Tercatat 12.000 Anak Bawah Umur di Tiongkok Dijatuhi Hukuman Pada Kuartal Pertama, Naik 78% YOY
oleh Xia Song
Tingkat kejahatan di kalangan anak bawah umur di Tiongkok sangat mengejutkan. Data terbaru yang dilaporkan otoritas berwenang Tiongkok menunjukkan, bahwa pada kuartal pertama tahun ini saja ada 12.000 orang anak bawah umur di Tiongkok yang dijatuhi hukuman pengadilan karena melakukan kejahatan. Jumlah tersebut telah meningkat sebesar 77,67% YoY. Sementara yang digolongkan kejahatan tingkat berat jumlahnya mencapai 3,12% terhitung 3,12% dari total jumlah kejahatan di Tiongkok, dan tingkat hukuman beratnya mencapai 8,50%.
Pada 22 April, Mahkamah Agung Tiongkok merilis data tentang jumlah persidangan pada kuartal pertama tahun 2024. Data menunjukkan, kasus pidana di Tiongkok yang telah melalui persidangan pertama berjumlah 289.000 kasus atau mengalami kenaikan sebesar 8,32% YoY.
Selama periode ini, 374.000 orang terdakwa telah dijatuhi hukuman, jumlah tersebut telah meningkat sebesar 14% YoY. Di antaranya 12.000 orang penjahat yang dijatuhi hukuman masih tergolong anak di bawah umur, jumlah tersebut juga meningkat sebesar 77,67% YoY.
Tingginya angka kejahatan remaja kembali menimbulkan kekhawatiran masyarakat.
Investor, blogger keuangan, dan influencer Weibo “Liu Ruidong” menulis : “Sulit dipercaya bahwa angka pertumbuhan begitu besar”.
Blogger video dan influencer Weibo “Yelei Xinlei” mengatakan : “Orang tua adalah guru pertama bagi anak-anak. Ketika mereka sangat membutuhkan disiplin dan bimbingan nilai, orang tua mereka tidak ada di samping (karena tuntutan mencari nafkah), hal tersebut yang menyebabkan anak berbuat salah … menghilangnya anak di bawah umur dan bersikap melawan norma, selain membutuhkan ketatnya hukum, tetapi juga kepedulian terhadap masyarakat, kehangatan kekeluargaan dan bimbingan lewat pendidikan. Sambil menganalisis dan menelaah masa lalu, kita juga harus menatap masa depan dan menggunakan pikiran yang luas dan kekayaan kebijaksanaan untuk membangun lingkungan yang mendukung. Lingkungan sosial untuk pertumbuhan generasi muda yang sehat”.
Akhir-akhir ini, serangkaian kejahatan remaja telah mengejutkan masyarakat di Tiongkok, banyak di antaranya berkaitan dengan anak-anak yang ditinggalkan oleh orang tua mereka karena tuntutan mencari nafkah.
Misalnya, pada 10 Maret tahun ini, Wang Ziyao, seorang siswa tahun pertama sekolah menengah pertama di Distrik Feixiang, Kota Handan, Provinsi Hebei, disiksa, dibunuh dan dikuburkan oleh tiga teman sekelasnya yang seumuran dan seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Hal ini sempat mengejutkan masyarakat Tiongkok. Di bawah tekanan kuat dari opini publik, Kejaksaan Agung Tiongkok terpaksa memutuskan untuk menyetujui penuntutan terhadap ketiga orang tersangka kriminal yang masing-asing bermarga Zhang, Li dan Ma.
Ini adalah kasus kedua di Tiongkok dalam sebulan di mana anak di bawah umur 14 tahun telah disetujui untuk dibawa ke depan meja hijau. Kasus kejahatan remaja pertama yang disetujui penuntutannya oleh Kejaksaan Agung Tiongkok adalah kasus pembunuhan secara brutal seorang gadis tetangga berusia 8 tahun yang dilakukan oleh seorang remaja pria berusia 13 tahun di Gansu.
Kasus-kasus di atas semuanya melibatkan anak-anak yang ditinggalkan oleh orang tua mereka karena desakan ekonomi. Anak tertinggal merupakan fenomena unik di daratan Tiongkok. Karena salah satu atau kedua orang tuanya terpaksa meninggalkan kampung halaman untuk mencari nafkah, anak-anak tersebut ditinggal di kampung halaman atau ditampung oleh kerabat mereka di pedesaan, dan tinggal terpisah dari orang tuanya dalam waktu yang lama.
Dilihat dari situasi di mana sebagian besar anak-anak tertinggal saat ini, mereka yang terpisah dari orang tuanya dan dibesarkan oleh kakek atau nenek pada dasarnya kurang mendapatkan pendidikan karakter. Apa lagi jika kakek atau nenek yang dititipi anak-anak di bawah umur itu dalam kondisi sakit-sakitan, mungkin saja untuk memenuhi kebutuhan sandang pangan pun sudah sulit, bagaimana mereka bisa memberikan konseling saat anak bawah umur tersebut membutuhkan.
