Home Blog Page 958

Trump : ‘Peristiwa Besar Akan Terjadi Dalam Beberapa Hari ke Depan’

0

Jack Phillips

Presiden AS Donald Trump kepada wartawan pada Senin 7 Desember 2020 mengatakan bahwa orang-orang menunggu  “menyaksikan banyak peristiwa besar” dalam beberapa hari ke depan.

Atas dugaan kecurangan pemilu, “Saya pikir kasusnya telah dibuat,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih. Trump juga menegaskan : “Sekarang kami mencari tahu apa yang dapat kami lakukan. Tapi Anda akan melihat banyak hal besar terjadi dalam beberapa hari ke depan. ”

Trump tidak memberikan penjelasan lebih lanjut tentang keterangannya.

Presiden Trump kemudian menjawab pertanyaan tentang strateginya setelah elektor melakukan pemungutan suara di Electoral College yang dijadwalkan pada 14 Desember 2020.

“Pemilihan itu benar-benar curang. Aib bagi negara kita, seperti negara dunia ketiga — surat suara ini melimpah dari mana-mana, menggunakan mesin yang tak diketahui kepemilikannya, tidak ada yang tahu apa-apa. Mereka memiliki ‘gangguan’, begitu mereka menyebutnya gangguan. Gangguan tersebut bukanlah gangguan. Mereka ketahuan mengirimkan ribuan suara, ngomong-ngomong semuanya melawan saya. ”

Mulai akhir November, tim hukum Trump mengikuti kegiatan dan audiensi dengan anggota parlemen dari beberapa negara bagian, dengan alasan bahwa badan legislatif memiliki kekuasaan di bawah Konstitusi AS untuk memilih elektor mereka sendiri. Mereka juga menghadirkan saksi-saksi yang menyatakan adanya intimidasi, penjejalan surat suara, banyaknya surat suara yang seharusnya didiskualifikasi akan tetapi tidak dilakukan, dan statistik penyimpangan.

Menteri Luar Negeri di beberapa negara bagian mengklaim tidak ada cukup bukti kecurangan untuk membatalkan pemilu.

Selama akhir pekan, seorang hakim di Negara Bagian Michigan mengizinkan dua lusin mesin Sistem Voting Dominion di Antrim County untuk diaudit secara forensik oleh tim hukum Trump. Antrim County belum menanggapi permintaan komentar.

Juru bicara Antrim County Jeremy Scott kepada Detroit Free Press mengatakan gambar forensik akan diambil dari mesin pemungutan suara yang digunakan selama pemilihan pada 3 November 2020. 

Hakim Kevin Elsenheimer mengeluarkan perintah tersebut minggu lalu menyusul gugatan dari pemilih Michigan pada masalah terpisah terkait dengan proposal mariyuana.

“Tim kami akan bisa berangkat pagi ini sekitar pukul 8:30 dan akan berada di sana selama sekitar delapan jam untuk melakukan pemeriksaan forensik dan kami akan mendapatkan hasilnya dalam waktu sekitar 48 jam, akan menceritakan banyak hal kepada kami tentang mesin-mesin ini,” kata pengacara Trump Jenna Ellis kepada Fox News pada hari Minggu 6 Desember 2020.

“Seorang hakim benar-benar memberikan akses kepada tim kami, untuk melakukan audit forensik,” tambah Ellis.

Ellis juga mengatakan kepada Fox News pada hari Senin 7 Desember 2020 bahwa tim tersebut, saat ini sedang berusaha untuk mengajukan tuntutan hukum  ke Mahkamah Agung, sementara mereka masih melobi badan legislatif negara bagian di Arizona, Georgia, Michigan, dan Pennsylvania. Hal demikian dilakukan  ketika sesama pengacara Trump, Rudy Giuliani didiagnosis dengan virus Partai Komunis Tiongkok selama akhir pekan lalu. (asr)

Keterangan Foto : Presiden Donald Trump menyampaikan pidato dalam pidato yang direkam sebelumnya pada 2 Desember (tangkapan layar video Gedung Putih)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=SL65l4CYSCo

Kucing Berkaki Tiga Akhirnya Kembali ke Rumahnya Setelah Bertemu dengan Kebaikan Sebuah Keluarga

0

Meski kita lebih terbiasa dengan kucing sebagai hewan peliharaan, kenyataannya masih banyak anak kucing yang hidup di jalanan. Namun, untungnya masih banyak orang baik hati yang mengawasi dan menyelamatkan mereka.

Salah satunya adalah kasus Bubby, anak kucing cantik berambut orange yang ditemukan oleh seorang pria ketika dia sedang berkeliaran sendirian di rumahnya, di Kanada.

Anak kucing tersesat itu kehilangan salah satu kaki dan sebagian ekornya.

Sejak hari pertama anak kucing itu memasuki rumah barunya melalui dapur dan menjadikannya miliknya. Dia juga mendapatkan sahabat baru bernama Seson, hewan peliharaan rumah lainnya.

Meskipun dia tidak terlalu senang menjadi kucing rumahan dan kecacatannya, kucing berkaki tiga yang luar biasa ini setiap hari pergi ke rumah rekannya untuk pergi mencari petualangan bersama, sampai Seson, sayangnya, mati.

Meskipun sahabatnya sudah tidak ada lagi, Bubby terus mengunjungi rumah pria itu secara rutin dan semua orang di keluarga itu sangat menyayanginya.

Sayangnya, pria yang sangat dia cintai dan yang membawanya dari jalanan meninggal dunia. Sejak saat itu keberadaan anak kucing itu tidak diketahui lagi.

Pada tahun 2019, Ray Pinsent, tetangga pria itu, melihat Bubby dan teringat akan ikatan indah anak kucing itu dan almarhum. Si kucing semakin tua dan semakin lemah, setelah menghabiskan tahun-tahun yang sulit di jalanan.

Dia menjadi agresif, tetapi juga sangat membutuhkan perhatian medis. Ray mencoba menemukannya dan membawanya ke tempat aman, tetapi setelah berbulan-bulan berusaha, kucing itu selalu menghindarinya.

Ketika musim dingin Kanada yang keras bergulir, Ray khawatir kucing itu tidak bisa bertahan. Dia mengetuk pintu rumah lama Bubby yang sekarang dihuni oleh pemilik baru dan bertanya tentang kucing itu.

