Home Blog Page 785

Sejumlah Wilayah Sulawesi Tengah Rasakan Gempa M 6,5 di Tojo Una Una, Warga yang Tinggal di Tepi Pantai Sempat Evakuasi Mandiri

ETIndonesia- Sejumlah wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah merasakan guncangan kuat gempa M6,5. Pusat gempa tersebut berada 59 km timur laut Tojo Una Una dan berkedalaman 10 km. BPBD setempat masih berada di lapangan untuk memantau situasi dan mengimbau warga tetap tenang.

Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, Abdul Muhari mengatakan perkembangan pascagempa pada Senin malam (26/7), pukul 21.30 WIB, Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan BPBD Kabupaten Tojo Una Una masih berada di lokasi untuk mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak panik, seperti dilakukan di tengah warga Kecamatan Una Una.

“Di samping itu, BPBD meminta warga untuk menginformasikan apabila terjadi kerusakan rumah atau warga terdampak di wilayahnya,” tambahnya.

Upaya evakuasi mandiri tampak dilakukan warga Kecamatan Togean. Mereka yang tinggal di tepi pantai mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Laporan lain juga disampaikan BPBD setempat mengenai situasi di beberapa kabupaten lain di Provinsi Sulawesi Tengah, seperti Kabupaten Morowali Utara, Pohuwato,Banggai dan Poso.

BPBD Kabupaten Morowali Utara memantau kondisi lapangan setelah warganya merasakan guncangan kuat. Sedangkan di Kabupaten Banggai, kondis telah normal kembali dan tidak ada laporan kerusakan. 

Di wilayah Kabupaten Poso, warga juga merasakan guncangan kuat. Dampak guncangan memicu pasien Covid-19 yang berada di lantai 3 RSUD Poso berhamburan turun keluar bangunan. BPBD setempat pun segera mendirikan tenda untuk para pasien Covid-19. 

Sementara itu, BPBD Bolaang Mongondow Utara di Provinsi Sulawesi Utara melaporkan warga beberapa kecamatan di wilayahnya merasakan guncangan kuat, seperti Kecamatan Bintauna, Kaidipang, Pinogaluman, Bol Itang Baat dan Bol Itang Timur.  (asr)

Beredar Rumor Banyak Korban Ditemukan di Terowongan Jingguang Zhengzhou yang Terendam Banjir, Pihak Keluarga Korban Disuruh Pergi

0

Zhang Ruizhen –  NTD TV Asia Pasifik

Sebaga dampak banjir yang melanda Henan, Tiongkok, laporan Komunis Tiongkok (23/7/2021) menyebutkan secara resmi mengklaim hanya 51 orang tewas. Namun demikian, netizen Tiongkok mengabarkan bahwa sepanjang terowongan Jingguang total lebih dari 4 kilometer di pagi hari (22/7), lebih dari seratusan jenazah  ditemukan.

Selain itu, sejumlah besar aparat Komunis Tiongkok bersenjata dikerahkan di Terowongan Jingguang. Mereka memblokir tempat kejadian. Masyarakat mempertanyakan apakah mereka berusaha menutupi bencana yang sebenarnya

Terowongan Jingguang di Zengzhou, Henan yang terendam banjir menjadi sorotan. Netizen yang mendokumentasikan suasana terowongan berkata : “Ada apa di bawah terowongan di Jalan Jingguang? Sekarang tidak memompa air lagi. Semua mobil di dalamnya penuh. Setiap mobil ada pengemudi dan orang di dalam mobil. Ada yang satu keluarga. Apa yang terjadi? Coba Anda pikirkan.”

Orang yang mengabadikan suasana terowongan mengatakan: “kalian dapat melihat mayat yang dikeluarkan dari terowongan …”

Banyak video beredar di media sosial daratan Tiongkok .Terowongan Jingguang Kota Zhengzhou, Provinsi Henan diterjang banjir. Beberapa orang mengklaim setidaknya ada 700 hingga 800 kendaraan yang terendam. Di tengah malam pada (22/7), pompa masih beroperasi, dan beberapa trailer menyeret mobil. 

Bahkan, sebuah video yang diunggah oleh seorang netizen menunjukkan bahwa orang-orang dengan cemas mencari kerabat mereka yang hilang melewati terowongan Jalan Longhai di bawah Jalan Jingguang. Akan tetapi, mereka diusir dengan kekerasan oleh polisi.

Beberapa orang yang tinggal di dekat terowongan Jingguang menyampaikan berita di Internet, “Pada pukul tiga pagi 22 Juli di terowongan Jing-Guang lebih dari 100 mayat dikeluarkan. Peristiwanya lebih serius dari yang diperkirakan semula. Para pejabat pasti tidak akan mengatakan yang sebenarnya.” 

Beberapa warganet juga mengatakan, “Kenderaan dan warga juga  tidak bisa mendekat ke lokasi yang dipasang garis polisi.  Bahkan di jalan layang, juga dipasang garis polisi, banyak polisi yang berjaga di sana.” 

Netizen lainnya memotret kedatangan beberapa kendaraan polisi bersenjata di dekat terowongan Jingguang.

Warga yang memvideokan suasana menuturkan : “Sekarang di persimpangan Jalan Longhai dan terowongan di Jalan Zhongyuan, polisi menghentikan mereka. Mereka tidak membiarkan orang-orang mendekat sama sekali. Mereka tak diizinkan mendekati mereka walaupun dari jarak puluhan meter. Pasti ada sesuatu, di dalam hati semua orang pasti sudah mengetahuinya. Ada hal-hal yang tak diinginkan agar semua orang melihatnya.”