Artikel tersebut mempertanyakan, apakah jutaan orang tua dari anak-anak yang ditinggalkan tidak mau menyekolahkan anaknya di kota tempat mereka bekerja ? Coba tanyakan saja kepada Komisi Pendidikan Kota Beijing, Komisi Pendidikan Kota Shanghai, Komisi Pendidikan Kota Guangzhou, atau bahkan tanyakan kepada Komisi Pendidikan Kota Shijiazhuang, ibu kota Provinsi Hebei, apakah anak-anak pekerja migran dapat mendaftar di kota-kota tersebut tanpa syarat dan masuk sekolah menengah atas. ujian masuk tanpa perbedaan ?
Jawabannya adalah tidak mungkin. Anak-anak tidak diperkenankan sekolah di luar daerahnya.
Menurut data resmi Partai Komunis Tiongkok pada tahun 2016, 70% tindak kriminal di Tiongkok adalah anak remaja, dan 70% nya dilakukan anak-anak yang ditinggalkan oleh kedua orang tua mereka. (sin)
Astronom Temukan Lubang Hitam Terbesar Kedua di Bima Sakti
Reuters
Para astronom telah menemukan sebuah lubang hitam dengan massa sekitar 33 kali lebih besar dari massa matahari, yang merupakan lubang hitam terbesar yang pernah ditemukan di Bimasakti selain lubang hitam supermasif yang mengintai di pusat galaksi.
Lubang hitam yang baru diidentifikasi ini terletak sekitar 2.000 tahun cahaya dari Bumi – relatif dekat dari segi kosmik – di konstelasi Aquila, dan memiliki bintang pendamping yang mengorbit di sekitarnya, kata para peneliti pada Selasa. Setahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam setahun, yaitu 5,9 triliun mil (9,5 triliun km).
Lubang hitam adalah objek yang sangat padat dengan gravitasi yang sangat kuat sampai cahaya pun tidak bisa lolos, sehingga sulit untuk menemukannya. Lubang hitam yang satu ini berhasil diidentifikasi melalui pengamatan yang dilakukan oleh misi Gaia milik Badan Antariksa Eropa (ESA), yang melakukan sensus bintang, karena menyebabkan gerakan goyangan pada bintang pasangannya. Data dari Very Large Telescope milik European Southern Observatory di Chili dan observatorium lain di Bumi digunakan untuk memverifikasi massa lubang hitam tersebut.
“Lubang hitam ini tidak hanya sangat masif, tapi juga sangat aneh dalam berbagai aspek. Ini benar-benar sesuatu yang tidak pernah kami duga,” kata Pasquale Panuzzo, seorang insinyur peneliti di lembaga penelitian Prancis CNRS yang bekerja di Observatoire de Paris dan penulis utama studi yang diterbitkan dalam jurnal Astronomy & Astrophysics.
Sebagai contoh, lubang hitam yang dinamai Gaia BH3 dan pasangannya bergerak di dalam galaksi dengan arah yang berlawanan dengan arah orbit bintang-bintang di Bimasakti.
Menurut para peneliti, Gaia BH3 kemungkinan terbentuk setelah kematian sebuah bintang yang massanya lebih dari 40 kali massa matahari.
Lubang hitam yang terbentuk dari runtuhnya sebuah bintang disebut lubang hitam bintang. Gaia BH3 merupakan lubang hitam bintang terbesar yang diketahui, menurut astronom dan rekan penulis studi ini, Tsevi Mazeh dari Universitas Tel Aviv, Israel.
Lubang hitam bintang berukuran lebih kecil daripada lubang hitam supermasif yang menghuni pusat sebagian besar galaksi. Salah satu lubang hitam yang disebut Sagittarius A, atau Sgr A, terletak di pusat Bimasakti. Massa lubang hitam ini 4 juta kali massa matahari dan terletak sekitar 26.000 tahun cahaya dari Bumi.
Bintang pendamping Gaia BH3, yang sama tuanya dengan bintang yang satu lagi, memiliki massa 76 persen massa matahari dan sedikit lebih dingin, tapi 10 kali lebih terang. Bintang ini mengorbit lubang hitam pada jalur elips dengan jarak yang bervariasi antara 4,5 kali jarak antara Bumi dan matahari-ukuran yang disebut satuan astronomi (AU) – hingga 29 AU. Sebagai perbandingan, Jupiter mengorbit sekitar lima AU dari matahari dan Neptunus sekitar 30 AU.
Para ilmuwan tidak yakin seberapa besar lubang hitam bintang.
“Massa maksimum untuk lubang hitam bintang adalah masalah perdebatan ilmiah yang berkelanjutan,” kata Panuzzo.
Mesir Dapatkan Kembali Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Dicuri
Reuters
Mesir akhirnya menyambut kembali sebuah patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II setelah dicuri dan diselundupkan ke luar negeri lebih dari tiga dekade yang lalu, demikian disampaikan oleh kementerian barang antik Mesir, Minggu 21 April.
Patung tersebut sekarang berada di Museum Mesir di Kairo namun tidak dipamerkan. Artefak tersebut akan dipugar, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Patung itu dicuri dari kuil Ramses II di kota kuno Abydos di Mesir Selatan lebih dari tiga dekade yang lalu. Tanggal pastinya tidak diketahui, namun Shaaban Abdel Gawad, yang mengepalai departemen pemulangan barang antik Mesir, mengatakan bahwa patung itu diperkirakan dicuri pada akhir 1980-an atau awal 1990-an.
Pihak berwenang Mesir menemukan artefak tersebut saat ditawarkan untuk dijual dalam sebuah pameran di London pada 2013. Artefak ini berpindah ke beberapa negara lain sebelum sampai di Swiss, menurut kementerian barang antik.
