Erabaru.net. Menteri Perdagangan Agus Suparmanto memimpin Pertemuan Tingkat Menteri ke-26 Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) yang dilaksanakan secara virtual Kamis (26/11) dari Nusa Dua, Bali.
“Pertemuan hari ini menunjukkan pentingnya kerja sama kawasan subregional dalam menghadapi berbagai tantangan yang muncul akibat pandemi Covid-19. Kawasan ini merupakan para tetangga terdekat kita dan berbatasan langsung dengan Sumatra,” tutur Mendag Agus dalam sambutannya.
Pertemuan tersebut diikuti Menteri di Jabatan Perdana Menteri Malaysia, Menteri Keuangan Thailand, Wakil Presiden Asian Development Bank, dan Sekretaris Jenderal Sekretariat ASEAN. Turut hadir secara virtual yaitu Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno, serta Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Rizal Affandi Lukman.
Di tengah situasi pandemi ini, ketiga negara tetap berkomitmen untuk melaksanaan berbagai program kerja sama yang telah dicanangkan bersama dan tertuang dalam dokumen Cetak Biru IMT-GT 2017–2021. Hal ini untuk mencapai visi IMT-GT 2036 dalam menjadikan kawasan yang terintegrasi, inovatif, inklusif, dan berkelanjutan.
Memasuki akhir periode Cetak Biru 2017–2021, IMT-GT perlu mendorong agar target-target dalam Cetak Biru tersebut dapat segera tercapai. Perlu juga dimulai penyusunan Cetak Biru IMT-GT 2022–2026 dengan mengidentifikasi langkah-langkah strategis di masing-masing sektor, khusunya dengan memperhatikan kondisi global saat ini dan visi IMT-GT 2036.
Salah satu kerja sama yang akan didorong adalah transformasi digital melalui pengembangan platform niaga elektronik serta pemanfaatan teknologi yang inklusif, khususnya bagi UMKM, pengembangan food estate sebagai bagian dari program ketahanan pangan; serta mendorong kemajuan pariwisata di kawasan.
Indonesia juga mendorong dijadikannya IMT-GT sebagai kekuatan ekonomi halal di kawasan dan global, yang turut mendorong UMKM berorientasi ekspor di industri halal. Saat ini, kawasan IMT-GT telah berhasil mencetak sebanyak 4.054 UKM halal yang berorientasi ekspor hingga akhir Oktober 2020. Jumlah ini melampaui target yang ditetapkan sebelumnya, yaitu 3.000 UKM pada 2021.
IMT-GT diresmikan pada 20 Juli 1993 dan bertujuan untuk melahirkan pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan ASEAN yang mampu berkembang secara progresif sebagai building block Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Hal tersebut diharapkan mampu mempercepat pembangunan sosio-ekonomi yang inklusif; merata dan berkeadilan; serta memperkecil kesenjangan sosio- ekonomi antardaerah di kawasan perbatasan.
Keanggotannya terdiri dari 10 provinsi di Sumatra, 8 negara bagian di Malaysia, dan 14 provinsi di Thailand. Terdapat tujuh Working Groups yang membidangi berbagai area kerja sama strategis, yaitu WG on Human Resource Development (WG HRD) Education and Culture; WG on Agriculture, Agro-based Industry; WG Environment; WG on Trade and Investment (WGTI) dengan Kemendag selaku focal point; WG on ICT and Transport Connectivity; WG on Tourism; dan WG on Halal Products and Services (WG HAPAS). (asr)
Video Rekomendasi :