Sementara itu, Media Hong Kong melaporkan bahwa remaja Zhengzhou berusia 14 tahun Xu Yukun dan Li Haoming, setelah memasuki terowongan dengan sepeda pada sore hari 20 Juli, menelepon teman sekelas mereka. Kemudian memberitahukannya kepada teman mereka bahwa setelah sepeda mereka hanyut, kedua remaja itu masih kehilangan kontak hingga sekarang.

Kerabat korban,  Li mengatakan : “Adik laki-lakinya dan teman-teman sekelasnya memasuki terowongan Jalan Jingguang pada pukul 3 sore, tetapi kemudian mereka tidak dapat ditemukan, dan ponsel tidak dapat terhubung. Saat itu, air di terowongan sudah sangat tinggi. “

Media daratan melaporkan pada (23/7), bahwa setidaknya dua orang tewas di terowongan Jingguang, tetapi situasi sebenarnya tak diketahui. (hui)

Penolakan Paspor Vaksin di Eropa, Ratusan Ribu Orang di Prancis Turun ke Jalan Mengecam Pemerintah

Yu Ting – NTD

Orang-orang dari banyak negara Eropa turun ke jalan memprotes penerapan paspor vaksin pemerintah setempat. Lebih dari 160.000 orang Prancis turun ke jalan untuk menentang diskriminasi kesehatan. Puluhan ribu orang di banyak kota di Italia dan London di Inggris menentang tindakan paksaan pemerintah atas nama kesehatan

Pada 24 Juli, sekitar 161.000 orang di Paris, Marseille, Nantes, dan tempat-tempat lain di Prancis turun kembali turun ke jalan untuk memprotes tindakan “pass sanitaire” pemerintah, yang disebut paspor vaksin.

Pemrotes Prancis Jean-Michel Maniere berkata : “Kartu itu tidak konstitusional. Ini adalah kartu identitas yang dikeluarkan oleh Nazi Jerman (Ausweis), yang merupakan rezim Nazi.”

Mulai 21 Juli, Prancis mewajibkan mereka yang berusia di atas 18 tahun untuk menyelesaikan 2 dosis vaksinasi atau memiliki laporan tes virus negatif untuk masuk dan keluar dari teater dan museum. Ini akan diperluas ke restoran, bar, dan lalu lintas jarak jauh pada bulan Agustus, dan berencana untuk memaksa staf medis harus divaksin.

Langkah itu membuat lebih banyak warga Prancis berang. Menurut statistik resmi, jumlah pengunjuk rasa akhir pekan ini telah meningkat lebih dari 41% dibandingkan akhir pekan sebelumnya. Beberapa orang percaya bahwa pengawasan ketat pemerintah telah melanggar kebebasan dasar.

Pekerja medis Prancis Christine menuturkan : “Orang-orang harus menyadari bahwa ini adalah diskriminasi. Anda hanya diperbolehkan pergi ke kafe  setelah Anda divaksinasi. Anda hanya bisa minum sambil berjalan tanpa divaksinasi. Ini gila.”

Pegawai Negeri Prancis Yoann menuturkan : “Saya berharap pemerintah akan membuat keputusan baru untuk membiarkan orang memilih apakah akan divaksin atau tidak. Jangan memaksakan pembatasan. Apakah itu pergi ke restoran atau lokasi budaya, mereka dapat bergerak bebas dan tidak diawasi seperti mereka sekarang.”

Presiden Prancis, Emanuel Macron menanggapi protes pada 25 Juli. Dia mengatakan bahwa epidemi akan terus berlanjut dan pemerintah Prancis akan terus mempromosikan vaksinasi.

Macron berkata : “Pesan saya sederhana: dapatkan vaksinasi. Kami akan terus bekerja tanpa lelah dengan cara yang tenang dan penuh hormat. Yang terpenting adalah persatuan. Saya mengajak semua orang untuk bersatu.”

Tidak hanya orang Prancis, tetapi juga orang-orang berkumpul untuk memprotes di Roma, Milan, Napoli, dan kota-kota lain di Italia akhir pekan ini. Pemerintah Italia mewajibkan orang-orang yang memasuki restoran, museum, pusat kebugaran, bioskop, dan tempat lain dengan paspor vaksin mulai 6 Agustus.

Di Inggris, puluhan ribu orang berkumpul di ibu kota, London, untuk memprotes paspor vaksin yang rencananya akan diterapkan perdana Menteri Inggris, Boris Johnson pada akhir September mendatang. (hui)

Jenazah Ditemukan di Jalan Raya, Zhengzhou, Tiongkok Setelah Banjir, Mobil Menumpuk di Terowongan, Dugaan Korban Masih Ada di Dalam Mobil

0

NTD

Berita resmi akun Weibo Radio Lalu Lintas Henan pada (22/7/2021) menyatakan Departemen Manajemen Darurat Provinsi Henan mengatakan bahwa, saat hujan deras sekitar 3,004 juta orang di 103 kabupaten/kota di Provinsi Henan terkena dampak bencana. Laporan mengklaim 33 orang tewas dan 8 orang hilang.

Namun demikian, dunia luar umumnya tidak mempercayai data resmi Komunis Tiongkok. Video online menunjukkan adegan pasca bencana lokal, termasuk mayat yang tergeletak di jalanan. 