Pemiliknya hanya melihat Bubby sesekali dan tidak memperhatikannya. Ray memintanya untuk tetap membuka pintu mulai sekarang dan memberi tahunya ketika mereka melihat kucing itu sehingga dia bisa mengambilnya.

Keesokan harinya, pemlik rumah baru itu meneleponnya untuk memberi tahu Ray bahwa kucing itu ada di sana, duduk di dapurnya. Ray bergegas untuk pergi. Dia tidak yakin apakah Bubby mau menerima dirinya untuk menyelamatkannya, paling tidak dia akan mencobanya.

“Bubby mengalami dehidrasi. Dia dikirim ke dokter hewan dan dia tidak akan selamat dari badai lain, ”kata Sarah MacLeod, sukarelawan Exploits Valley SPCA Adoptables.

Saat anak kucing oranye itu memulai proses penyembuhannya di penampungan, putri almarhum menemukan sebuah postingan yang menanyakan informasi lebih lanjut tentang Bubby.

“Dia datang dan menceritakan kisah Bubby kepada saya. Dia menangis ketika melihatnya dan membawakannya makanan favoritnya, ”kata Sarah.

Untungnya, anak kucing itu stabil dan sekarang makan dari piring yang pernah dia makan di rumah yang sangat dia cintai. Berkat ikatan indah dengan manusia yang tidak akan pernah dia lupakan.(yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

Pidato Terpenting Trump di Gedung Putih

0
https://www.youtube.com/watch?v=LhRgGLEgQaI

Seorang Ibu Meninggalkan Bayinya di Rumah Sakit untuk Tes Diagnosis COVID-19, Tapi Dia Tidak Pernah Kembali

0

Situasi kesehatan yang mempengaruhi seluruh dunia telah meninggalkan banyak cerita yang menunjukkan kepada kita bagaimana kehidupan banyak orang telah berubah selamanya.

Dampak pandemi ini tidak hanya tercermin pada kesehatan, tetapi juga berdampak besar pada bidang ekonomi, sosial,pendidikan, dan keluarga.

Ini adalah kasus ibu yang membawa putrinya yang baru lahir ke rumah sakit anak-anak untuk tes virus corona. Gadis kecil itu dinyatakan positif, tetapi ibunya tidak pernah kembali untuk menjemputnya.

Kejadian menyedihkan ini terjadi di sebuah rumah sakit di Palermo, Italia, di mana para dokter tidak percaya apa yang telah dilakukan ibu ini.

Menurut informasi, wanita itu pergi dengan gadis kecilnya ke rumah sakit di ibukota Sisilia dengan alasan bahwa dia sedang tidak enak badan.

Setelah bayi ditinggalkan, staf medis mengambil alih perawatan bayi perempuan itu, dan setelah melakukan tes diagnosis COVID-19, dan mereka menemukan bahwa dia positif mengidap virus corona.

Begitu gadis kecil itu dirawat di rumah sakit mengikuti protokol isolasi, ibunya tidak pernah terdengar kabarnya lagi.

“Staf medis berusaha selama berhari-hari untuk menghubungi ibunya,” kata Dr. Marilù Furnari dari manajemen kesehatan Rumah Sakit Di Cristina.

“Tapi kami tidak bisa menemukannya. Saat itu, kami memberi tahu polisi tentang situasi gadis itu, “tambah Dr. Marilù.

Polisi segera mengambil alih penyelidikan untuk mencoba mencari keberadaan ibu gadis itu.

Polisi meninjau gambar yang diambil oleh kamera di ruang gawat darurat rumah sakit. Serta dokumen pelepasan dan semua kesaksian staf yang entah bagaimana melakukan kontak dengan mereka.

Rumah Sakit Di Cristina telah menerima beberapa anak yang dirawat di rumah sakit karena virus corona di bangsal penyakit menular, 17 di antaranya terinfeksi karena dibukanya kembali sebagian besar sekolah di negara itu pada 14 September.

“Hanya empat dari mereka yang mengalami satu atau beberapa komplikasi, sisanya dapat mengatasi penyakit tanpa masalah dan setelah hasil tes negatif mereka akan dipulangkan,” kata Dr. Marilù.

Untungnya, bayi yang baru lahir adalah salah satu pasien yang merasa lebih baik, meskipun terkecil.(yn)

Sumber: viralistas

Video Rekomendasi:

Mengapa Pembom B-58 AS, Menggunakan Beruang Hitam Selama Penerbangan?

0

Chen Juncun

Pesawat pengebom B-58 Angkatan Darat Amerika Serikat adalah pembom supersonik pertama di dunia dan sekarang telah pensiun. Kecepatan terbangnya bisa mencapai Mach 2 atau 2 kali kecepatan suara, yang lebih cepat dari pesawat tempur biasa. Selain sangat cepat, ia juga mencetak rekor  melontarkan beruang hitam saat terbang dengan kecepatan supersonik. Mengapa  mengeluarkan beruang hitam?

Menurut sebuah laporan di situs Fighter Jets World, pada tanggal 21 Maret 1962, pembom B-58 Amerika Serikat mengeluarkan kapsul lontar selama penerbangan, tetapi pembom tersebut tidak mengalami kerusakan. Pilotnya juga selamat. Pilotnya bukan manusia, tapi beruang hitam. Ejeksi ini untuk menguji sistem ejeksi yang ditingkatkan dari pembom.

Pembom B-58 dikembangkan pada 1950-an selama Perang Dingin dan mulai beroperasi pada 1961. Itu lebih cepat daripada pesawat mana pun di bekas Uni Soviet pada saat itu dan merupakan pembom pertama yang mampu terbang dengan kecepatan Mach 2.

Awalnya, pembom menggunakan kursi lontar biasa, tetapi sangat berbahaya saat melontarkan dalam kecepatan yang begitu cepat. Untuk meningkatkan kelangsungan hidup pilot, militer Amerika Serikat memasang kokpit ejeksi yang ditingkatkan pada tahun 1962.

Setelah ejeksi, parasut kokpit ejeksi ini akan membawanya kembali ke tanah, dan peredam kejutnya akan memperlambat benturan saat mendarat. Jika jatuh ke air, penggunanya juga dapat mengoperasikannya secara manual untuk mengubahnya menjadi pelampung.

Militer Amerika Serikat ingin menguji kokpit pelontar ini sebelum pilot menggunakannya, jadi mereka menggunakan beruang hitam Himalaya dan beruang hitam Amerika. Mereka diuji coba dalam kondisi ketinggian dan kecepatan yang berbeda untuk memastikan keamanan kabin lontar.