“Kepala ini adalah bagian dari sekelompok patung yang menggambarkan Raja Ramses II duduk di samping sejumlah dewa Mesir,” kata Abdel Gawad.
Ramses II adalah salah satu firaun Mesir kuno yang paling berkuasa. Dikenal juga sebagai Ramses Agung, ia adalah firaun ketiga dari Dinasti Kesembilan Belas Mesir dan memerintah dari tahun 1279-1213 SM.
Mesir berkolaborasi dengan pihak berwenang Swiss untuk menetapkan kepemilikan yang sah. Swiss menyerahkan patung tersebut ke kedutaan Mesir di Bern tahun lalu, namun baru tahun ini Mesir membawa pulang artefak tersebut.
Menilik Persistensi Infeksi Terkait Pneumonia dan Peningkatan Jumlah Kematian di Tiongkok
‘Virus ini telah berevolusi menjadi lebih mematikan,’ demikian peringatan dokter di Tiongkok
Pinnacle View Team
Dalam program Pinnacle View, sebuah program komentar di New Tang Dynasty TV, para pengamat politik dan ahli medis menyatakan kecemasan mereka atas wabah terkait pneumonia yang sedang berlangsung dan telah membuat rumah sakit di Tiongkok kewalahan, dengan meningkatnya jumlah pasien yang menderita demam dan batuk serta banyak gejala yang menjadi parah dalam waktu singkat, sehingga menyebabkan lonjakan angka kematian.
Terlepas dari gejala-gejala yang merisaukan dan lonjakan infeksi serta kematian, sejumlah rumah sakit di Tiongkok tidak melakukan tes PCR. Mereka menghindari diagnosis varian COVID-19 yang potensial dan secara seragam memperlakukan kasus-kasus tersebut sebagai “influenza”.
Selama beberapa tahun, sejak otoritas Partai Komunis Tiongkok (PKT) mencabut kebijakan anti-virus yang ketat dan penguncian kota pada akhir tahun 2022, pandemi ini tampaknya telah menghilang dari kehidupan sehari-hari masyarakat Tiongkok karena berita terkait COVID-19 hampir tidak terlihat di media resmi atau di platform media sosial yang disensor.
Namun, langkah-langkah pencegahan yang ketat masih diberlakukan di tempat-tempat resmi tingkat tinggi, dan tes PCR biasanya dilakukan pada tamu asing yang berkunjung dan wartawan yang mendampingi.
Tindakan pencegahan anti-epidemi yang tampak jelas mendukung elit penguasa ini, bersama dengan sikap diam yang mencurigakan dari rumah sakit, telah memicu kekhawatiran bahwa virus yang terus berkembang ini mungkin masih melanda Tiongkok, dengan orang-orang bertanya-tanya seberapa banyak kebenaran tentang COVID-19 yang disembunyikan di negara yang diperintah oleh komunis tersebut.
‘Virus Telah Berevolusi Menjadi Lebih Mematikan’
Memberikan pandangannya di Pinnacle View, produser TV independen, Li Jun mengatakan bahwa dia memperhatikan bahwa banyak dokter dan perawat Tiongkok baru-baru ini menerima wawancara dari media luar negeri, termasuk The Epoch Times dan NTD. Mereka secara seragam menyatakan bahwa epidemi terkait COVID belum hilang, dan rumah sakit berada di bawah tekanan yang luar biasa karena meningkatnya infeksi dan tingkat keparahan penyakit.
Li mengutip sebuah laporan pada 4 April dalam bahasa Mandarin di The Epoch Times, di mana seorang dokter kepala, yang hanya menyisakan nama belakang Liu karena alasan keamanan, mengungkapkan lonjakan pasien yang terinfeksi. “Sungguh mengerikan bahwa 50 tempat tidur rumah sakit telah terisi penuh baru-baru ini dan banyak pasien yang menginap di hotel-hotel terdekat dan datang ke rumah sakit untuk mendapatkan obat-obatan mereka, setara dengan rawat inap.”
Dokter tersebut yakin bahwa “virus telah berevolusi menjadi lebih mematikan.” Seperti yang dia lihat, banyak pasien yang terinfeksi mutasi COVID-19 atau mengalami efek samping atau komplikasi, dengan kondisi kesehatan yang mengerikan. Beberapa gejala muncul dengan sangat cepat, seperti muntah dan diare dalam semalam dan kemudian meninggal dunia keesokan harinya.
Dia mengatakan kepada reporter bahwa dia tahu tentang kasus kematian mendadak istri rekannya, yang terinfeksi di rumah sakit ketika dia datang untuk mendapatkan injeksi saline untuk flu. “Ketika dia kembali ke rumah [hari itu], dia langsung mengalami gejala, dan reaksi batuknya sangat kuat. Ketika rekan saya kembali, dia berkata kepadanya, ‘Saya akan membuatkan makanan untukmu,’ tetapi sebelum makanannya selesai, dia tiba-tiba pingsan di lantai dan tidak dapat disadarkan.”
Li mencatat bahwa banyak rumah sakit berada di bawah pengawasan ketat, bahkan polisi ditempatkan di sana. Semua peralatan pengetesan telah disingkirkan, tidak ada tes PCR yang diizinkan, dan semua kasus sebelumnya yang terkait dengan wabah telah dihancurkan. Dokter di bagian rawat jalan dan rawat inap dipisahkan untuk menghindari percakapan dan kebocoran informasi.