Kejadian yang mengejutkan dunia lainnya adalah kondisi tragis terowongan Jalan Jingguang dan Jalan Longhai di Zhengzhou.

Video menunjukkan bahwa, sejumlah besar mobil terendam banjir, dan sejumlah besar mobil menumpuk bersamaan. Bahkan pada hari ketiga setelah banjir, yaitu 22 Juli, banjir masih belum surut sepenuhnya, tidak terlihat tim penyelamat di jalan-jalan. Bahkan, hanya terlihat sedikit warga yang secara spontan mencari dan mencoba menyelamatkan korban.

Dalam video itu, orang-orang berkata: “Lihat,. Seperti apa terowongan di Jalan Jingguang. Sekarang masih tidak bisa memompa habis air, dan semua mobil di dalamnya ada manusianya. Ada pengemudi , penumpang, adalah yang seluruh keluarga, apa yang dapat dikatakan tentang ini, coba Anda lihat.”

Warga itu menghela nafas: “Saya duduk di rumah dengan panik, maka saya keluar dan melihat. Pemandangan di luar mengerikan, ya ampun! Sekolah kedokteran telah terendam banjir yang parah.”

Seorang warga setempat menjelaskan saat memvideokan suasana banjir dengan berkata : “Sekitar pukul 08.00 pagi pada 22 Juli, sisi selatan persimpangan Jalan Jingguang dan Jalan Longhai di Kota Zhengzhou, terputus dari utara ke selatan dan dari selatan ke utara. Secara visual, banjir di kedalaman terowongan melebihi 5 meter. Ada kemiringan di pintu masuk terowongan, dan  mobil terbalik, sekitar 1 meter.”

Warga itu sambil menghela nafas berkata : “Ratusan mobil tertumpuk bersama. Banyak orang menonton. Mobil-mobil betumpukan ke atas dan ke bawah, sangat menyedihkan. Saat ini, penyelamatan terlambat. Terdapat pemandangan serupa di mana-mana di Zhengzhou. Bantuan bencana Zhengzhou setelah hujan juga jadi masalah. Karena dampaknya terlalu luas.”

Menurut laporan, banjir melanda pada sore hari 20 Juli, dan terowongan Jalan Tol  Jingguang yang panjangnya sekitar 2 kilometer, dalam waktu singkat 2 menit telah dipenuhi air. 

Saksi mata Yang mengatakan kepada Media daratan Tiongkok, Mammoth News bahwa setelah mobilnya keluar dari terowongan 30 sampai 40 meter, dia bersiap untuk melarikan diri ketika dia melihat terjangan air. Dalam sesaat ketika dia membuka pintu dan air melewati lehernya, jadi dia memanjat di sepanjang pintu mobil, lalu naik ke atap mobilnya memanjat dan memegang pagar terowongan untuk keluar dari bahaya. Mengingat situasi pada saat itu, wanita marga Yang ini tersedak dan menghela nafas: “ini adalah seperti terlolos dari neraka.”

Ketika warga beramai-ramai menonton suasana banjir, ada petugas polisi di tempat kejadian, tidak mengizinkan orang untuk melihat.

Video yang diambil oleh warga menunjukkan bahwa polisi berjaga dan menghalangi sepanjang jalan dari persimpangan Jalan Longhai ke terowongan, warga sama sekali tidak diizinkan untuk mendekat dari jarak puluhan meter.

Publik menghela nafas tak berdaya dengan berkata: “Pasti ada sesuatu, didalam hati semua orang tahu, apa yang tidak ingin dilihat semua orang, mohon doanya, saya berharap tidak akan terlalu banyak korban.”

Netizen daratan Tiongkok juga beramai-ramai membahas masalah ini.

Beberapa netizen mengatakan: “Tepat setelah sebagian kecil air dipompa di Terowongan Jingguang Zhengzhou, lebih dari belasan mayat ditemukan … Tapi ada ratusan mobil yang terperangkap di dalamnya. Jika di pompa lagi, akan seperti apa? seperti apa adegan tragedi di dunia ini? tidak bisa membayangkannya.”

Netizen lain menganalisis: “Saat ini, dapat dipastikan bahwa Terowongan Jalan Zhengzhou Jingguang dengan cepat banjir dalam waktu singkat. Jalan sepanjang empat kilometer penuh dengan mobil. Melihat jumlah mobil sudah dapat dipastikan ada ratusan orang yang mati tenggelam!” (hui)

Pria Amerika yang Selama 7 Hari Terjerat Serangan Beruang Liar Berhasil Selamat Berkat Tulisan SOS di Atap Rumah

0

oleh Chen Juncun

Seorang pria warga Amerika Serikat di Alaska yang terjerat serangan beruang liar dan mengalami luka di daerah pertambangan terpencil selama seminggu, akhirnya berhasil diselamatkan oleh anggota Penjaga Pantai AS berkat tulisan SOS di atap sebuah gubuk

Penjaga Pantai AS dalam sebuah pernyataannya mengungkapkan bahwa anggota dari pihaknya yang ditempatkan di pangkalan Kodiak. Alaska, melihat ada tulisan SOS di atap sebuah gubuk di Nome ketika menjalani tugas perondaan rutin penerbangan Kotzebue – Nome dengan helikopter pada 16 Juli 2021.