Seekor beruang betina terlontar ketika pembom B-58 terbang di ketinggian 35.000 kaki (10.668 meter) dengan kecepatan 870 mil (1.400 kilometer) per jam, dan mendarat di tanah beberapa menit kemudian. 

Beruang jantan lainnya terlontar pada ketinggian 45.000 kaki (13.716 meter) saat terbang dengan kecepatan 1.000 mil per jam (1.609 kilometer).

Setelah beruang hitam itu mendarat di tanah, personel militer Amerika Serikat langsung memeriksa apakah beruang itu terluka. Meski beruang menunjukkan tanda-tanda cedera, mereka semua selamat dari uji coba ini.  (hui)

Keterangan Foto : Pengebom B-58 Angkatan Darat A.S. adalah pembom supersonik pertama di dunia dan sekarang telah pensiun. (Foto Arsip / Getty Images)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=SL65l4CYSCo

Diungkapkan Generasi Merah Ketiga : Sejumlah Besar Surat Suara Palsu yang Dicetak di Tiongkok Disusupkan ke AS

0

oleh Li Yun

Semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa komunis Tiongkok berada di balik kecurangan pemilihan presiden AS. Baru-baru ini, seorang warga Tiongkok yang termasuk golongan Generasi Merah Ketiga merilis sebuah rekaman video rahasia yang menunjukkan bahwa komunis Tiongkok mencetak surat suara palsu untuk 3 negara bagian Amerika Serikat. Pengacara terkenal AS Sidney Powell juga mengungkapkan bahwa surat suara palsu yang dicetak komunis Tiongkok itu dikirim ke Amerika Serikat dengan pesawat terbang

Yi Qiwei (Vinness. A. Ollervides) adalah warga keturunan dari etnis Manchu Spanduk Kuning Polos (Plain Yellow Banner). Kakeknya adalah mantan pensiunan senior kader etnis minoritas dari Biro Keamanan Pusat Partai Komunis Tiongkok. Ayahnya adalah seorang eksekutif di industri perbankan. Dia dipenjara dan meninggal dunia pada tahun 2016 sebagai dampak dari gerakan anti-korupsi Xi Jinping. Yi Qiwei pernah menerbitkan novel berjudul ‘Penebusan’ dan dinominasikan serta direkomendasikan oleh Dewan Negara Tiongkok.

Pada 5 Desember 2020, media AS ‘Gateway Pundit’ melaporkan bahwa dari rekaman video rahasia yang disediakan oleh Yi Qiwei terungkap bahwa komunis Tiongkok telah terlibat pemalsuan pilpres AS, karena mencetak surat suara palsu bulanan sebanyak 500.000 lembar per bulan untuk ketiga negara bagian AS, yakni Mississippi, Florida, dan Carolina Utara.

Dalam video tersebut terdapat rekaman percakapan antara 2 orang pria, salah satunya berbicara dalam bahasa Mandarin dengan aksen Kanton, yang mana rupanya merupakan pemilik percetakan, sedang membahas tentang cara menjiplak surat suara pemilu Amerika Serikat.

Dalam pesan Twitter Yi Qiwei pada 2 Desember disebutkan : Orang yang mempublikasikan video ini adalah orang yang memiliki hati nurani dan beriman. Dia memanfaatkan kesempatan memancing ikan untuk mengungkap campur tangan komunis Tiongkok dalam pemilihan AS. Saya akan memberikan lebih lanjut informasi yang membuktikan bahwa pemilihan ini penuh kecurangan. 

Pada 5 Desember, ‘Gateway Pundit’ mengutip apa yang disampaikan Yi Qiwei dalam pesan tweet-nya : Saya bersumpah kepada Tuhan demi kepribadian dan keyakinan saya bahwa pemilu kali ini adalah pemilu yang curang.

Yi Qiwei pada 9 November juga memposting tulisannya di Twitter : Pabrik percetakan di Provinsi Guangdong Tiongkok membantu mencetak surat suara palsu. Surat suara palsu tersebut kemudian dikirim sebagai barang persediaan medis ke Kanada dan Meksiko antara bulan Agustus hingga Oktober 2020. Dan, secara bertahap disusupkan ke Amerika Serikat.

Yi Qiwei sebelumnya juga pernah mengungkapkan, bahwa sejumlah besar surat izin mengemudi palsu dan dokumen palsu dari Tiongkok yang disita di seluruh Amerika Serikat pada tahun 2020 juga terkait dengan pemungutan suara palsu ini. Menurut laporan VOA bahwa hingga 10 Agustus, otoritas penegak hukum AS telah menemukan 54.718 lembar kartu identitas palsu.

Yi Qiwei mengatakan bahwa, karena setiap surat suara kosong harus dicocokkan dengan identitas pribadi untuk memberikan suara, sekarang ada orang yang memalsukan surat suara, ada pula sejumlah besar dokumen palsu. “Pelanggan” di belakangnya jelas untuk memfasilitasi pemalsuan surat suara untuk kepentingan salah satu dari pihak yang ikut pemilu.

Hingga kini, lebih dari sebulan telah berlalu sejak hari pemilihan AS. Meskipun Joe Biden secara sepihak telah mengumumkan dirinya sebagai pemenang pemilu di bawah pengaruh media aliran kiri dan perusahaan teknologi besar. Namun, seiring dengan semakin banyak warga yang mencari keadilan, semakin banyak kasus penipuan di kubu Biden yang terungkap.

Dan, tim pengacara Presiden Trump telah mengumpulkan banyak bukti kecurangan pemilu dan sedang mengajukan tuntutan melalui jalur hukum.

Pada 2 Desember 2020, pengacara terkenal Amerika Serikat Sidney Powell di Georgia menyatakan, bahwa timnya memiliki bukti tentang pemalsuan dan pelenyapan surat suara pemilih yang dilakukan kubu Biden.

Dalam wawancara dengan komentator khusus NTD Dr. Lin Xiaoxu pada 4 Desember, Pengacara Sidney Powell juga mengungkapkan bahwa surat suara palsu yang digunakan untuk memanipulasi suara itu, dibuat di daratan Tiongkok dan masih dikirim ke Amerika Serikat sampai sekarang.

“Kami mendengar dari sebuah rekaman bahwa seseorang memesan suara dari Tiongkok. Kami memiliki bukti bahwa seluruh surat suara palsu itu didatangkan ke Amerika Serikat. Kami memiliki saksi yang mengatakan bahwa surat suara palsu masih terus dikirim karena dapat digunakan pada pemilihan apapun, atau dimanfaatkan saat butuh penghitungan ulang”, kata Sidney.

