Erabaru.net. Bencana hidrometeorologi kembali melanda wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Terakhir, banjir bandang menerjang enam kecamatan di Kabupaten Luwu Utara pada Senin (13/7), pukul 19.00 waktu setempat. Lebih dari empat ribu keluarga terdampak akibat kejadian tersebut.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati merilis Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB memonitor sebanyak 4.930 keluarga terdampak di enam kecamatan di Kabupaten Luwu Utara.
Kecamatan tersebut yakni Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke dan Malangke Barat. Ribuan rumah terendam di kawasan terdampak.
Kondisi terkini, PLN masih melakukan perbaikan jaringan listrik sejak pagi tadi (14/7).
Situasi kota Masamba hari ini (14/7) pasca diterjang banjir bandang dan lumpur.
? @act_sulsel #prayformasamba#banjirluwuutara pic.twitter.com/azPZm4o8rT— Daeng Info (@Daeng_Info) July 14, 2020
BPBD setempat bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Luwu Timur dan Kota Palopo telah melakukan kaji cepat di lapangan.

Pusdalops BNPB mendapatkan informasi terkait kendala yang dihadapi pascabanjir. Jalan lintas provinsi tertimbun material lumpur sehingga menutup akses menuju pos komando utama dan lokasi terdampak. Personel di lapangan harus memutar sejauh 10 km dalam mengakses lokasi terdampak. Saat ini hanya provider XL yang dapat digunakan masyarakat setempat.
Pray of Masamba Kab. Luwu Utara Sulsel. pic.twitter.com/egAumLiPdv
— Daeng AMSi (@AMSiCare) July 13, 2020
Sedangkan data sementara dari Tim SAR gabungan di bawah kendali Basarnas sore ini mencatat 10 meninggal dunia, 10 warga berhasil diselamatkan dan 46 lainnya masih dalam pencarian. Kesepuluh korban luka-luka tersebut dirujuk ke RSUD Masamba.
Suasana kota Masamba, Luwu Utara Selasa pagi ini (14/7), jalan dan perkantoran dipenuhi lumpur pasca banjir bandang yang terjadi Senin malam (13/7)#prayformasamba#banjirluwuutara pic.twitter.com/Ln7hXV2boG
— Daeng Info (@Daeng_Info) July 14, 2020
Menurut BPBD Kabupaten Luwu Utara, banjir dipicu salah satunya hujan dengan intensitas tinggi. Debit air hujan mengakibatkan Sungai Masamba, Rongkang dan Sungai Rada meluap sehingga terjadi banjir bandang. Merespons situasi tersebut, BPBD setempat telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait.
Sementara itu, beberapa hari sebelumnya, tepatnya Kamis (9/7) lalu, wilayah Kabupaten Luwu di Provinsi Sulawesi Selatan juga terdampak banjir. Saat itu, 2.970 keluarga terdampak banjir. Enam kecamatan yaitu Kecamatan Larompong, Larompong Selatan, Suli, Bua, Suli Barat dan Ponrang terdampak. Tak hanya merendam perumahan dan bangunan publik lain, genangan juga merusak lahan sawah dan kebun.
Lumpurnya aja setebal 2 Meter
Akibat banjir di Masamba, Luwu Utara#prayformasamba pic.twitter.com/qtALooC4et
— ? Sophist Girl (JINGGA) ? (@Anggraini_4yu) July 14, 2020
Banjir di Kabupaten Luwu telah surut dan warga kembali ke rumah masing-masing.
Melihat potensi ancaman banjir bandang, Kabupaten Luwu Utara termasuk wilayah yang memiliki bahaya kategori sedang hingga tinggi untuk bencana banjir bandang. Sebanyak 11 kecamatan berada pada kategori tersebut. Jumlah populasi terpapar bahaya banjir bandang mencapai 23.402 jiwa.
Turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Luwu Utara, Masamba Sul-Sel #prayformasamba pic.twitter.com/k7XHYvpjDZ
— COTO MAKASSAR JOGJA (@coto_makasar_yk) July 14, 2020
Sementara itu, Provinsi Sulawesi Selatan memiliki 22 kabupaten yang berada pada kategori sedang hingga tinggi untuk potensi bencana banjir bandang. Jumlah populasi terpapar pada sejumlah kabupaten tersebut mencapai 281.724 jiwa.
Berdasarkan pantauan BPBD setempat, cuaca pada Selasa (14/7) masih mendung di hulu sungai. Prakiraan BMKG berdasarkan dasarian II – III Juli dan I Agustus 2020 masih menunjukkan curah hujan pada kategori menengah hingga tinggi. (asr)