Ketika mereka kembali ke area penambangan, mereka melihat seorang pria melambaikan tangannya untuk meminta bantuan. Setelah mereka mendarat, pria itu meminta perawatan medis karena dia diserang oleh seekor beruang liar beberapa hari lalu .

Mereka kemudian membawa pria tersebut ke Nome untuk mendapat perawatan. Kedua kaki dan tubuhnya tampak terluka.

Keterangan Foto : Penjaga Pantai AS menyelamatkan seorang pria yang telah terjerat oleh beruang liar selama 7 hari di daerah pertambangan terpencil di Alaska pada 16 Juli. (Penjaga Pantai AS)

Penjaga Pantai mengutip ucapan pria itu menyebutkan bahwa, seekor beruang terus datang mengganggu dirinya setiap malam selama seminggu terakhir. Dan, temannya menemukan bahwa dia tidak kembali ke Nome pada waktu yang dijadwalkan.

Nome terletak di pantai barat Alaska, di pantai Laut Bering, sekitar 861 kilometer dari Kota Anchorage, kota terbesar di negara bagian tersebut.

Penjaga Pantai tidak mengungkapkan identitas pria dan jenis beruang yang melakukan penyerangan.

Menurut data dari Departemen Ikan dan Margasatwa Alaska, beruang coklat dan beruang hitam memang sering ditemukan di negara bagian tersebut. 98% beruang coklat di Amerika Serikat hidup di Alaska.

Beruang coklat yang sering menyerang manusia karena ukurannya yang lebih besar dan agresivitasnya lebih tinggi, terutama beruang coklat yang berasal dari Pulau Kodiak, Alaska.

Beruang hitam Amerika lebih kecil dari beruang coklat, lebih kecil kemungkinannya untuk menyerang manusia, juga jarang menunjukkan agresivitas terhadap manusia kecuali jika mereka ingin melindungi anak-anak mereka.

Seperti hewan lainnya, beruang liar juga menghadapi masalah hilangnya habitat karena deforestasi dan faktor lainnya. (hui)

Legenda Anak Berbakti yang Menjadi Dewa

ETIndonesia-Menurut legenda, Ketika Dinasti Ming (AD 1573-1620), dibawa kaki gunung Jiuhua ada seorang petani muda yang bernama Ning Cheng tinggal di sana, dia dari kecil sudah kehilangan ayahnya, dia tinggal bersama kakak dan adiknya serta seorang ibu yang buta. Meskipun hidupnya sangat sulit, tapi dia selalu menghormati dan menyayangi ibunya.

Pada suatu musim panas, matahari sangat terik, Ning Cheng sedang menyiangi rumput di sawah, dia sangat kehausan. Ada seorang pria tua berambut putih yang lewat memberinya setengah buah peach, setelah memakannya dari hatinya dia merasa sangat segar.

Dia melihat kakek tersebut sudah sangat tua, kesulitan berjalan, dia mengambil inisiatif untuk mengantar kakek tersebut pulang ke rumahnya. Setelah mereka sampai di sebuah dinding batu, kakek tersebut mengetuk dinding batu, dinding batu terbuka, didalam ada sebuah gua yang penuh perhiasan dan permata. Kakek tersebut menyarankan dia untuk tinggal disana membantunya menanam pohon persik. Tetapi Ning Cheng teringat di rumahnya ada ibunya yang buta serta saudaranya yang membutuhkannya, sehingga dia mengatakan kepada kakek tersebut, “Saya masih punya ibu di rumah yang membutuhkan saya.”

Kakek tersebut terharu atas sifat berbakti dari Ning Cheng, akhirnya dengan sebuah hembusan angin mengirim Ning Cheng pulang kembali ke ibunya, pada saat ini Ning Cheng baru sadar bahwa dirinya telah bertemu dengan dewa. Akhirnya menurut legenda setelah Ning Cheng dengan sepenuh hati berbakti dan merawat ibunya sampai akhir hidupnya, lalu dia mengikuti dewa berkultivasi menjadi dewa.

Secara historis, para dewa menginginkan orang yang baik hati, cerita ini adalah sebagai contoh. Tapi orang zaman sekarang waktu beribadah, yang dipikirkan adalah tentang bagaimana bisa kaya, makmur seluruh pikiran adalah hal-hal duniawi, tidak tahu harus bertobat, meningkatkan standar moral mereka. Ini benar-benar menyedihkan.

Kisah Tiga Anak Burung Walet dan Tiga Anak Tuan Zhou

ETIndonesia-Mengakui suatu kesalahan adalah sebagian penebusan. Ada sebuah cerita dari Tiongkok yang berjudul Sou Shen Hou Ji yang mengilustrasikan pepatah China ini.

Dahulu kala, ada seorang sastrawan dengan nama keluarga Zhou. Dia punya tiga anak berumur 20 tahun. Mereka semuanya kelihatan sangat sehat. Tetapi walaupun mereka dapat mengucapkan beberapa suara, tak seorangpun dari mereka yang dapat bicara.

Suatu hari ada pengelana ke rumah Tuan Zhou untuk meminta minum karena kehausan. Tuan Zhou dengan senang hati mengambilkan segelas air untuknya. Pengelana tua ini mendengar suara keributan dari dalam rumah dan bertanya kepada Tuan Zhou, keributan apakah itu? Tuan Zhou menjawab, mereka adalah anak-anak saya. Mereka tidak dapat berbicara. Mereka hanya dapat mengucapkan beberapa suara.