Sidney menambahkan bahwa mereka juga memiliki bukti berupa video pengangkutan surat suara palsu melintasi perbatasan AS – Meksiko.

Perwakilan Dagang Gedung Putih Peter Navarro me-retweet sebuah pesan pada 1 Desember yang menyatakan bahwa Staple Street Capital, perusahaan induk dari perusahaan mesin pemungutan suara Dominion telah memperoleh dana hingga USD. 400 juta pada 8 Oktober, atau kurang dari sebulan pilpres dilaksanakan.

Dana tersebut berasal dari UBS Group, yang 75% sahamnya dikuasai oleh perusahaan komunis Tiongkok.

Dengan masuk ke situs US Securities and Exchange Commission, Anda dapat menemukan bahwa Staple Street Capital memiliki catatan pengarsipan pada 8 Oktober. Dikatakan bahwa perusahaan telah menerima dana USD. 400 juta, dan penyedia dananya adalah UBS Securities (UBS Securities) .

UBS adalah bank investasi multinasional Swiss, sedangkan UBS Securities adalah perusahaan patungan Sino-asing. Ia didirikan bersama oleh UBS (UBS) dan Beijing Guoxiang dan perusahaan milik negara lainnya pada tahun 2006. Perusahaan tersebut dikenal sebagai perusahaan penanaman modal asing pertama di daratan Tiongkok. Beijing Guoxiang adalah pemegang saham terbesar dari UBS Securities karena memegang 33% saham.

Lin Wood, pengacara dari kubu Trump telah mengumumkan berita tersebut melalui Twitter, dan menggambarkan struktur kepemilikan UBS Securities. Sebagian besar dari mereka didanai oleh perusahaan yang dikendalikan pemerintah komunis Tiongkok.

Banyak orang memiliki bukti tentang kecurangan dari mesin pemilu Dominion yang beroperasi di bawah bendera perusahaan Staple Street Capital, yang baru saja mendapat drop-dropan dana sebesar USD. 400 juta dari UBS Securities.

Lin Wood dalam pesan tweet-nya menyebutkan bahwa pihaknya sedang mendalami berita tentang penyertaan saham komunis Tiongkok ke Dominion Voting sebesar USD. 400 juta. Jika hal ini benar, maka ini membuktikan bahwa komunis Tiongkok berusaha menggulingkan pemerintah AS demi mengendalikan Amerika Serikat.

Sidney Powell dalam banyak kesempatan, telah mengatakan bahwa ada sejumlah besar bukti mengungkapkan kekuatan asing seperti komunis Tiongkok menggunakan Dominion untuk memanipulasi pemilihan dan melancarkan perang melawan Amerika Serikat. Dengan demikian, maka semua orang yang berkolusi dengan komunis Tiongkok dan kekuatan asing lainnya ini, telah melakukan pengkhianatan, dan dapat dijerat dengan hukuman subversi. Joe Biden, Hillary, Obama dan lainnya dari pemerintahan terdahulu yang terlibat akan masuk penjara. (sin)

Keterangan Foto : Yi Qiwei (Vinness. A. Ollervides) adalah warga keturunan dari Manchu yang termasuk Generasi Merah Ketiga. (Epoch Times)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=SL65l4CYSCo

AS Memberlakukan Pembatasan Visa Baru Terhadap para Anggota Partai Komunis Tiongkok

0

Cathy He

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat telah merevisi kebijakannya untuk mengurangi lamanya waktu tinggal maksimum bagi para anggota Partai Komunis Tiongkok dan keluarga dekatnya yang memegang visa pengunjung B1/B2  — menjadi selama satu bulan dari yang sebelumnya adalah 10 tahun. Hal demikian disampaikan seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat dalam pernyataan pada tanggal 3 Desember 2020.

Visa pengunjung B1/B2 ini adalah untuk non-imigran yang bepergian untuk tujuan bisnis atau wisata.

Saat ini, ada sekitar 92 juta anggota Partai Komunis Tiongkok di Tiongkok.

Pejabat Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tersebut mengatakan tindakan itu dibuat sejalan dengan tujuan Pemerintahan Donald Trump, untuk “melindungi bangsa Amerika Serikat dari pengaruh keganasan Partai Komunis Tiongkok.”

“Partai Komunis Tiongkok dan anggotanya secara aktif bekerja di Amerika Serikat untuk memengaruhi orang Amerika Serikat melalui propaganda, paksaan ekonomi, dan kegiatan jahat lainnya,” kata Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tersebut, menambahkan bahwa rezim Tiongkok juga mengirim agen-agen “tanpa malu-malu memantau, mengancam, dan melaporkan warganegara Tiongkok dan kelompok Tiongkok-Amerika” yang terlibat dalam kegiatan dilindungi di bawah Amandemen Pertama.

Perubahan aturan tersebut, pertama kali dilaporkan oleh The New York Times, menandai yang terbaru dalam serangkaian tindakan yang diambil oleh pemerintahan Donald Trump untuk mendorong kembali ancaman Partai Komunis Tiongkok. Awal visa yang dibatalkan untuk mahasiswa pascasarjana Tiongkok yang memiliki hubungan dengan militer Tiongkok, menghasilkan lebih dari 1.000 visa dicabut.

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat juga telah menunjuk serentetan organisasi yang terkait dengan Beijing sebagai misi diplomatik asing, sebuah perbedaan yang membatasi operasi-operasinya di Amerika Serikat, yang mencakup outlet media yang dikelola pemerintah Tiongkok, Institut Confucius Amerika Serikat, dan Front Group Partai Komunis Tiongkok.

Tindakan terhadap visa ini dibuat berdasarkan Undang-Undang Imigrasi dan Kebangsaan, yang memberi wewenang kepada Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat untuk membatasi visa bagi kelompok yang dianggap “memusuhi nilai-nilai Amerika Serikat,” demikian disampaikan pejabat Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Komunis Tiongkok Hua Chunying, pada jumpa pers pada tanggal 3 Desember mengkritik langkah tersebut sebagai “bentuk penindasan politik yang meningkat terhadap Tiongkok oleh beberapa kekuatan anti-Tiongkok yang ekstrim di Amerika Serikat.”

