untuk mengusung bendera.

Pada pukul 11 pagi di awal pawai, Li Huahong, ketua kelompok barisan depan PKT yang dikenal sebagai Chinese Anti-Cult World Alliance (CACWA), terlihat sedang memberi instruksi pada para pembawa bendera di daerah itu untuk membentangkan bendera mereka. Dia juga terlihat memerintahkan para pembawa bendera untuk berdiri di tempat yang telah ditentukan.

Di masa lalu, CACWA telah menggangu dan mengintimidasi pengikut Falun Gong setempat, sebuah kelompok spiritual yang saat ini dilarang dan dianiaya berat di daratan Tiongkok.

Tahun lalu, kelompok itu telah memperlihatkan bendera Tiongkok selama pawai, telah melanggar peraturan yang menetapkan bahwa peserta hanya boleh membawa bendera Amerika. Kelompok itu juga memasang spanduk-spanduk bertuliskan kebencian terhadap Falun Gong di kendaraan hias mereka. Mereka telah dinyatakan tidak layak untuk berpartisipasi dalam parade hingga tahun 2020.

Namun organisasi tersebut masih menemukan cara lain untuk berpartisipasi.

“Kesini. Satu orang di salah satu pagar-pagar ini. Kalian disuruh berdiri di sini, Kalian tidak boleh hanya bergerak tanpa tujuan.”

Para pembawa bendera diperintahkan untuk mengatakan bahwa mereka hanya sukarelawan.

“Jika seseorang datang untuk berbicara dengan kalian, jangan bicara dengan mereka. Uang apa? Tidak ada uang yang diberikan, kita semua adalah sukarelawan.”

Dan tidak untuk dibagikan.

“Bisakah kami mendapatkan satu bendera-bendera itu?”

“Tidak, kalian harus mendaftar dulu. Kalian hanya bisa mendapatkannya jika sudah mendaftar terlebih dahulu.”

Untuk mencapai kuota, beberapa yang tampaknya adalah ketua-ketua kelompok mencari penonton untuk bergabung. Salah satu ketua kelompok ketahuan memberikan bendera kepada seorang reporter yang menyamar.

“Aku bisa memberimu satu, datang ke sini.”

“Apakah kalian saling kenal?”

“Ya, benar.”

Yang lain hanya datang untuk mencari uang.

“Tentang apa ini?”

“Aku tidak tahu, kakakku memintaku untuk datang ke sini?”

“Apakah ada uang yang diberikan?”

“Ya ada.”

Organisasi tersebut memiliki satu tujuan.

“Kita di sini untuk menentang Falun Gong.”

Kehadiran bendera-bendera tersebut membuat banyak penonton kesal.

“Mereka dapat membawa lentera, tradisi Tiongkok, dan sesuatu yang menyenangkan. Ini seharusnya tidak di sini, bendera-bendera ini, itu adalah bentuk pengaruh.”

“Mereka harus menyelidiki orang-orang ini, melihat apa latar belakang mereka.”

Setelah pawai, seorang pria menghitung bendera dan membagikan uang bayaran tunai.

Sebuah laporan pada tahun 2018 oleh lembaga think tank Washington, Hoover Institution, menyuarakan keprihatinan tentang pengaruh PKT pada komunitas-komunitas Tionghoa-Amerika, mengatakan bahwa fokus rezim Tiongkok pada komunitas-komunitas diaspora (perantauan) telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

“Kegiatan seperti itu tidak hanya mengganggu kebebasan berbicara di Amerika Serikat, tetapi mereka juga berisiko menimbulkan kecurigaan terhadap orang-orang Tionghoa-Amerika meskipun mereka yang menerima arahan Beijing adalah minoritas yang sangat kecil,” kata laporan tersebut. (ran)

Video pilihan:

Mendebarkan!!! Dua Ramalan 2019 dari Nostradamus

https://www.youtube.com/watch?v=5NdGejTf0AY