Laki-laki itu berkata, mengapa engkau tidak mau mencoba mengingat kembali sesuatu yang pernah engkau lakukan di masa kecil?

Tuan Zhou masuk kembali untuk mengingat-ingat masa kecilnya. Setelah beberapa lama, dia keluar dan mengaku pada laki-laki itu, di masa kecil saya, seekor burung walet telah membangun sarang di pohon dalam kebun ayah saya. Setelah burung wallet tersebut menetaskan tiga butir telurnya, dia selalu terbang untuk mencari makanan untuk anak-anaknya. Anak-anak burung wallet membuka paruhnya yang besar dan memakan apa saja yang diberikan oleh induknya.

Saya melihat induk burung walet selalu memberikan makanan kepada anak-anaknya setiap hari. Suatu hari saya menaruh jari-jari saya pada sarang wallet tersebut, anak-anak burung tersebut berusaha untuk memakan jari-jari saya ini. Saya mengambil tiga biji-bijian besar berduri dan masing-masing anak burung wallet diberikan satu biji berduri.

Akhirnya mereka mati. Ketika induk burung walet tersebut kembali, dia menemukan anak-anaknya telah mati, dia meratap sedih lalu terbang pergi. Setiap kali saya memikirkannya, saya selalu menyesal karena telah membunuh tiga anak burung walet tersebut.

Setelah mendengar pengakuannya, laki-laki itu kembali pada wujud Tao. Dia berkata pada Tuan Zhou, semenjak engkau mengakui kesalahanmu, Saya akan menghentikan hukumannya.

Tiba-tiba ketiga anak Tuan Zhou dapat berbicara lagi seperti layaknya orang normal lainnya. Kemudian Tao menghilang.

Tuan Zhou dalam cerita tadi telah membuat suatu dosa yang buruk sekali untuk dirinya sendiri akibat dari membunuh tiga kehidupan yang tidak berdosa, sehingga dia menderita akibat dari dosa-dosanya. Dia membayar kembali dosa-dosanya dengan menderita melihat anak-anaknya tidak dapat berbicara selama 20 tahun dan dengan jujur mengakui semua kesalahannya dimasa kecil. Benar sekali, bahwa dengan mengakui suatu kesalahan adalah merupakan suatu penebusan.

Sangat penting bagi kita untuk mencari ke dalam diri kita sendiri untuk semua kesalahan-kesalahan kta serta keterikatan-keterikan kita ketika menemui penderitaan dan secepatnya memperbaikinya.

Seorang Pria di Tiongkok Menemukan “Obat Awet Muda” dalam Legenda

0

ETIndonesia-Seorang pria bermarga Xu dari Changchun, Provinsi Jilin, Tiongkok, beberapa waktu lalu tanpa sengaja menemukan sebuah benda asing seberat 25 kg, setelah dilihat tetangganya, benda itu diduga adalah “obat awet muda” dalam legenda, bahkan ada kolektor setempat ingin membelinya seharga 50,000 yuan atau sekitar Rp. 112,5 juta.

Beberapa waktu lalu, pria bermarga Xu menemukan sebuah benda asing warna hitam di dalam tanah berlumpur ketika membeli barang-barang rongsokan di Changchun, benda itu mirip dengan (pohon) tunggul, tapi terasa agak lunak ketika diraba. Karena penasaran, pria bermarga Xu ini lalu membawa pulang benda asing itu, dan membersihkannya.

Setibanya di rumah, Xu meletakkan benda asing itu ke dalam akuarium, benda seberat 25 kg, berdiameter sekitar 30 cm, dengan tinggi kurang lebih 40 cm itu, bentuknya mirip dengan sebatang pohon tunggul tua yang penuh dengan retakan, rasanya seperti plastik yang keras ketika diraba, tapi di dalamnya lunak, jika dibuka, kita bisa melihat filament putih di bagian bawah benda tersebut, dan elastisitasnya seperti spons saat diremas.

Setelah dilihat oleh tetangganya, diduga benda asing itu adalah tai sui (suatu jamur berlendir). Pria bermarga Xu itu menemui seorang kolektor di Beijing untuk mengidentifikasi benda asing itu, dan di luar dugaan, sang kolektor mengklaim bahwa benda itu adalah “tai sui” yang sesunggunnya, dan ingin membelinya seharga 50.000 yuan, tapi Xu tidak berniat menjualnya.

“Tai sui” juga dikenal sebagai Roulingzhi, sangat elastis, tumbuh di dalam tanah, adalah suatu kompleks jamur, memiliki nilai jual yang tinggi. Produk perawatan kesehatan yang bermutu tinggi ini sudah barang tentu menjadi incaran banyak orang. Karena tai sui atau roulingzhi ini umumnya tumbuh di alam liar, dan hidup dengan menyerap bakteri, daya hidupnya esktrim kuat, adalah suatu organisme yang unik dengan pertalian antara tumbuhan dan binatang.(Jhn/Yant)

Apakah Jaringan Wi-Fi Bisa Membuat Kita Alergi?

ETIndonesia-Medan elektromagnetik terdapat di sekitar kita. Mereka adalah bagian dari lingkungan alam kita, yang dihasilkan oleh Bumi dan Matahari. Namun mereka juga menjadi semakin menonjol seiring dengan kemajuan teknologi, sehingga kita dikelilingi oleh energi harian berbagai sumber elektromagnetik.