Pada bulan September, The Epoch Times memberitakan bahwa seorang warga negara Tiongkok yang terbang ke Detroit, memegang visa perjalanan yang berlaku selama 10 tahun, ditolak di bandara dan ditempatkan dalam penerbangan kembali ke Tiongkok. Pengacara sang pria itu mengatakan, kemungkinan ia ditolak masuk karena sebelumnya ia telah memberitahukan staf konsuler Amerika Serikat saat wawancara visa bahwa ia adalah anggota Partai Komunis Tiongkok.

Awal pekan ini, media pemerintahan Komunis Tiongkok melaporkan bahwa pihak berwenang Amerika Serikat telah menginterogasi maskapai Tiongkok dan awak pesawat terbang yang tiba di negara tersebut, mereka ditanya apakah mereka adalah anggota Partai Komunis Tiongkok.

Hua Chunying mengatakan rezim Tiongkok akan mengambil alih “tindakan pencegahan” yang tidak ditentukan, jika pemerintah Amerika Serikat melanjutkan tindakan ini. (Vv)

Keterangan Foto : Penumpang mengantri untuk memasuki pos pemeriksaan Administrasi Keamanan Transportasi di Bandara Internasional Los Angeles di Los Angeles, California, pada 25 November 2020. (PATRICK T.FALLON / AFP via Getty Images)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=G7pAX98nQJ4

Fakta yang Sebenarnya Beruang dalam Sirkus, Bagaimana Mereka Dipaksa Berdiri dengan Dua Kaki

0

Sekilas, sirkus disajikan sebagai sumber hiburan bagi seluruh keluarga. Kesempatan sempurna untuk bertemu hewan dari seluruh dunia dan menyaksikan pertunjukan yang penuh warna. Untungnya, para pembela hak-hewan hewan telah berhasil mengungkap kebenaran mengerikan di balik kemeriahan pertunjukan itu.

Baru-baru ini, gambar-gambar yang memprihatinkan telah bocor di mana Anda bisa melihat pria yang bertugas melatih beruang dan semua yang dia lakukan untuk memaksa mereka supaya berdiri dengan dua kaki belakang mereka.

Berjalan dengan dua kaki dalam waktu lama dapat menyebabkan masalah pada pinggul dan tulang belakang beruang.

Ini bukan cara alami bagi hewan-hewan cantik ini untuk bangun atau berjalan. Melakukan “trik” ini berulang-ulang bisa menyakitkan dan berbahaya bagi kesehatannya. Sayangnya, ini tidak terpikirkan oleh Grant Ibragimov.

Grant Ibragimov bekerja untuk Sirkus Bolshoi di Saint Petersburg, Rusia. Dalam gambar, Grant dapat dilihat di depan beruang, melambai berulang-ulang pada beruang agar berdiri.

Di atas panggung siapa pun akan percaya bahwa hewan-hewan cantik hanya mengikuti instruksi mereka tetapi kenyataannya adalah bahwa mereka dipaksa untuk mempertahankan posisi ini setelah menghabiskan berjam-jam dalam rantai.

Di Rusia ada lebih dari 40 perusahaan sirkus dan mereka semua menggunakan hewan dalam aksi mereka.

Beruang memiliki semacam rantai di kaki dan leher belakangnya. Dengan cara ini benar-benar mustahil bagi mereka untuk menggunakan keempat anggota badan mereka.

Kaki depan mereka adalah satu-satunya yang yang bebas dan tampaknya mereka menggunakannya untuk meminta belas kasihan.

Gambar-gambar itu berbicara sendiri dan telah menjadi panggilan mendesak bagi kita semua untuk memahami sekali dan untuk semua kebutuhan untuk tidak mendukung sirkus atau pertunjukan apa pun yang menggunakan hewan.

Begitu ini terungkap di jaringan, seluruh dunia menjadi marah. Namun, sirkus masih melakukan tindakan keterlaluan ini dan mereka yakin bahwa tidak ada yang akan menghentikan mereka. Mari angkat suara kita untuk mempertahankan beruang-beruang cantik ini.(yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

Gadis SMA Bunuh Diri Terjun ke Sungai, Polisi yang Berjarak 2 Meter Hanya Berdiri Menyaksikan

0

oleh Li Yun

Seorang gadis SMA berusia 17 tahun yang tinggal di Wangjiang County, Kota Anqing, Provinsi Anhui, Tiongkok, pada 4 Desember memilih mengakhiri hidupnya dengan melompat ke sungai. Ada 5 sampai 6 orang polisi yang berada pada jarak sekitar 2 meter dari gadis itu, namun mereka ragu-ragu  turun ke sungai melakukan penyelamatan. Polisi-polisi itu hanya berdiri di tepi sungai menyaksikan gadis itu tenggelam. Peristiwa itu pun menyulut kemarahan netizen

Pada 4 Desember malam sekitar pukul 11:00 Biro Keamanan Publik Anqing melaporkan secara online bahwa sekitar pukul 13:00 hari itu, Biro Keamanan Publik Wangjiang County menerima panggilan telepon. Telepon itu menyebutkan ada seorang gadis di dekat Jembatan Jishui yang tampaknya ingin bunuh diri. 

Polisi segera mendatangi tempat yang dimaksud. Meski gadis itu berhasil diangkat ke tepian sungai, namun nyawanya gagal diselamatkan akibat tindakan yang terlambat. Penyebab bunuh diri gadis itu masih dalam penyelidikan.

Rekaman video kejadian menunjukkan bahwa seorang gadis SMA kelas 2 yang tampaknya ingin bunuh diri sedang berdiri di kedalaman air sungai setinggi di bawah lutut yang berjarak sekitar 2 meter dari tepian. 

Dua di antara beberapa orang polisi yang tiba segera menuju tepian sungai yang berada di belakang tempat gadis tersebut berdiri dengan maksud membujuk gadis untuk keluar dari sungai. Namun gadis itu langsung melompat ke dalam air saat polisi baru berbicara.

Beberapa warga yang berada di sana melihat polisi bertindak lambat dan berteriak dengan cemas : “Cepat, cepat !” 

Setelah lebih dari satu menit berlalu tidak satu pun dari kelima atau enam orang petugas polisi itu yang turun ke sungai untuk melakukan penyelamatan. Kemudian, ada tiga orang petugas polisi baru turun ke sungai dengan saling berpegangan tangan, maju selangkah demi selangkah. Namun, mungkin karena airnya terlalu dingin, polisi itu, semua kembali ke tepian sungai.