Kematian meningkat, terbukti dengan banyaknya netizen Tiongkok yang menemukan lebih banyak kuburan ketika mereka kembali ke kampung halaman mereka untuk Festival Menyapu Makam, sebuah festival tradisional Tiongkok pada minggu pertama bulan April. Seorang netizen mengungkapkan bahwa desa tetangganya memiliki tingkat kematian sekitar 3 persen, lebih dari empat kali lipat dari rata-rata.
Pada saat yang sama, harga petak pemakaman meningkat karena permintaan meningkat. Di kota-kota tingkat pertama dan kedua, harga petak pemakaman berkisar antara 100.000 hingga 200.000 yuan ($14.000-$27.000), dengan batasan-batasan lain seperti jangka waktu penggunaan yang hanya 20 tahun dan biaya untuk biaya pengelolaan pemakaman tahunan.
Hal ini telah mendorong ledakan rumah kremasi, menurut Li. Lebih banyak warga yang memilih kota tingkat ketiga atau keempat dan menghabiskan sekitar 200.000 yuan ($27.000) untuk membeli tempat untuk abu orang yang mereka cintai.
“Bisa dibayangkan bahwa jumlah orang Tiongkok yang meninggal dunia akibat epidemi ini sangat besar,” Kata Li.
Kekebalan Tubuh Masyarakat Tiongkok Menurun
Xiaoxu Sean Lin, mantan ahli mikrobiologi Angkatan Darat AS, percaya bahwa kekebalan tubuh yang melemah berkontribusi terhadap peningkatan kematian. “Kematian akibat penyakit memiliki dua prasyarat: pertama adalah seberapa kuat virus itu sendiri, dan yang kedua adalah seberapa lemah kekebalan tubuh Anda, dan jika kekebalan tubuh Anda menurun, Anda akan meninggal.”
Jadi, masalah intinya adalah seberapa besar kesehatan masyarakat Tiongkok telah terpuruk selama beberapa tahun terakhir, kata Lin di Pinnacle View.
Dia menyalahkan PKT yang berkuasa atas menurunnya kekebalan tubuh rakyat Tiongkok. Sebagai contoh, vaksin buatan Tiongkok yang secara resmi digembar-gemborkan ternyata berkualitas rendah dan memiliki efek samping. Banyak orang terinfeksi beberapa kali karena mereka tidak bisa mendapatkan tindakan pencegahan dan pengobatan yang tepat karena PKT menutup-nutupi wabah tersebut.
Menurut Lin, virus yang saat ini dominan di Tiongkok, JN.1, adalah varian COVID-19, yang mungkin muncul sebagai penyakit ringan di Amerika Serikat dan negara-negara lain. Namun, di antara orang-orang Tiongkok dengan sistem kekebalan tubuh yang rentan, virus ini muncul sebagai penyakit parah yang menyebar dengan cepat.
Secara khusus, menurut Lin, kekebalan tubuh anak muda Tiongkok sekarang jauh lebih lemah, sehingga proporsi anak muda yang meninggal dalam gelombang penyakit pernapasan ini juga meningkat, yang merupakan masalah besar.
Selain itu, para lansia yang sudah memiliki penyakit yang sudah diderita sebelumnya akan menambah jumlah kematian.
Di sisi lain, Lin menunjukkan bahwa “di bidang kesehatan masyarakat, pandemi tidak dapat dilihat hanya dari penyakit itu sendiri. Dari perspektif keadaan masyarakat secara keseluruhan, mentalitas masyarakat, dan seluruh kondisi kognisi, semua faktor ini berdampak pada bagaimana pandemi menyebar ke seluruh negeri.”
Lin mengingat kembali wabah dalam sejarah manusia; misalnya, wabah influenza di Spanyol pada tahun 1918 bertepatan dengan perubahan sosial yang luar biasa dalam Perang Dunia Pertama. Ketika Maut Hitam pada tahun 541 Masehi terjadi di Eropa, wabah ini juga bertepatan dengan runtuhnya Kekaisaran Romawi, yang sepenuhnya korup di akhir masa pemerintahannya.
“Oleh karena itu, pandemi [sebagian besar] terkait dengan dinamika sosial dan nasib suatu bangsa.”
Virus Menargetkan Partai Komunis Tiongkok
COVID-19 dikenal sebagai Wuhan Coronavirus, karena awalnya dimulai di Wuhan, Provinsi Hubei, di Tiongkok tengah, pada akhir tahun 2019 dan melanda seluruh dunia karena PKT menyembunyikan informasi yang benar selama fase permulaan.
Guo mengatakan dalam Pinnacle View bahwa epidemi ini semakin memburuk di Tiongkok, meskipun PKT mengaburkan kebenarannya, dan tidak ada liputan di media resmi. Namun demikian, semua orang tahu bahwa banyak orang Tiongkok yang telah meninggal dunia sejauh ini dalam epidemi yang telah berlangsung selama bertahun-tahun ini, dan tragedi ini terus berlanjut.
