ABC Diduga Melanggar Kode Praktiknya Sendiri Terkait Penyiaran Berita Tentang Falun Gong

Victoria Kelly-Clark

Presiden Himpunan Falun Dafa Australia, Dr. Lucy Zhao menulis sepucuk surat kepada Australian Broadcasting Corporation (ABC) tentang keprihatinannya terkait berita ABC.

Surat itu menyatakan bahwa dirinya “sangat prihatin” atas tuduhan yang sembrono, menyesatkan, dan tidak berdasar yang dipublikasikan oleh ABC dalam rilis media juga cuplikan sebuah episode koresponden asing yang akan datang berjudul “Kekuatan Falun Gong.”

Dalam surat tertanggal 17 Juli itu, yang diperoleh grup The Epoch Times, dan kini diterbitkan online, Presiden Himpunan Falun Dafa Australia Dr. Lucy Zhao mengatakan reputasi Falun Gong bisa dirugikan oleh program ABC itu. Dia meminta pertemuan darurat dengan para produsen dan eksekutif ABC untuk menjelaskan keprihatinan pihak Falun Gong.

Dr. Lucy Zhao menegaskan program tersebut dapat melanggar kebijakan ABC mengenai ujaran yang memuat kebencian dan trauma dengan cara menghasut kebencian dan permusuhan yang tidak sepantasnya terhadap para anggota sebuah minoritas keyakinan.

Secara khusus, Dr. Lucy Zhao mencatat bahwa ABC bermaksud untuk mempublikasikan cerita itu suatu hari setelah peringatan 21 tahun dimulainya penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok terhadap praktisi Falun Gong di Tiongkok.

“Tanggal siaran yang dimaksud  patut diperhatikan: 20 Juli menandai dimulainya penganiayaan nasional oleh Partai Komunis Tiongkok terhadap Falun Gong di Tiongkok. Hanya dua kelompok yang mementingkan peringatan ini yaitu Partai Komunis Tiongkok dan Falun Gong,” kata Dr. Lucy Zhao.

Dr. Lucy Zhao menilai ABC akan menyiarkan film dokumenter itu bertepatan dengan peringatan penganiayaan ke-21 terhadap Falun Gong yang menunjukkan betapa tidak layaknya martabat dan hormat para wartawan dan editor yang terlibat dalam program itu, berpikir tentang Falun Gong.

Untuk diketahui Falun Gong atau Falun dafa adalah latihan spiritual tradisi Buddha, di mana para praktisinya diajarkan untuk hidup dengan prinsip Sejati, Baik, dan Sabar. Falun Gong pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat di Tiongkok pada tahun 1992 oleh pendirinya bernama Li Hongzhi. Falun Gong menyebar dengan cepat, sebagian besar dari mulut ke mulut. Pada tahun 1999, sebuah survei pemerintah Tiongkok memperkirakan sekitar 70 hingga 100 juta orang berlatih di seluruh Tiongkok.

Yakin popularitas Falun Gong menjadi ancaman bagi kekuasaannya dan ideologi ateistik dari Partai Komunis Tiongkok, pemimpin partai saat itu, Jiang Zemin memerintahkan agar Falun Gong diberantas pada tanggal 20 Juli 1999. 

BACA JUGA : Dokumen Internal : ‘Gestapo’ Kantor 610 Komunis Tiongkok Nikmati Kekuasaan Tak Tertandingi dalam Penganiayaan Kelompok Spiritual

Sejak itu, jutaan orang Tiongkok menjadi sasaran rezim Tiongkok; ribuan orang Tiongkok telah atau sedang menghadapi penahanan sewenang-wenang, pendidikan ulang paksa, penyiksaan, atau telah dibunuh untuk dipanen organ-organnya yang penting.

Pada tanggal 20 Juli, Pusat Info Falun Dafa menerbitkan sebuah pernyataan bersama yang ditandatangani oleh lebih dari 600 anggota parlemen dari 30 negara, yang mencakup lebih dari 20 politisi Australia. Pernyataan itu menyerukan rezim  Komunis Tiongkok agar mengakhiri penganiayaan terhadap Falun Gong, dan mengakui penderitaan praktisi Falun Gong selama 21 tahun di Tiongkok.

Kode Praktik ABC yang Dilanggar 

Dr. Lucy Zhao yakin rencana untuk menyiarkan program itu satu hari setelah peringatan penindasan rezim Komunis Tiongkok melanggar Kode Praktik ABC. Kode Praktik itu menyatakan bahwa penyiar tidak boleh secara tidak sengaja merugikan atau menyinggung, dan harus menghindari penggunaan stereotip yang tidak adil atau muatan diskriminatif yang secara wajar dapat ditafsirkan sebagai memaafkan atau prasangka yang mendorong.

“Jika rilis media menyebarluaskan film dokumenter yang akan datang ada di semua representatif, film dokumenter tersebut dengan jelas gagal untuk mematuhi standar ini,” kata Dr. Lucy Zhao.