Dua menit kemudian baru seorang pria berkepala botak melompat ke sungai untuk melakukan penyelamatan. Namun  gadis tidak ditemukan, sehingga pria tersebut terpaksa menepi setelah beberapa kali melakukan pencarian. Seorang pria juga warga sekitar turut melompat ke sungai setelah warga lainnya melempar seutas tali kepadanya.

Video lain menunjukkan bahwa gadis yang berusaha bunuh diri itu sedang dibaringkan di tepi sungai dan seorang dokter serta perawat berupaya menyelamatkan nyawanya.

Senja hari itu, saksi setempat mengatakan bahwa gadis yang bunuh diri itu berusia 17 tahun dan merupakan murid SMA 2 Sekolah Menengah Wangjiang. Sehari sebelumnya, gadis tersebut meminta izin pada pihak sekolah dengan alasan mau pulang. 

Pada hari kejadian, 4 Desember ada warga yang melihat gadis itu mondar-mandir di sekitar lokasi kejadian selama 1 jam. Tak lama setelah gadis itu dibawa ke tepian sungai. Dia dilarikan ke Rumah Sakit Pengobatan Tradisional Tiongkok Wangjiang County untuk penyelamatannya, tetapi sayangnya ia sudah meninggal dunia.

Insiden itu menuai komentar netizen terkait sikap para petugas polisi. 

“Polisi berdarah dingin, enggan memberi bantuan kepada orang yang menghadapi maut.”

“Mana lebih cepat bergerak antara polisi tidak bernurani dalam menolong orang dan memukul orang. “

“Bandingkan dengan pejabat di konsulat Inggris yang menyelamatkan orang beberapa waktu lalu. Apa yang terjadi dengan warga Tiongkok sekarang ? Apakah petugas polisi ini kerjanya hanya menerima uang?”

“Sayang gadis tersebut bernasib kurang mujur, pejabat konsulat Inggris yang bulan lalu baru menyelamatan nyawa orang sedang tidak berada di tempat.”

Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi insiden yang tak terhitung jumlahnya dari penonton yang mengerikan, tidak manusiawi, dan berdarah dingin di berbagai bagian Tiongkok. Satu per satu, kasus yang mengejutkan telah menyiksa hati nurani setiap orang Tiongkok.

Peristiwa lain terjadi pada 2 Januari 2018 sekitar pukul 11:40. Seorang pria yang sedang memancing di waduk Puhu di Binzhou, Provinsi Shandong entah kenapa jatuh ke dalam air yang airnya sangat dingin. Ratusan orang yang di berada di tebing waduk hanya menonton tanpa ada yang berinisiatif menyelamatkannya.

Yang lebih memprihatinkan adalah saat itu 2 orang penyiar TV sedang melakukan siaran langsung. Setelah pria itu berjuang selama sekitar satu jam, ia akhirnya tenggelam ke dasar dan meninggal dunia. Setelah itu, kedua penyiar baru menghentikan siaran langsung.

Netizen pun mengutuk : “Tanpa malu dan berdarah dingin. Penyelamatan nyawa orang semacam ini  disiarkan secara langsung demi menarik perhatian pemirsa adalah hal yang tidak etis !”

Berbeda sekali dengan kejadian di atas, pada pertengahan bulan November, sebuah video online menunjukkan seorang lelaki tua warga negara asing langsung melakukan pertolongan saat melihat seorang gadis warga Guzhen, Chongqing yang jatuh ke dalam sungai.

Video tersebut menunjukkan bahwa seorang gadis jatuh ke dalam sungai karena terpeleset saat di tepi sungai. Pada saat kejadian, ada banyak turis di sekitar tetapi mereka hanya menonton tanpa inisiatif untuk menolong. 

Tiba-tiba seorang lelaki tua warga negara asing melepas sepatu dan melompat ke dalam sungai untuk berenang ke arah gadis yang berada di dalam air.

Setelah itu, para turis lain baru menurunkan pelampung dan tali untuk menarik lelaki tua beserta gadis itu naik ke tepian sungai. Dibutuhkan waktu kurang dari 3 menit bagi gadis itu, terhitung sejak jatuh ke dalam air sampai ia dinaikkan ke tepian sungai. Itu memungkinkan gadis itu pulih dengan cepat setelah diselamatkan.

Pada 16 November 2020, Konsulat Jenderal Inggris di Chongqing membenarkan bahwa lelaki tua berwarga negara asing yang membantu penyelamatan gadis yang jatuh ke sungai itu adalah Konsul Jenderal Inggris di Chongqing, Stephen Ellison.

Menurut laporan, pada 16 November, Stephen Ellison baru menjabat konsul jenderal di Konsulat Inggris untuk Kota Chongqing. Dia terutama bertanggung jawab atas hubungan perdagangan bilateral antara Tiongkok dengan Inggris. (Sin)

Keterangan Foto : Seorang gadis SMA berusia 17 tahun bunuh diri dengan melompat ke sungai. Ada 5 sampai 6 orang polisi yang berada di jarak sekitar 2 meter, namun mereka hanya menyaksikan seluruh proses tenggelamnya gadis itu. (video screenshot)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=2XT9yAr__1o

‘Gelembung Pelukan’ Memungkinkan Para Lansia Merasakan Keajaiban Sentuhan di Masa Pendemi Ini

0

Sejak wabah COVID-19, kontak penghuni panti jompo di Perancis, Colette Dupas dengan putrinya hanya sebatas berbicara melalui panggilan video, atau melalui jendela.

Sekarang perempuan 97 tahun itu sudah bisa merasakan sentuhan mereka, berkat terowongan tiup dan dua lengan plastik.

“Gelembung pelukan” memungkinkan penghuni panti jompo, yang terisolasi dari dunia luar untuk melindungi mereka dari virus, untuk berpegangan tangan dan merangkul kerabat yang berkunjung, karena mereka dipisahkan oleh film plastik yang tertutup rapat.

Dupas mengelola toko roti di Boussois, 6 km dari panti jompo, sampai dia pensiun. Keluarganya masih menjalankan bisnis.

Saat bertemu dengan putrinya pada hari Jumat (4/12), Dupas masuk melalui salah satu ujung terowongan. Dia berdiri di depan lembaran plastik dan memasukkan kedua lengannya melalui dua lengan plastik yang dijahit ke plastik film setinggi bahu.