Meninjau berita kematian resmi dari pejabat senior dan selebriti, kita dapat melihat bahwa jumlah kematian terus meningkat, yang secara tidak langsung mencerminkan keseriusan dan tingkat keparahan epidemi di Tiongkok, menurut Ms Guo. Sebagai contoh, dari tanggal 17-25 Maret, setidaknya enam pejabat senior meninggal karena sakit, termasuk Lu Chaoqi, mantan wakil pemimpin redaksi People’s Daily, corong PKT.
Antara 30 Maret dan 2 April, setidaknya empat jenderal senior meninggal karena sakit, termasuk Mayor Jenderal Zhang Lixiong. Dalam waktu kurang dari empat bulan tahun ini, lebih dari dua lusin jenderal berpangkat tinggi di militer PKT telah meninggal dunia. Dalam dua bulan pertama tahun ini, setidaknya sepuluh ahli teori dan profesor Marxis meninggal dunia, setidaknya 8 di antaranya adalah anggota PKT. Dalam tiga bulan pertama tahun ini, setidaknya dua belas akademisi meninggal, 9 di antaranya adalah anggota PKT, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Menurut Guo, sebagian besar pejabat senior PKT dan tokoh-tokoh terkemuka yang meninggal dunia tahun ini adalah anggota PKT, dan banyak di antara mereka yang melakukan kejahatan dalam kampanye penindasan terhadap Falun Gong.
“Beberapa orang mungkin tidak religius atau mungkin materialis, apa pun yang Anda yakini, tetapi kesehatan seseorang memang terkait erat dengan kondisi mental mereka. Psikologi telah merangkum dan membuat grafik berdasarkan efek emosi manusia terhadap kesehatan. Emosi yang paling tidak sehat adalah iri hati, dendam, marah, dan kecurigaan; sedangkan yang paling sehat adalah keceriaan, toleransi, dan kebaikan hati,” katanya.
“Dalam hal emosi dasar, seluruh teori komunisme dan sosialisme dikelilingi oleh rasa iri dan kebencian, yang secara serius membahayakan kesehatan mental manusia. Sudah diketahui bahwa kondisi mental seseorang dapat secara serius memengaruhi kesehatannya, terutama ketika virus melanda umat manusia. Secara medis, hal itu menyebabkan penurunan kekebalan tubuh secara keseluruhan.”
” Saat ini, PKT sedang mempromosikan Pengalaman Fengqiao, ideologi ekstrim kiri komunisme dan sosialisme, yang menurut eksplorasi yang disebutkan di atas, telah menghancurkan kekebalan tubuh rakyat Tiongkok.
“Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Tiongkok cenderung jatuh ke dalam suasana hati yang penuh permusuhan atau kebencian, yang menurut pengobatan tradisional Tiongkok didefinisikan sebagai bentuk kelembapan, sesuatu yang jahat di dalam tubuh yang merusak kesehatan.”
“Jika Anda melihatnya dari perspektif kepercayaan pada yang ilahi, ini … bahkan lebih mudah: Setiap kelompok kepentingan atau tokoh politik yang menyerang keyakinan suci atau mengobarkan perang melawan orang-orang yang beriman akan mengalami kegagalan,” kata Guo.
Nubuat Kuno
Dalam pandangan Li, ramalan Tiongkok kuno telah membuka cakrawala baru bagi kita manusia modern. Salah satu yang paling terkenal adalah “Shaobing Song” oleh Liu Bowen, seorang ahli strategi militer dan filsuf Tiongkok pada abad ke-14, yang mencakup akhir dinasti Yuan dan awal dinasti Ming.
Menurut Li, ramalan tersebut meramalkan wabah dan bencana besar lainnya, seperti wabah COVID-19 ini. Misalnya, ia menyiratkan bahwa wabah tersebut dimulai pada musim dingin tahun 2019 dan akan lebih berbahaya bagi mereka yang memegang kekuasaan dan kekayaan di tangan mereka; penyakit ini menargetkan orang-orang yang mendukung PKT.
Li mengatakan bahwa orang bijak kuno ini bahkan meramalkan waktu berakhirnya epidemi; setiap orang akan merasa sulit untuk hidup melalui Tahun Naga (2024) dan Tahun Ular (2025), dan hanya setelah dua tahun ini berlalu, epidemi ini baru dapat menghilang.
Hewan Misterius Tiba di Tempat Perlindungan, Kemudian Tim Penyelamat Menyadari Siapa Dia Sebenarnya
EtIndonesia. Bulan lalu, seorang pemilik rumah di Nova Scotia, Kanada, terkejut ketika dia melihat seekor hewan botak yang tidak biasa bersembunyi di halaman belakang rumahnya.
“[Suami saya] keluar untuk memberi makan ‘kucing’ itu, dan kucing itu bersembunyi di balik kotak generator di belakang rumah kami, dan kucing itu berlari keluar dan membuatnya takut,” kata pemilik rumah, Jamie Forgeron, kepada CBC News. .
Menurut CBC News, Forgeron dan suaminya khawatir hewan aneh itu mungkin sakit, jadi mereka membawanya ke Hope For Wildlife, pusat rehabilitasi satwa liar setempat.
“Anda mungkin bertanya-tanya jenis hewan apa yang masuk,” tulis tim penyelamat dalam postingan Facebook tentang hewan tersebut. “Kami akan memberi Anda sedikit petunjuk: Tanpa bulunya, Anda tidak dapat melihat masker wajah khasnya.”
