Erabaru.net. Kereta Commuterline Jabodetabek KA No.1722 (rute Jatinegara-Bogor) mengalami kecelakaan di Kebon Pedes, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/3/2019) pukul 10.00 WIB.
Berikut fakt-fakta yang perlu diketahui :
1-Tertimpa Tiang Listrik dan Menabrak Beton Pembatas
Sejumlah laporan yang dihimpun menyebutkan KRL Kereta Commuterline ini menabrak tiang listrik dan beton pembatas di perlintasan Kebon Pedes, Tanah Sereal, Bogor. Akibatnya membuat KRL gerbong wanita terguling.
2- Tiga Gerbong Terguling
Anjloknya KRL Kereta Commuterline rute Jatinegara-Bogor ini menyebabkan tiga gerbong KRL terguling. Rangkaian gerbong yang keluar dari rel kereta yakni rangkaian gerbong 1, 2 dan 3.
3- 17 Korban Terluka
Sebanyak 17 orang menjadi korban akibat tergulingnya KRL ini. Korban terdiri 13 orang perempuan dan empat lainnya pria.
Korban adalah Gina Yunita (16), Nur Aini (33), Suripto (57), Tasya Aprilia Hamimi (21), Nurhayati (49), Lilis Septiani (23), Pendi Suryadi (19), Lilis (23), Nurjanah (60), Resti (32), Neni (52), Mery Yunita (34), Safa (18), Lisa (19), Lisa (18), Nano Maryono, Suripto. Sebanyak 9 orang dilarikan ke Rumah Sakit Salak Bogor dan delapan lainnya di pos kesehatan Stasiun Bogor.
4-Masinis Shock
Yakub Agung, Masinis KRL Jakarta-Bogor yang terguling di Tanah Sareal, Bogor, sempat pingsan. Dia sebelumnya sempat ditolong oleh warga. Kondisi masini mengalami shock. Yakub bergabung dengan PT KAI sejak tahun 2009.
Beberapa penumpang mengalami luka-luka akibat KRL anjlok di lintasan Kebon Pedes, Kota Bogor. PT KCI menghimbau keluarga korban untuk mengecek informasi di Stasiun Bogor. Evakuasi dan perbaikan terus dilakukan petugas. pic.twitter.com/B3IzbCPYQk
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) 10 Maret 2019
5- Angkutan Alternatif Disediakan
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub telah menyiapkan sejumlah bus sebagai alternatif bagi masyarakat Bogor dan sekitarnya yang hendak ke Jakarta.
Bus yang disediakan terdiri Bogor-Tanjung Priok 26 unit, Bogor-Bekasi 11 unit, Bogor-Kp Rambutan 3 unit, dan Bogor Lebak-Bulus 10 unit dan disiapkan 15 armada bus sebagai cadangan.
Selain itu, disiapkan bus Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus TransJakarta (APTB) rute Bogor (Bubulak) ke Rawamangun, Blok M, dan Grogol sebanyak 30 unit. Bus-bus tersebut bisa digunakan masyarakat dengan tarif sesuai ketentuan yang berlaku.
6- 15 Jam Proses Evakuasi KRL

VP Komunikasi PT Kereta Commuter Line (KCI) Eva Chairunisa dalam keterangan pers, Senin (11/3) dalam rilisnya kepada wartawan mengatakan proses evakuasi tiga kereta dari KA 1722 yang mengalami anjlok pada Minggu (10/3/2019) telah selesai dilakukan.
Menurut Eva, kereta terakhir dapat dievakuasi melalui pengangkatan kembali ke rel pada pukul 01.50 WIB. Kereta tersebut akan ditarik ke Dipo KRL Bogor untuk pemeriksaan dan perbaikan lanjutan.
Keretaapi anjlok dari relnys. Keretaapi 1722 relasi Jatinegara – Bogor dipetak jalan antara Cilebut – Bogor yang terjadi pads 10/3/2019 pukul 10.15 WIB. Petugas dari PT KAI Daop 1 dan PT KCI telah berada di lokasi untuk melakukan evakuasi penumpang dan KRL. pic.twitter.com/Pk3DaBBldB
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) 10 Maret 2019
7- Jalur Jakarta-Bogor Kembali Dilintasi KRL
VP Komunikasi PT Kereta Commuter Line (KCI) Eva Chairunisa mengatakan proses evakuasi sarana KRL anjlok tersebut selesai, selanjutnya dilakukan perbaikan prasarana perkeretaapian seperti jaringan kabel Listrik Aliran Atas (LAA), jalur rel dan pemasangan tiang LAA yang terdampak peristiwa itu pun tetap dilanjutkan PT KAI Daop 1 dan PT KCI.
Selanjutnya, perjalanan KRL di lintas Bogor pada Senin 11 Maret 2019 direncanakan pemberangkatan KRL dari Stasiun Bogor baru dapat dilayani mulai pukul 05.00 WIB menggunakan satu jalur bergantian.
Oleh karean itu, hanya sebagian KRL yang pemberangkatannya dapat dilakukan dari Stasiun Bogor, sementara sebagian perjalanan KRL lainnya yang biasanya dijadwalkan pemberangkatan dari Stasiun Bogor akan dialihkan melalui rekayasa pola operasi dengan pemberangkatan dari Stasiun Cilebut, Bojong Gede, Citayam dan Depok.
Rekayasa pola operasi tersebut dilakukan guna memaksimalkan layanan KRL pada Senin pagi, karena perbaikan satu jalur di area yang sebelumnya menjadi lokasi anjlok KA 1722 antara Stasiun Cilebut – Stasiun Bogor masih proses perbaikan. Atas dasar perubahan pola operasi ini, tentunya akan terjadi kepadatan dan antrian KRL pada lintas Bogor.
Terkait hal tersebut PT KCI mengimbau para pengguna agar menyesuaikan waktu dan stasiun pemberangkatan yang akan menjadi tujuan. (asr)