Ponsel, Wi-Fi, komputer pribadi, radio, televisi dan bahkan remote control TV, mereka semua memancarkan energi semacam ini. Stasiun pemancar ponsel terus-menerus diinstal, dan hotspot Wi-Fi meningkat sepanjang waktu.

Kafe dan restoran, perpustakaan, hotel, dan bahkan beberapa pusat kota dan taman kini menawarkan Wi-Fi gratis. Namun dengan semua infrastruktur baru ini juga kian sulit untuk menghindari paparan medan elektromagnetik.

Dan pertanyaan yang sering ditanyakan adalah apakah semua paparan ini baik bagi kesehatan kita?

Ini adalah masalah yang terus mendapat perhatian, yang memuncak di bulan ini seiring dengan apa yang disebut sebagai kasus”terobosan”, dengan seorang wanita Perancis yang diberi kompensasi atas alerginya terhadap Wi-Fi.

Martine Richard, yang menderita apa yang disebut electromagnetic hipersensitivity (EHS), mendapatkan kompensasi kecacatan karena klaim atas gejala yang ia alami akibat paparan energi elektromagnetik, yang menghalanginya untuk dapat bekerja. Keputusan ini dibuat meskipun belum ada penelitian yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara paparan dan gejala-gejala penyakit tersebut.

Jadi, apakah EHS itu? Apa yang kita ketahui dan apa yang kita tidak tahu tentang kondisi ini? Dan apakah kasus ini berarti bagi perkembangan di masa depan?

Apa itu EHS?

EHS adalah kondisi yang kompleks. Hal ini ditandai dengan penderita yang melaporkan berbagai gejala non-spesifi k (misalnya, sakit kepala, mual, dan susah tidur) ketika berada di dekat perangkat yang memancarkan medan elektromagnetik. Dalam kasus yang parah dapat berdampak besar dan negatif, sehingga menyebabkan orang-orang ini tidak mampu bekerja atau berfungsi dengan baik dalam masyarakat modern.

Prevalensi kondisi ini bervariasi. Secara umum hubungan antara jumlah pasien dengan gejala akibat paparan medan elektromagnetik tampaknya akan meningkat.

Tidak ada keraguan bahwa gejala yang dialami sangat nyata. Namun kenyataannya tetap bahwa tidak ada kriteria diagnostic yang jelas untuk kondisi ini. Ini adalah gangguan tubuh yang didiagnosis yang saat ini tidak memiliki dasar medis atau ilmiah.

Bukti apa yang ada?

Penelitian secara konsisten telah gagal menemukan hubungan antara bidang paparan elektromagnetik dan laporan gejala, atau kesehatan secara umum. Hal ini menimbulkan pertanyaan, jika bukan energi elektromagnetik, maka apa yang menyebabkan EHS dan gejala yang diderita oleh orang-orang ini? Salah satu kemungkinan adalah efek nocebo, atau sederhananya pengaruh dari harapan (sugesti) seseorang tentang bagaimana sesuatu dapat memengaruhi mereka. Dalam kasus EHS, hal itu akan sesuai dengan keyakinan bahwa energi elektromagnetik berbahaya dan oleh karena itu ketika orang-orang ini tengah berada di sekitar perangkat yang memancarkan bidang seperti itu, mereka akan berpikir akan merasa tidak enak badan, dan hal itu menjadi kenyataan.

Ide efek nocebo bahkan menjadi lebih masuk akal ketika liputan media dan suara-suara vokal oleh mereka yang mengidap EHS. Sebagian besar dari mereka melaporkan EHS disebabkan oleh medan elektromagnetik buatan manusia.

Orang-orang ini mengabadikan dan memperkuat keyakinan publik bahwa energi elektromagnetik dari perangkat-perangkat tersebut memang sungguh berbahaya, meskipun semua bukti ilmiah masih bertentangan.

Penelitian terus berlanjut

Sementara kontroversi tentang penyebab EHS terus berlanjut, penelitian tentang hal ini masih terus berlanjut, untuk lebih mengonsolidasikan bahwa medan elektromagnetik tidak bertanggungjawab atas gejala ini, dan untuk memberikan bukti penyebabnya (seperti efek nocebo).

Penelitian tersebut terus dilakukan, termasuk studi yang dilakukan di Australian Centre for Electromagnetic Bioeffects Research yang bertujuan untuk memerangi sejumlah kritik dari studi masa lalu. Sampai penyebab EHS dapat terkuak, pengobatan dari kondisi ini akan tetap menjadi tantangan bagi dunia medis.

Akan tetapi terlepas dari bidang ilmu pengetahuan, keputusan yang baru-baru ini disahkan di Perancis akan berdampak tentang bagaimana putusan masa depan di ranah ini? Yang penting untuk dicatat adalah bahwa meskipun kompensasi telah diberikan, namun pengadilan tidak benar-benar menyatakan bahwa EHS adalah kondisi yang sah.

Namun, kekhawatiran sekarang adalah bahwa kasus ini akan digunakan sebagai preseden dan bahwa kurangnya bukti ilmiah akan diabaikan oleh mereka yang ingin melegitimasi EHS sebagai suatu kondisi yang disebabkan oleh energi elektromagnetik.

Mungkin kesalahan terbesar di sini adalah dampak potensial dari keputusan seperti ini bisa saja terjadi pada pencarian kebenaran. Hal ini akan menyediakan “bahan bakar” untuk media dan pelobi untuk secara salah menafsirkan putusan tersebut sebagai sebab dan akibat, berdasarkan motivasi mereka sendiri.