Ternyata pengunjung tak berbulu itu sebenarnya adalah rakun utara. Gadis kecil yang ketakutan itu menderita suatu kondisi yang menyebabkan dia kehilangan bulunya.
“[Dia] menderita kondisi yang disebut alopecia – atau, lebih sederhananya, rambut rontok,” tulis tim penyelamat dalam postingan tersebut. “Dia sebenarnya botak total.”
Menurut Hope For Wildlife, meskipun kondisi ini sering kali disebabkan oleh “parasit, kudis, atau infeksi jamur”, rakun tampaknya memiliki kulit yang relatif sehat.
Untungnya, rakun yang kini diberi nama Rufus ini, menurut CBC News, tidak kesulitan berteman dengan rakun yang diselamatkan lainnya.
“Pasien rakun botak kami telah diterima oleh rakun lainnya,” tulis Hope For Wildlife di postingan Facebook lainnya. “Saya kira jika Anda telanjang maka ada baiknya memiliki banyak teman berbulu yang mengelilingi Anda dan membuat Anda tetap hangat di malam yang dingin.”
Tim penyelamat masih mencoba mencari tahu apa sebenarnya yang menyebabkan alopecia Rufus. Butuh beberapa waktu sebelum mereka menentukan apakah dia bisa kembali ke alam liar atau tidak.
“Di bawah pengawasan yang baik dan pola makan yang baik, [dia] mungkin akan menumbuhkan kembali sebagian bulunya dan [dia] mungkin dapat dilepasliarkan,” kata pendiri Hope For Wildlife, Hope Swinimer, kepada CBC News.
Apa pun masalahnya, Rufus tentu tidak perlu khawatir. Untuk saat ini, dia dengan senang hati tidur bersama banyak rakun lainnya, yang mencintainya apa adanya. (yn)
Sumber: the dodo
Tujuh Angsa Hitam telah Dilepaskan oleh Zhongnanhai
oleh Qian Baidu
[Zhongnanhai Telah Melepaskan 7 Angsa Hitam] Menurut statistik dari netizen, sejauh ini, Zhongnanhai (Komplek dan perkantoran pusat Partai Komunis Tiongkok) telah melepaskan 7 angsa hitam (black swan, merujuk pada peristiwa langka yang berdampak besar, sulit diprediksi dan di luar perkiraan biasa. Red.) :
Yang pertama adalah real estate akan runtuh dengan sekali sentuh ;
Yang kedua adalah utang daerah yang tidak terukur ;
Yang ketiga adalah deplesi fiscal, jumlah 70 juta personel yang ditunjang fiskal masih terus bertambah, ada berapa banyak kerabat kerajaan yang mendesak masuk ke barisan ini, jumlahnya personilnya sangat besar sehingga pemerintah tidak berani menyelidiki dan menghitung. Selanjutnya, apa yang akan dilakukan untuk menunjang 70 juta orang ini?
Yang keempat adalah masyarakat lansia telah tiba, populasi lansia Tiongkok saat ini melebihi 200 juta, di mana 80 juta di antaranya menerima gaji pensiun dan 120 juta orang menerima pensiun dasar sebesar 70 yuan/bulan ;
Angsa hitam kelima adalah populasi manufaktur dan lapangan kerja manufaktur Tiongkok menurun, ambil contoh Provinsi Zhejiang, lapangan pekerjaan manufaktur berkurang sebesar 160.000 pada tahun 2023.
Keenam, alarm keamanan pangan telah berbunyi, saat ini, harga pangan Tiongkok secara umum 50% lebih tinggi dibandingkan pasar internasional, sudah berdampak serius terhadap standar hidup masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah. Namun, impor gandum Tiongkok tumbuh pesat setiap tahunnya.
Angsa hitam ketujuh adalah sekelompok besar mahasiswa yang tidak punya tempat untuk dipekerjakan. Namun, angsa hitam seperti ini akan ada lebih banyak dan lebih banyak lagi di kemudian hari!
[Perekonomian Saat ini bukanlah deflasi atau inflasi, melainkan inflasi umum! 】 Ciptakan kata baru : bunuh semua! Yaitu : Deflasi + Inflasi = bunuh semua, harga air, listrik, gas dan bensin terus meningkat, apakah in deflasi? Ini adalah pencekikan mati terhadap masyarakat tingkat bawah! Inflasi berarti melonjaknya harga dan kehilangan uang. Namun harga rumah, mobil, peralatan rumah tangga dan pakaian terus turun. Jadi menurut penulis situasi perekonomian saat ini bukanlah deflasi juga bukan inflasi. Ini benar-benar pembunuhan! Pembunuhan bagi semua orang! ——Chen Yongchang
——@laomanpindao [Tiongkok, sekali lagi terisolasi dari dunia] Dilihat dari seluruh data hubungan eksternal, Tiongkok kini telah kembali ke keadaan seperti pada tahun 2001, yaitu sebelum Tiongkok bergabung dengan WTO dan membuka pintunya kepada dunia. Pintu negara yang pura-pura dibuka, sebenarnya sudah tertutup berkat upaya gabungan kekuatan internal dan eksternal. ——@laomanpindao
[Mengetahui bahwa itu adalah Tuan Bao palsu tetapi masih akan mengeluh, seberapa besar keluhannya? 】 Pada pukul 09.00 pagi, ada pertunjukan di kantor pemerintah Kaifeng, Qin Xianglian sedang menuntut Chen Shimei dihadapan Bao Gong. Ini adalah seorang wanita yang bergegas keluar dari kerumunan penonton sambil membawa surat keluhan dan berlutut meneriakan keluhan kepada Bao Gong yang sedang pertunjukan opera, lalu dia diseret pergi. —— Sudah tahu kalau itu adalah Tuan Bao palsu tetapi masih mau meneriakkan keluhan, seberapa besar keluhannya? //@Mydoglucky2 : Meskipun ini adalah pembuatan film, namun mash ada orang yang memanfaatkan kesempatan ini untuk bergegas keluar mengutarakan keluhan mereka kepada Bao Qingtian. Akibatnya, orang yang memiliki keluhan ditarik pergi, dan pembuatan film dilanjutkan. Bao Qingtian modern tidak memenuhi tanggung jawabnya sebagai hakim.
