Komunis Tiongkok Terapkan Diplomasi Penyanderaan dengan Menahan Warga AS, Inggris dan Kanada

oleh Xu Jian

Media asing melaporkan bahwa seorang eksekutif etnis Tionghoa warga AS dari perusahaan ‘Koch Industries’ ditahan oleh komunis Tiongkok pada bulan Juni.

Sementara itu duta besar Inggris untuk Beijing pada Jumat (12/7/2019) membenarkan bahwa 4 orang warga Inggris telah ditangkap pihak berwenang di Jiangsu. Beberapa waktu lalu, warga negara Kanada juga menjadi sasaran.

Fenomena ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga asing di daratan Tiongkok. Para ahli berkomentar bahwa dalam situasi hubungan internasional sedang tegang. komunis Tiongkok justru mengambil risiko dengan menerapkan diplomasi penyanderaan.

The New York Times mengutip ucapan dari 3 orang sumber pada Kamis (11/7) memberitakan bahwa pada awal Juni lalu, seorang eksekutif etnis Tionghoa dari perusahaan AS ‘Koch Industries’ dicegah untuk meninggalkan hotel di mana ia menginap.

The Times melaporkan bahwa eksekutif etnis Tionghoa warga AS tersebut diinterogasi setelah ditahan oleh komunis Tiongkok. Ia juga ditanya tentang masalah-masalah seperti ketegangan perdagangan AS – Tiongkok. Ia baru dapat meninggalkan Tiongkok setelah Kementerian Luar Negeri AS melakukan intervensi.

Kedutaan Besar Inggris di Beijing pada 12 Juli menyebutkan bahwa 4 orang warganya ditangkap di Provinsi Jiangsu, Tiongkok.

Saat ini, hubungan diplomatik kedua negara tegang karena masalah Hongkong.

Menteri Luar Negeri Inggris baru-baru ini berulang kali berbicara mengenai insiden anti-RUU Ekstradisi. Ia memperingatkan bahwa tindakan keras komunis Tiongkok terhadap Hongkong akan membawa konsekuensi serius. Hal ini menimbulkan  ketidakpuasan komunis Tiongkok.

Fenomena menahan warga asing oleh komunis Tiongkok telah menimbulkan keprihatinan di masyarakat Barat.

Pada bulan Oktober tahun lalu, seorang bankir UBS dilarang meninggalkan daratan Tiongkok karena pejabat Tiongkok ingin “bertemu” dengannya.

Setelah pemerintah Kanada diminta oleh pemerintah AS untuk menangkap kepala keuangan Huawei Meng Wanzhou pada bulan Desember tahun lalu, komunis Tiongkok menangkap mantan diplomat Kanada Michael Kovrig dan pengusaha Kanada Michael Spavor.

Times mewawancarai beberapa eksekutif bisnis asing, pejabat Washington, dan pengunjung yang berbasis di daratan Tiongkok. Mereka mengatakan bahwa mereka semakin merasa tidak nyaman dengan pelecehan warga asing di daratan oleh komunis Tiongkok.

Perusahaan ‘Koch Industries’ dimiliki oleh saudara miliarder David Koch dan Charles Koch yang merupakan pendukung keras dan sponsor keuangan Partai Republik AS.

Dua orang sumber mengatakan kepada New York Times bahwa mereka percaya bahwa eksekutifnya ditangkap pihak Tiongkok pada bulan Juni itu merupakan sebuah isyarat dari komunis Tiongkok buat Trump.

James Zimmerman, seorang mitra di kantor Perkins Coie Beijing mengatakan : “Pemerintah Tiongkok sedang menggandakan taruhannya dengan cara yang paling gamblang yakni langsung saja menahan warga Amerika di perbatasan atau hotel. Tentu saja, mereka ingin meneruskan sebuah isyarat kepada administrasi Trump : Kalau perlu, mereka dapat menerapkan diplomasi penyanderaan”.

James Zimmerman memperkirakan bahwa jika komunis Tiongkok menuju ke arah itu, maka komunitas bisnis AS dapat bereaksi, hal ini akan membawa risiko bagi puluhan miliar dolar AS  yang diinvestasikan di Beijing.”

Bulan Januari tahun ini, Kementerian Luar Negeri AS mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warganya untuk berhati-hati ketika mereka bepergian ke Tiongkok. Pasalnya, Beijing kadang-kadang mencoba untuk membatasi warga AS untuk ‘keluar perbatasan’.

Banyak orang yang dijadikan target ini adalah para pengusaha, biasanya warga negara Amerika yang lahir di daratan Tiongkok. (Sin/asr)

FOTO : Seorang eksekutif etnis Tionghoa warga AS dari perusahaan ‘Koch Industries’ ditahan oleh komunis Tiongkok pada bulan Juni. Gambar menunjukkan bagian dari kota Beijing. (Brent Stirton/Getty Images)