Hal ini pada gilirannya berpotensi untuk menaungi penelitian yang berusaha untuk mengungkap penyebab sebenarnya dari EHS. Dan sayangnya, tanpa penelitian ini, bantuan dan perawatan yang dibutuhkan oleh mereka yang menderita EHS kemungkinan akan tetap sulit dipahami. (osc)

Aturan Waktu Makan di Warung Hanya 20 Menit Saat PPKM Level 4

ETIndonesia – Presiden Jokowi memutuskan memperpanjang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 hingga 2 Agutus 2021.

Menindaklanjuti keputusan presiden tersebut, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menerbitkan 3 Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri).

Mendagri Tito menjelaskan, meski secara keseluruhan substansinya sama dengan Inmendagri sebelumnya, terdapat perbedaan dalam pengaturan kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau UMKM.

Dia menjelaskan, pada Diktum ketiga poin (e) Inmendagri Nomor 24 Tahun 2021 itu, dijelaskan bahwa pedagang kaki lima, toko kelontong, agen/outlet voucher, barbershop/pangkas rambut, laundry, pedagang asongan, bengkel kecil, cucian kendaraan, dan lain-lain yang sejenis diizinkan buka dengan protokol Kesehatan ketat sampai pukul 20.00 waktu setempat dan pengaturan teknisnya dilakukan oleh Pemerintah Daerah.

“Sebetulnya dari dulu juga tidak pernah kita larang, tapi kita tegaskan di sini, dapat dilaksanakan dengan pengaturan oleh pemerintah daerah masing-masing dengan protokol kesehatan yang ketat,” ujarnya dalam keterangan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

Adapun pelaksanaan kegiatan makan/minum di tempat umum seperti warung makan/warteg, pedagang kaki lima, lapak jajanan dan sejenisnya diizinkan buka dengan protokol kesehatan yang ketat sampai dengan pukul 20.00 waktu setempat dengan maksimal pengunjung makan di tempat 3 orang dan waktu makan maksimal 20 menit.

Pengaturan teknis berikutnya diatur oleh Pemerintah Daerah. Sedangkan bagi restoran/rumah makan, kafe dengan lokasi yang berada dalam gedung/toko tertutup baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan/mall hanya menerima delivery/take away dan tidak menerima makan di tempat (dine-in).

Dalam kesempatan itu, Mendagri Tito berharap, angka kasus Covid-19 usai 2 Agustus dapat melandai. Dengan begitu, dapat berdampak pada berbagai sektor, misalnya pada penurunan keterisian tempat tidur di rumah sakit atau Bed Occupancy Ratio (BOR). Selain itu, hal ini juga mampu menekan angka kematian.

“Dengan demikian kita berharap kalau ini efektif semua, kita bisa bergerak bersama-sama tentu kita harapkan ke depan levelnya akan makin turun lagi, sehingga akan membuka ruang bagi kita untuk beraktivitas, termasuk aktivitas ekonomi,” ujar Tito. (asr)

Gempa M6.5 Guncang Wilayah Tojo Una Una, Sulawesi Tengah, Warga Berhamburan Keluar Rumah

ETIndonesia- Wilayah Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah kembali diguncang gempa bumi pada Senin (26/7) malam, pukul 19.09 WIB. Setelah pada pagi tadi, pukul 10.52 WIB, gempa M5,9 memicu guncangan kuat sekitar dua hingga tiga detik, yang dirasakan masyarakat setempat.

Kali ini, gempa di sekitar wilayah Kabupaten Tojo Una Una, Provinsi Sulawesi Tengah Kembali terjadi dengan magnitudo yang lebih besar, yaitu M6,5. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tojo Una Una melaporkan guncangan kuat selama 3 detik dirasakan warga.

Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, BNPB, Abdul Muhari, merilis bahwa saat gempa terjadi, warga panik hingga keluar rumah.

“Pantauan BPBD menyebutkan warga mengungsi ke wilayah yang lebih tinggi di Desa Sansarino, Kecamatan Ampana Kota. Jaringan listrik masih diberitakan padam dan belum ada laporan kerusakan pascagempa,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Hal serupa dirasakan warga di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Gempa dirasakan kuat selama 3 detik, warga sempat panik keluar rumah. Pascagempa BPBD setempat melakukan pemantauan di lapangan. 

BPBD Kabupaten Banggai juga melaporkan guncangan kuat dirasakan warganya. Mereka juga mengalami kepanikan, namun demikian kondisi sudah normal Kembali. Belum ada laporan kerusakan dari BPBD setempat.  

Sedangkan kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity menunjukkan V – VI MMI di Ampana, V MMI di Poso dan Morowali, III – IV MMI di Bolaang Mongdow Selatan, Bolaang Mongondow Timur, Kotamobago, Buol dan Bone, II – III MMI di Bobong, Konawe Utra, Tomohon, Manado, Kolaka Utara dan Masamba, serta II MMI di Mamuju Tengah dan Polewali. 

Parameter VI MMI mendeskripsikan getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan, sedangkan V MMI menggambarkan getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

Parameter gempa menunjukkan pusat gempa terjadi 59 km timur laut Tojo Una Una dengan kedalaman 10 km. Titik gempa ini berada di laut. Berdasarkan pemodelan BMKG, gempa tidak berpotensi tsunami. Sedangkan gempa yang terjadi pada Senin pagi, pukul 10.52 WIB, pusat gempa berada 55 km timur laut Tojo Una Una dengan kedalaman yang sama, 10 km. 