[Jika Rusia menerbitkan obligasi di Tiongkok] Bank Sentral Rusia: RMB telah menjadi satu-satunya dan pilihan terbaik untuk cadangan devisa. ——Jika Rusia menerbitkan obligasi di Tiongkok, peluang penebusannya di masa depan sangat kecil dan akan menjadi vampir dalam sekejap. Karena setelah Rusia diusir dari SWIFT, rubel pada dasarnya hanyalah kertas, ini adalah menyedot darah rakyat Tiongkok.
[Versi baru dari “Tiga Sahabat Suihan”] Laporan RFI (Radio France Internationale) : Beberapa orang dengan bercanda menyebut pemimpin Tiongkok Xi Jinping, pemimpin Rusia Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sebagai “Tiga Sahabat Suihan”, tentu saja in digunakan dengan membalik arti jaman kuno, Negara-negara yang dipimpin oleh ketiga pemimpin tersebut menghadapi berbagai tingkat isolasi dari dunia saat ini. Tentu saja, Rusia adalah pihak pertama yang menanggung beban terbesar. Terutama sejak Rusia menginvasi Ukraina, Biden dengan jelas menyatakan Putin sebagai “anak buangan internasional”, namun, Putin masih memiliki beberapa teman, terutama dengan Xi Jinping sebagai “teman lama”, Xi Jinping juga menganggap Putin sebagai “sahabat paling karib”.(lin)
Belasan Gempa Bumi dengan Kekuatan Terbesar Magnitudo 6,3 Terjadi di Hualien Taiwan Dini Hari 24 April
NTD
Belasan kali gempa bumi terjadi di Kabupaten Hualien, Taiwan pada dini hari ini (23 April) dengan kekuatan terbesar mencapai 6,3 Magnitudo. Guncangan dirasakan di seluruh Taiwan, bahkan dirasakan juga di Fujian, Jiangsu, Zhejiang dan tempat-tempat pesisir Tiongkok lainnya.
Menurut informasi terbaru dari Badan Meteorologi Nasional Taiwan, gempa terjadi pada 23 April pukul 02.32 waktu setempat, gempa berkekuatan 6,3 Magnitudo dirasakan di Kotapraja Shoufeng, Kabupaten Hualien. Ada pun gempa berasal dari 17,2 km selatan-selatan dan barat Kabupaten Halien pada kedalaman 5,5 kilometer.
Informasi dari Badan Meteorologi Nasional sebelumnya menyebutkan bahwa gempa berkekuatan 6 Magnitudo terjadi di Kabupaten Hualien pada pukul 2:26 pagi. Kedalaman gempa adalah 10 kilometer dan pusat gempa berada di 29,9 kilometer bagian selatan Kabupaten Hualien (terletak di laut timur Taiwan).
Menurut informasi dari Badan Meteorologi Nasional, sejak 22 April pukul 05.00 sore, puluhan kali gempa susulan telah terjadi di Kotapraja Shoufeng, Kabupaten Hualien, termasuk gempa berkekuatan 5,9 Magnitudo yang terjadi pada 22 April pukul 22:11.
Badan Meteorologi menyatakan bahwa gempa bumi ini masih merupakan gempa susulan dari gempa Hualien pada 3 April lalu. Gempa bumi berskala lebih besar memang bisa terjadi guna pelepasan energi perut bumi, namun tidak terpantau adanya kejanggalan lainnya.
Profesor Lee Chyi-Tyi dari Institut Geologi Terapan Universitas Pusat juga mengatakan kepada “NOWnews” bahwa lokasi sesar tempat terjadinya gempa di Kotapraja Shoufeng pada 22 April termasuk dalam sistem sesar yang sama dengan gempa utama yang terjadi pada 3 April lalu. Secara umum gempa susulan dari gempa besar terkonsentrasi dalam beberapa hari ke depan dan akan berangsur-angsur melemah, kemudian bisa saja melonjak secara acak. Namun lompatan dalam dua hari terakhir ini memang tidak normal dan perlu dicermati dalam beberapa minggu ke depan.
Gempa terasa di seluruh Taiwan. Bangunan Full Hotel dan Tong Shuai building di Hualien miring akibat gempa
Mr. Xiao dari Changhua, Taichung, mengatakan kepada wartawan NTDTV bahwa dia tiba-tiba terbangun oleh suara alarm ponsel pada pukul 02.32 tengah malam. Dia segera berlari ke ruang tamu dan sempat merasakan guncangan selama beberapa saat. “Dari 22 April sekitar pukul 5 sore sampai sekarang, dirinya sudah merasakan guncangan selama puluhan kali. Dan kali ini guncangannya paling besar yang ia rasakan. .