Putrinya, Marie-Paule Dronsart dan Marie-Joseph Marchant, mendekat dari sisi luar. Masing-masing dari mereka memasukkan satu tangan ke balik lengan plastik. Mereka menepuk bahu ibu mereka dan membelai rambut putihnya.

Sebelum perti, mereka bergantian mencium pipi ibu mereka melalui plastik.

“Ini membawa kenyamanan,” kata Stephanie Loiseau, asisten perawat di panti jompo di Jeumont, dekat perbatasan dengan Belgia.

Sebelum gelembung itu dipasang di panti, dia mengatakan: “Penduduk akan melihat kerabat mereka melalui jendela atau melalui kamera dan mereka benar-benar kehilangan kontak nyata.”

Begitu Dupas dan putrinya keluar dari gelembung, seorang pekerja panti mendisinfeksi plastik, siap untuk pertemuan pengunjung berikutnya.(yn)

Sumber: Asiaone

Video Rekomendasi:

Bebaskan Monster Laut Tiada Tempat Sembunyikan Konspirasi Kecurangan

0

CHEN WEIYU DALAM OPINI

Mengenai apa itu sebenarnya monster laut yang dikatakan oleh pengacara AS Sidney Powell. Kita mendengar pengacara Powell pada saat diwawancarai oleh media massa telah berulang kali mengatakan melepaskan Kraken, melepaskan monster laut, akan tetapi sebelumnya kita semua tidak memahami apa yang dimaksudkan dengan Kraken ini, dan menganggap pengacara Powell memakai istilah ini sebagai ilustrasi saja, dalam rangka mendeskripsikan betapa mengerikannya peristiwa ini.

Sebenarnya, setiap kali pengacara AS Sydney Powell mengucapkan kata ini selalu dengan ekspresi sangat serius, dia adalah seorang pengacara yang telah sangat berpengalaman, apapun yang dikatakannya pasti ada dasarnya. Tidak akan seperti seniman yang menjelaskan sesuatu dengan metode yang agak hiperbola. Hanya saja, kita semua benar-benar tidak bisa menebak apa itu sebenarnya monster laut yang dimaksud.

Pada 20 November 2020, yaitu Jumat bulan lalu, setelah beberapa hari, seorang tokoh militer AS yang sekarang merupakan analis militer yakni Jeffrey Prather memublikasikan sebuah video kelas berat, di  dalamnya dijelaskan tentang monster laut Kraken itu, dan memberitahukan semua orang bahwa perang kali ini adalah perang antara restrukturisasi besar dan kesadaran besar.

Jeffrey Prather mengungkapkan, Kraken sebenarnya adalah nama sebuah proyek perang internet yang dioperasikan oleh Kemenhan AS, program ini mampu melacak dan menyusup ke dalam berbagai sistem lain, untuk mendapatkan bukti aksi kejahatan pemerintah bayangan! 

Presiden Trump bersama para patriot setia di Komando Angkatan Antariksa AS, sekarang telah menguasai seluruh bukti kecurangan pemilu, dan bukti yang menyangkut pengkhianatan.

Menurut penuturannya, ‘deep state’ sejak lama telah menyusup ke dalam tubuh militer, pemerintahan, media massa dan lain-lain di Amerika Serikat, CIA, FBI, dan Departemen Kehakiman adalah makhluk rawa yang telah mengkhianati negara, mereka semua telah disuap oleh kekuatan globalisme, termasuk partai komunis yang ada di dalam kubu Establisment. 

Pemerintah bayangan ini telah menempatkan orang- orangnya di hampir setiap badan intelijen. 

Perwira tinggi AD dan AL Amerika telah disuap, namun perwira menengah di tubuh militer masih terdapat banyak kaum patriot. Akan tetapi, AU dan Angkatan Antariksa (AA) AS telah dikuasai oleh Trump.

Dari apa yang dikatakan oleh Jeffrey Prather ini, jika kita hubungkan dengan peristiwa yang terjadi sebelumnya, sepertinya dapat membentuk sebuah gambaran yang utuh. 

Sejak menjadi presiden pada 2016 Trump telah secara gamblang me- mastikan apa yang akan dilakukannya, untuk menghadapi pemerintahan bayangan, dan mengeringkan rawa-rawa.

Trump telah tempatkan aksi besar sejak awal, keringkan rawa-rawa

Trump mencintai Amerika, juga tahu Amerika telah dijual kepada para globalis oleh pengkhianat negara, jadi sejak dirinya menjabat maka dimulailah penempatan rencana ini. 

Para patriot yang masih tersisa ini adalah dukungan kokoh yang dimilikinya, seperti Menteri Pertahanan sementara yakni Christopher Miller, juga Wakil Menteri Pertahanan Ezra Cohen-Watnick yang bertanggung jawab masalah intelijen, dan sosok patriot yang sangat bijaksana yang membantu Trump dari balik layar.

Mereka menjalankan suatu proyek perang internet, digunakan untuk mengawasi jalannya kecurangan dalam pemilu. Kecurangan pemilu ini sudah berlangsung setidaknya 20 tahun di Amerika, selalu dikendalikan oleh pemerintah bayangan, yaitu sistem pemungutan suara Dominion, yang pada satu dekade lalu dioperasikan sebagai perusahaan Smartmatic di Amerika, setelah masalah terungkap dan dilarang, perusahaan Smartmatic meminjam jasad untuk bangkit kembali, dan bersembunyi di balik sistem Dominion melanjutkan mengendalikan hasil pemilu AS.

Mereka mengira segala sesuatunya ada di bawah kendali mereka, oleh sebab itu mulai dari Pelosi, sampai Biden, sampai CEO perusahaan Dominion yakni Eric Coomer, pernah sesumbar bahwa Trump tidak akan menang, Biden pasti akan terpilih menjadi Presiden. 

Tapi ada pepatah Tionghoa yang mengatakan, belalang menangkap serangga, ada burung gereja mengintainya  dari belakang. Presiden Trump sejak awal telah menempatkan program perang internet untuk menghadapi kecurangan pemilu. 

Menurut legenda Kraken ini adalah seekor gurita raksasa, dari mulutnya dapat memuntahkan makanan untuk memancing kawanan ikan, di saat ikan-ikan berdatangan maka akan dilahapnya sekaligus. Ini adalah semacam cara penangkapan dengan umpan. Program perang internet ini memakai nama ini apakah juga memiliki makna serupa, saya tidak tahu.