Dilihat dari jenis dan mekanisme gempa bumi, fenomena yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi karena sesar Lokal. Analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan normal atau _normal fault_. 

Hingga pukul 19.40 WIB, hasil monitoring Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa susulan atau _aftershock_ sebanyak satu kali dengan M3,4.

Menyikapi parameter gempa, BNPB telah berkoordinasi dengan BPBD di wilayah yang merasakan guncangan kuat gempa. Sedangkan BMKG memberikan rekomendasi kepada masyarakat di Pesisir Bolaang dan Bunta untuk menjauhi pantau sementara waktu dan tetap tenang. BNPB mengimbau warga untuk tidak panik dan memantau situasi atau informasi dari sumber resmi, seperti dari BMKG, BNPB maupun BPBD setempat. (asr)

Kendaraan Militer Dikerahkan ke Zhengzhou, Henan, Tiongkok, Terowongan Jingguang Diawasi Tentara

0

Ketika banjir besar melanda Henan, Tiongkok, terowongan Jingguang menjadi sorotan. Akibatnya, sejumlah besar kendaraan militer memasuki Zhengzhou hingga terowongan Jingguang berada di bawah kendali militer.

Sulit untuk memperkirakan berapa banyak korban tewas dalam bencana yang disebabkan oleh banjir di Zhengzhou, Provinsi Henan, Tiongkok. Pada (23/7) malam, banyak keluarga korban membakar kertas di jalan untuk meratapi sanak famili mereka yang mereka cintai.

Menurut laporan media daratan Tiongkok, Terowongan Jalan Utara Jingguang, di mana korban jiwa dan terluka paling banyak terjadi di daerah itu, dibersihkan pada pukul 16.00 hari itu. Kini, masih ada lebih dari 3 meter air di bagian terdalam dari terowongan. Penduduk Zhengzhou yakin masih banyak jenazah di terowongan yang menunggu untuk dievakuasi.

Penduduk setempat memposting di Internet bahwa pada siang hari (23/7), sejumlah besar kendaraan militer memasuki kota dan mengambil alih terowongan Jingguang. Orang-orang sekitar serta kendaraan dikendalikan dan mereka tidak diizinkan untuk mendekat ke TKP.

Netizen ramai membahas hal ini, banyak orang berpikir bahwa kematian dan cedera mungkin sangat serius. Sehingga pengiriman pasukan militer dinilai agar dapat menutupi kebenaran kematian. Yang lain mengkritik bahwa ketika bencana berada dalam keadaan yang paling serius dan membutuhkan penyelamatan, tentara tidak terlihat. Akan tetapi, setelah kejadian mereka malahan tiba.

Banjir parah di Henan, perubahan tingkat tinggi Komunis Tiongkok menarik perhatian

Akibat bencana banjir Henan, yang menjadi perhatian publik juga terlihat pergerakan Komunis Tiongkok pada tingkat tinggi. Xi Jinping memberikan instruksi tentang situasi bencana pada 20 Juli, tetapi kemudian pergi ke Tibet untuk mengunjungi Lhasa.

Kantor Berita Xinhua melaporkan bahwa Xi Jinping akan pergi ke Tibet untuk penyelidikan dan penelitian. Ia ingin memeriksa situasi konstruksi di sepanjang Jalur Kereta Lalin di tempat.

Kunjungan  Xi Jinping ke Tibet adalah yang pertamakalinya sejak ia mengambil alih jabatan Sekretaris Jenderal Komunis Tiongkok sepuluh tahun lalu.

Video itu menunjukkan bahwa Xi Jinping keluar dari toko pakaian Tibet di Lhasa, melambaikan tangan kepada orang-orang di bawah pengawalan, dan memberikan pidato singkat di alun-alun.

Selain perluasan sederhana pekerjaan pencegahan banjir dan bantuan bencana pada pertemuan Dewan Negara, Perdana Menteri Komunis Tiongkok  Li Keqiang  juga mengumumkan “Peraturan tentang Administrasi Pemusnahan Babi” yang telah direvisi dan tidak berhubungan sama sekali tentang penyelamatan bencana banjir.

Di bawah keadaan banjir besar di Henan, penampilan Xi dan Li menimbulkan kritik dari kalangan publik.

Krisis pascabencana di Zhengzhou ada di mana-mana, jalan runtuh, jembatan berbahaya

Setelah banjir surut di Zhengzhou, krisis saat  terjadi di mana-mana, tidak hanya permukaan jalan yang runtuh, tetapi jembatan juga berbahaya.

Video online menunjukkan bahwa ada lubang besar di tengah jalan. Netizen yang mengunggah video tersebut mengatakan bahwa, seorang wanita jatuh dengan dua anak dan menghilang dalam sekejap.

Selain itu, jembatan di Jalan Lingkar Keempat di Zhengzhou juga dalam bahaya.

Video yang beredar menyebutkan : “Jalan Lingkar Empat, di ketinggian Jalan Lingkar Keempat , jangan lewat jalan tersebut, jangan lewat jalan ini,  terlalu menakutkan.”

Bahkan, gedung tinggi di seberang Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Zhengzhou juga t menjadi bangunan yang berbahaya, dan orang-orang sedang dievakuasi.  (hui)

Sumber : NTDTV.com