Dr. Lucy Zhao dalam surat menyatakan sebuah penyiaran publik memiliki kewajiban moral untuk memperlakukan pemirsanya untuk berpikiran terbuka, adil, seimbang, dan akurat. Tugas ini bahkan lebih penting saat melaporkan sebuah kelompok minoritas yang sudah rentan dan dianiaya, untuk menghindari kerusakan yang tidak semestinya atau memperburuk semakin dipinggirkannya kelompok tersebut.

Pada tanggal 21 Juli, laporan ABC diambil dan dilaporkan oleh Kantor 610 Partai Komunis Tiongkok. Kantor 610, dinamai demikian berdasarkan tanggalnya dibentuknya yaitu pada 10 tanggal Juni 1999. Kantor ini terdiri dari pasukan polisi rahasia yang didirikan dengan tujuan tunggal yaitu memberantas Falun Gong. 

BACA JUGA : Pengadilan Independen Menemukan Rezim Komunis Tiongkok Masih Membunuh Tahanan Hati Nurani Untuk Dipanen Organ Mereka

Kantor 610 melaporkan langsung ke pemimpin Partai Komunis Tiongkok saat itu Jiang Zemin dan menjadi senjata utama dalam perjuangan rezim Komunis  Tiongkok menentang para praktisi Falun Gong.

ABC Salah Mewakili Pandangan Falun Gong Mengenai Homoseksualitas dan Ras

Siaran media ABC mengklaim bahwa Falun Gong mengajarkan pandangan yang tidak toleran, rasis,dan homofobik. Klaim itu disangkal Dr. Lucy Zhao.

Dalam suratnya, Dr. Lucy Zhao menjelaskan: “Falun Gong tidak melarang siapa pun yang berorientasi seksual atau identitas gender apa pun untuk mempraktikkan Falun Gong, juga tidak mempromosikan atau memaafkan kebencian atau diskriminasi berdasarkan ras, orientasi seksual, atau identitas.”

Sebaliknya, Dr. Lucy Zhao menulis, ajaran Falun Gong menekankan bahwa semua orang harus diperlakukan sama, dengan toleransi dan belas kasih. Para individu yang tertarik sesama jenis ada di antara komunitas praktisi Falun Gong dan diperlakukan tidak berbeda dari orang lain.

BACA JUGA : 600 Lebih Politisi dari 30 Negara Tandatangani Pernyataan Mendukung Kelompok Falun Gong

“Selain itu, Falun Gong tidak berusaha menerapkan aturan etisnya kepada siapa pun,” jelas Dr. Lucy Zhao.

Malahan, ia khawatir bahwa rilis dan cuplikan media ABC adalah “menyesatkan, sembrono, dan memecah belah” dan dapat memaparkan para praktisi Falun Gong yang homoseksual atau birasial untuk “kesedihan mendalam yang tidak perlu.”

“Perlu juga dicatat bahwa proporsi praktisi Falun Gong yang bermakna di Barat milik keluarga ras-campuran. Kenyataan ini mengenai komunitas Falun Gong tidak dapat didamaikan dengan klaim diskriminasi atau intoleransi terhadap orang-orang dari ras-campuran,” tulis Dr. Lucy Zhao.

Tuduhan Anti-Obat yang Tak Berdasar 

Cuplikan koresponden asing ABC juga diduga menuduh orang-orang yang berlatih Falun Gong menolak perawatan medis. Dr. Lucy Zhao merespon bahwa itu sepenuhnya tidak berdasar.

“Falun Gong tidak memiliki larangan mencari perawatan medis, dan komunitas Falun Gong tidak menerapkan tekanan sosial untuk mencegah individu untuk mencari perawatan medis. Sebaliknya, ajaran Falun Gong menyatakan bahwa rumah sakit dan pengobatan Barat dapat efektif dalam mengobati penyakit, dan bahwa orang yang menderita penyakit parah harus mencari perawatan medis,” catat Dr. Lucy Zhao.

Dr. Lucy Zhao menulis bahwa para sarjana dan peneliti telah melakukan karya lapangan yang luas terhadap Falun Gong dan menegaskan bahwa Falun Gong tidak melarang praktisi Falun Gong minum obat atau Falun Gong tidak menerapkan tekanan sosial untuk untuk mencegah individu untuk mencari perawatan medis.

Dr. Lucy Zhao mencatat bahwa bagaimana seseorang menafsirkan ajaran Falun Gong dan bagaimana seseorang memilih untuk menerapkannya dalam hidupnya sepenuhnya adalah terserah pada orang tersebut.

Grup media The Epoch Times meminta komentar ABC tetapi ABC tidak menanggapi.

Keterangan Gambar: Anggota Falun Gong mengadakan rapat umum di luar ABC di Sydney, Australia pada 21 Juli 2020. (Epoch Times)

vivi/rp 

Video Rekomendasi