Akan tetapi, melihat saat ini, Presiden Trump sedang melakukan penempatan besar, untuk mengeringkan rawa-rawa di baliknya, dan menjaring semua pengkhianat negara dari rawa tersebut sekaligus.

Pada September 2018, Presiden Trump telah menandatangani perintah eksekutif darurat nasional yang memberi sanksi bagi negara yang  mengintervensi pemilu AS, kondisi darurat ini belum dihapuskan sampai sekarang, begitu bukti sudah didapatkan, maka akan menjadi dasar sanksi. 

Selain itu, baru-baru ini Presiden Trump telah memberhentikan Menteri Pertahanan Mark Esper berikut sejumlah perwira Kemenhan, menyisakan hanya empat orang. Ini berarti Presiden Trump telah menyingkirkan pengkhianat dari dalam tubuh militer.

Pada 18 November pagi hari, Menhan sementara Miller mengumumkan, seluruh pasukan khusus AS dan badan intelijen langsung melapor kepadanya, ini adalah pertama kalinya dalam sejarah militer AS dimana pasukan khusus disejajarkan dengan angkatan bersenjata lainnya, ini berarti, Trump telah memiliki dukungan militer yang sangat setia.

Coba dipikirkan lagi, mengapa di kondisi yang begitu rumit ini Trump masih bisa bermain golf, dan berulang kali mengatakan, saya telah memenangkan pemilu! Lalu  mengapa Trump   mencuit di Twitter kepada Emily Murphy selaku ketua Badan Administrasi Umum agar melakukan serah terima dengan Biden?. Semua ini ada alasannya. Dengan IQ kita yang biasa-biasa saja, tidak mampu memahami hal ini.

Trump sangat memahami Taktik Perang Sun Tzu, ia adalah seorang yang cerdas dan berani. Ia membiarkan Murphy melakukan serah terima tahap awal, di satu sisi adalah semacam bentuk perhatian pada bawahannya yang mendapat ancaman, di sisi lain berencana membuat lebih banyak orang terungkap, untuk melihat siapa saja yang berada di dalam tim transisi Biden. 

Orang-orang di Wall Street yang bersekongkol dengan negara asing, kali ini merasa bangga mengira mereka telah menang, akibatnya akan muncul di permukaan, akhirnya Trump akan meringkus mereka semua sekaligus.

Menurut perintah eksekutif presiden yang dikeluarkan pada 2018,  anggota  tim  transisi  Biden ini,  begitu   mereka  menerima kiriman uang federal, dan mereka juga tahu menahu soal kecurangan  pemilu,  maka  mereka  adalah komplotan  Biden,  juga  akan  dijatuhi   vonis   kejahatan   pengkhianatan.  

Dan,  pada  2012,  Obama juga   telah   menandatangani   National  Defense  AuthoriZation  Act (NDAA),  yang  telah  memberikan kekuasaan  khusus  bagi  presiden pada  kondisi  perang.  Semua  itu menjadi  prasyarat  yang  menguntungkan  bagi  Trump  untuk  menguras rawa-rawa ini.

Bayang-bayang kejahatan PKT di balik pemilu AS

Apakah pemirsa akhirnya menyadari bahwa mengeringkan rawa-rawa yang dikatakan Trump bukan sekedar slogan. Mulai minggu ini, penulis percaya akan ada lebih banyak fakta menarik yang akan terus terungkap. Tim pengacara Trump menyatakan bahwa pengacara Powell bukanlah anggota tim kampanye Trump, ini juga merupakan salah satu taktik. 

Hari ini dia mengajukan gugatan di Negara Bagian Georgia. Melepaskan Kraken seharusnya akan terjadi dalam beberapa hari ini.

Selain Kraken ini, masih ada satu lagi berita yang juga mengatakan bahwa sistem pemungutan suara Dominion telah dikendalikan, konglomerat pendiri raksasa e-commerce Overstock yakni Patrick Byrne yang juga adalah seorang reporter investigator. Sebelum pemilu telah membiayai sendiri dibentuknya tim profesional, bertugas mengawasi arah aliran internet perhitungan suara pada hari pemilu. Bukti menunjukkan pemilu telah 100% dikendalikan, menurut laporan Geek, sebanyak 75.000 unit server milik sistem pemungutan suara Dominion, hampir semua telah dijangkiti dengan virus malware “QSnatch”, dan dikendalikan dan diintervensi oleh Komunis Tiongkok.

Entah dari Kraken maupun laporan dari Geek, bisa dilihat terdapat bayang-bayang kejahatan partai Komunis Tiongkok (PKT). Ini juga yang menyebabkan Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif darurat nasional, yang langsung  mengarah pada parta Komunis Tiongkok dan orang-orang yang berkomplot dengan Komunis Tiongkok.

Karena telah memiliki bukti yang dapat membuktikan bahwa Komunis Tiongkok adalah kekuatan asing yang melakukan intervensi terhadap pemilu AS. Mengenai berita watermark digital pada block chain, mungkin hanya sekedar peluru kosong, yang digunakan untuk memecah perhatian lawan. Ini seperti reconnaissance dan anti-reconnaissance, kedua pihak telah mempersiapkan diri, tinggal melihat siapa yang lebih siap.

Hari ini, Xi Jinping yang selama beberapa waktu ini belum secara resmi menelepon memberikan selamat kepada Biden, akhirnya hari ini resmi menelepon Biden memberinya ucapan selamat karena telah terpilih. Ini menandakan apa? Cara-cara Komunis Tiongkok harus dilihat secara berlawanan, semakin dia menampilkan diri pada saat seperti ini, berarti dia semakin merasa bersalah. 

Seperti para serigala perang, sebutan untuk personil Kemenlu dan diplomat Komunis Tiongkok yang berbicara kasar tanpa etika diplomasi,  jika melolong semakin keras, itu berarti sebenarnya semakin tidak yakin. 

Badan intelijen Komunis Tiongkok sudah pasti akan tahu, kasus kejahatan mereka membantu Biden merekayasa sistem pemungutan suara telah terungkap, tidak bisa lagi berpura-pura, maka buru- buru mendukung Biden. 

Mereka pada dasarnya memang berada di atas kapal yang sama, sebelumnya harus menghindari kecurigaan, tidak ingin tertangkap tangan telah mengendalikan pemilu, sekarang mereka tahu bersembunyi pun tidak berguna lagi. Ini sudah cukup menjelaskan, Biden telah kehilangan tren, setelah ini akan menunggu dijebloskan ke dalam penjara.  (sud)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=SL65l4CYSCo