oleh Zhong Jingming
Penangkapan yang dilakukan oleh otoritas Vietnam terkait masuk pendatang ilegal dari Tiongkok. Maraknya warga Tiongkok yang masuk ke Vietnam, bersamaan dengan gencarnya hengkangnya sejumlah industri manufaktur dari Tiongkok
Akibat tidak mematuhi aturan internasional, komunis Tiongkok terkena sanksi ekonomi Amerika Serikat, menyebabkan sebagian besar industri manufaktur pindah dari daratan Tiongkok ke Vietnam dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya. Sejumlah besar tenaga kerja di Tiongkok selatan yang menganggur jadi berusaha untuk pergi ke Vietnam untuk mencari “sesuap nasi”.
Meskipun komunis Tiongkok berusaha membangun tembok perbatasan untuk memblokirnya, tetapi sulit untuk menghentikan langkah kaki warga “mencari makan”. Beberapa waktu yang lalu, pejabat Vietnam sampai menangkap lebih dari 100 orang pendatang atau imigran gelap yang berasal dari daratan Tiongkok dalam sehari.
10月20日中越边境的镇南关,即中共称的“友谊关”,有900名技术人员出境去越南,他们是应聘到越南多个高科技企业工作,其中立迅精密400个,南宁富桂精密(富士康)205个,越南电池科技85人,德利(越南)27人等。中共急建高墙,正在中越边境修建数百公里2米多高的边境墙,据悉是为了防止国人出逃。 pic.twitter.com/FaxYy1ggTK
— Vote For Trump Vote For Free Speech ?? ✌️✊? (@crystal78243104) October 22, 2020
Radio Free Asia mengutip media Vietnam pada 28 Oktober melaporkan, bahwa penjaga perbatasan Vietnam berhasil membongkar 2 kasus penyelundupan manusia dari daratan Tiongkok. Dalam satu hari pada hari Minggu saja, Petugas Biro Perbatasan Keamanan Publik Tỉnh Lang Son, Vietnam menangkap 76 orang warga negara Tiongkok asal Guangxi yang masuk Vietnam secara ilegal. Sedangkan Biro Perlindungan Perbatasan Provinsi Ha Tinh juga menahan 25 orang warga negara Tiongkok asal Guangxi yang berusaha masuk Vietnam melalui jalur penyelundupan manusia.
Melalui interogasi awal diketahui bahwa para tahanan ini awalnya bekerja di Guangdong, tetapi menganggur karena hengkangnya perusahaan perdagangan asing dari Tiongkok. Setelah mereka mendapat informasi bahwa sejumlah perusahaan yang hengkang tersebut telah pindah ke Vietnam, mereka berencana untuk pergi ke Da Nang, Vietnam untuk bekerja meskipun terpaksa melalui jalur ilegal.
Awal tahun lalu, perang dagang AS – Tiongkok yang berkembang semakin intensif membuat sejumlah industri manufaktur Tiongkok mulai hengkang dari daratan Tiongkok.
中共政府在中越邊境線上,已修建數百公里長的邊境圍牆,牆高超過2米,據說是為了防止國人出逃。網民嘲諷道,美國建牆是防止你進,中共建牆是防止你逃 #大陸民生|#環球新聞 pic.twitter.com/aq1aODBY47
— 大纪元新闻网 (@dajiyuan) October 28, 2020
Guo Haiguang, kepala pengusaha Taiwan di Tinh Binh Duong kepada Radio Free Asia mengatakan bahwa sejak tahun lalu, banyak warga asal Guangxi, Yunnan, daratan Tiongkok masuk ke Vietnam lewat “jalan tikus” untuk mencari pekerjaan. Setelah para pendatang ilegal tersebut tertangkap, polisi Vietnam biasanya akan melakukan penahanan untuk beberapa waktu, lalu menjatuhkan denda dan mendeportasi mereka.
Mr. Chen, seorang pengusaha dari Guangxi mengatakan bahwa perkembangan ekonomi Vietnam saat ini bagaikan Shenzhen di waktu lalu, gelombang migrasi penduduk ke Vietnam baik secara legal atau ilegal pada dasarnya telah terbentuk.
Sun Yuchen, seorang warga kota Beijing mengatakan bahwa, penyelundupan penduduk asal Tiongkok ke Vietnam menunjukkan bahwa perekonomian komunis Tiongkok sedang mengalami kemerosotan yang serius.
Minggu lalu, ada video online yang menunjukkan bahwa di Jalan Persahabatan di perbatasan Tiongkok – Vietnam di Guangxi, hampir seribu orang teknisi Tiongkok telah berkumpul untuk masuk ke Vietnam mencari pekerjaan.
Video lain menunjukkan bahwa pemerintah komunis Tiongkok sedang membangun tembok perbatasan Tiongkok – Vietnam sepanjang ratusan kilometer untuk mencegah warga daratan Tiongkok yang dijuluki negara dengan kekuatan ekonomi nomor dunia di dunia malahan “mencari makan” di Vietnam. (sin)
Video Rekomendasi :