Miss Chen, yang tinggal di lantai 22 apartemen di Taipei mengatakan bahwa guncangan besar membuatnya terbangun dari tidur. Gempa susulan terus terjadi semalaman sehingga dirinya tidak berani tidur.
Gedung Tong Shui di sebelah rumah sakit Hualien miring. (Facebook Asosiasi Hualien)
Gempa juga dirasakan di banyak wilayah daratan Tiongkok
Gempa tersebut juga dapat dirasakan di banyak tempat di daratan Tiongkok, terutama di Fujian, Zhejiang, dan Jiangsu. Netizen Tiongkok berbagi pengalamannya lewat Weibo.
Netizen di Ningbo, Provinsi Jiangsu menulis : “2 kali merasakan guncangan membuat saya takut”.
Netizen di Zhejiang menulis : “Saya terbangun oleh guncangan di tengah malam, Hangzhou sepertinya terguncang lagi”. “Lampu gantung bergoyang-goyang dan mengeluarkan suara… Wenzhou terasa seperti berguncang sepanjang malam”.
Provinsi Fujiang paling merasakan getaran dari gempa bumi Hualien kali ini. Komentar netizen : “Saya terguncang sepanjang malam sampai hampir muntah. Guncangan terjadi 2 kali dalam 10 menit”, “Dua kali tertidur dua kali terbangun karena guncangan”, “Xiamen terguncang beberapa kali. gempa susulan terus terjadi … membuat rasa tidak nyaman.” (sin)
Seorang Turis Wanita Asal Tiongkok Jatuh ke Jurang dan Tewas Saat Mengambil Foto di Gunung Berapi Ijen
NTD
Pada Sabtu (20 April) seorang turis wanita asal Tiongkok berusia 31 tahun jatuh ke jurang dan tewas karena menginjak gaunnya yang panjang saat melangkah mundur untuk pengambilan foto di Gunung Ijen yang terletak di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur. Suami yang mengambil foto merasa sangat sedih menyaksikan keseluruhan proses jatuhnya sang istri.
Menurut laporan media, turis wanita asal Tiongkok yang bermarga Huang, datang ke Indonesia bersama suaminya, Mr. Zhang. Pada 20 April pukul 02.10 mereka ikut dalam rombongan yang dipimpin seorang pemandu wisata datang ke kawah Gunung Ijen untuk menyaksikan matahari terbit dan menyaksikan “api biru” yang terkenal itu.
Sekitar pukul 06.00 pagi, ketika Huang sedang berpose di dekat pohon untuk difoto oleh suaminya, dia sempat tersandung rok panjang yang dia kenakan saat bergerak mundur sehingga terjatuh ke jurang sedalam 75 meter hingga tewas.
Pemandu wisata mengatakan meskipun berulang kali diingatkan akan bahaya keselamatan, namun Huang tetap bersikeras untuk mengambil foto di tempat tersebut.
Pada saat itu, Zhang yang terlebih dahulu mengambil foto, kemudian giliran Huang yang diambil fotonya. “Saya dan suami Huang yang mengambil fotonya”, kata pemandu wisata.
Awalnya, Ms. Huang memilih mengambil foto dari posisi aman yang berjarak sekitar dua atau tiga meter dari tepi kawah. Namun dia kemudian memutuskan untuk mundur, ingin bisa lebih dekat ke pepohonan di belakangnya untuk mendapatkan sudut yang lebih baik. Namun saat hendak mundur itulah dia tersandung rok panjang yang dikenakannya sehingga terjatuh ke dalam jurang.
Suami Huang, Zhang yang sangat terpukul setelah mengetahui kabar buruk terus menelepon kerabatnya untuk melaporkan situasi kejadian, dan bahkan membenturkan kepalanya ke dinding di rumah sakit karena penyesalan.
Dwi Sugiharto, pejabat Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur, mengatakan kepada media bahwa tim penyelamat membutuhkan waktu 2 jam untuk mengevakuasi jasad wanita turis asal Tiongkok itu dari jurang.
Sugiharto mengatakan, bahwa kejadian tersebut murni kecelakaan, dan mengingatkan seluruh wisatawan untuk memperhatikan keselamatan saat mendaki Gunung Ijen.
Pihak Kepolisian Indonesia juga mengatakan karena kendala bahasa, pihak rumah sakit dan polisi kesulitan berkomunikasi dengan keluarga turis Tiongkok yang meninggal tersebut. Mereka untuk sementara berencana membawa jenazah ke Denpasar Bali untuk diterbangkan ke Tiongkok.
Gunung Berapi Ijen pernah menjadi penghasil belerang terbesar di Indonesia. “Api biru”-nya juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dari seluruh dunia.
Saat wisatawan mendaki gunung berapi, mereka perlu memakai masker pelindung yang dirancang untuk menyaring abu vulkanik dan uap belerang, serta memakai lampu depan untuk menerangi jalan di bawah kaki mereka.
Kabarnya, di lokasi jatuhnya Ms. Huang, juga ada turis asing lain yang hampir terjatuh ke jurang saat mengambil foto. (sin)