Home Blog Page 958

Bagaimana Perjalanan ke Bulan NASA, Boeing, Bezos, dan Musk Memengaruhi Pemilu AS?

0

oleh Reuters

Perbedaan antara Presiden AS, Donald Trump, dengan calon presiden saingannya, Joe Biden ternyata jauh melampaui apa yang terjadi di Planet Bumi.

Rencana Presiden Trump adalah hendak memenangkan perlombaan dalam penjelajahan luar angkasa untuk misi ke Bulan pada 2024, dan mengakhiri dukungan keuangan AS langsung untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 2025, dengan menyerahkan kendali laboratorium orbital yang telah berusia puluhan tahun itu kepada perusahaan ruang angkasa swasta.

Biden, di sisi lain, kemungkinan akan menyerukan penundaan penerbangan ke Bulan dan mengusulkan perpanjangan pendanaan untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) jika dia memenangkan Gedung Putih, menurut orang-orang yang akrab dengan agenda ruang angkasa Biden yang masih sangat baru.

Mendorong mundur misi ke Bulan dapat menimbulkan lebih banyak keraguan pada nasib jangka panjang roket Space Launch System (SLS) Boeing Co, sama seperti SpaceX milik Elon Musk dan Blue Origin milik Jeff Bezos berebut untuk membawa roket saingan ke pasar paling cepat tahun depan.

Memperluas dukungan untuk stasiun luar angkasa selama satu dekade juga akan menjadi dorongan besar bagi Boeing, yang kontrak operasi ISS tahunannya seni- lai $ 225 juta akan berakhir pada 2024 dan berada pada kedalaman krisis keuangan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 dan menurunnya permintaan 737 MAX pasca sejumlah kecelakaan fatal.

Boeing dan SpaceX sudah memasok pesawat ruang angkasa untuk mengangkut astronot ke ISS di bawah program yang dimulai di bawah pemerintahan Obama dan didukung oleh Trump dan Biden.

Meskipun memperlambat perjalanan ke Bulan akan mendorong kembali kontrak untuk pendarat Bulan dan peralatan terkait yang ingin dimenangkan oleh perusahaan, agenda ruang angkasa Biden yang muncul tampaknya secara luas diatur untuk mempromosikan persaingan antara kontraktor pertahanan tradisional seperti Boeing dan saingan “ruang angkasa baru” seperti SpaceX, yang menjanjikan penurunan biaya serta sistem roket dan kendaraan luar angkasa yang dapat digunakan kembali.

Konsistensi Keinginan

“Untuk industri ruang angkasa komersial, konsistensi adalah kuncinya,” tegas Mike French, wakil presiden di grup perdagangan Asosiasi Industri Dirgantara AS, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala staf NASA di bawah Obama.

“Jika Anda mengubah ‘sketsa yang belum rampung’ itu sekarang, Anda akan mempertaruhkan serangkaian pencapaian yang berpotensi bersejarah serta dukungan kedua partai (Demokrat dan Republik) yang kuat dan berkelanjutan yang telah dilihat NASA di sepanjang perjalanannya,” kata French kepada Reuters.

Sekitar 20 mantan pejabat senior dan ilmuwan NASA telah berkumpul sebagai subkelompok sukarelawan di bawah komite sains kampanye Biden untuk secara informal membantu menyusun ide platform luar angkasa.

Banyak di antara mereka yang memegang posisi di pemerintahan Obama dan memperebutkan peran berpengaruh di tim transisi atau dalam pemerintahan Biden.

Reuters berbicara kepada tiga dari orang- orang itu, serta lebih dari selusin pelobi, eksekutif industri, dan mantan pejabat NASA yang telah mengadakan diskusi mereka sendiri dengan kampanye Biden.

Anggota subkelompok itu juga ingin meningkatkan pendanaan NASA untuk iptek Bumi dan mendukung kemitraan dengan negara lain. Mereka menekankan bahwa  agenda luar angkasa Biden, dan penugasan staf untuk memimpinnya, berada dalam tahap formatif karena kampanyenya memprioritaskan masalah yang lebih mendesak, seperti pandemi virus PKT (virus corona Wuhan) dan pengangguran.

Seorang juru bicara kampanye Biden menunjuk pada pernyataan sebelumnya dari Biden. Pada Agustus, setelah SpaceX meluncurkan dan mengembalikan astronot pertama dari tanah AS dalam perjalanan ke ISS selama hampir satu dekade, Biden mengatakan bahwa dia berharap untuk memimpin program luar angkasa yang akan terus mengirim “astronot-astronot pahlawan” untuk memperluas eksplorasi dan penelitian ilmiah Amerika Serikat.

Perwakilan Blue Origin dan Boeing menolak berkomentar. SpaceX dan kampanye Trump tidak menanggapi permintaan komentar.

Perangi Roket Boeing

Tetapi kelompok luar angkasa Biden terpecah tentang apa yang harus dilakukan tentang SLS Boeing, menurut beberapa sumber.

Roket berat telah mengalami penundaan pengembangan dan pembengkakan biaya, tetapi mendukung puluhan ribu pekerjaan di Alabama dan California dan dipandang oleh pendukung sebagai pusat rencana eksplorasi NASA serta satu- satunya jalan menuju garis waktu Trump 2024 untuk misi Artemis.

Kritikus mengatakan, teknologi penuaan roket dan biaya peluncuran sebesar $ 1 miliar atau lebih per misi harus mendorong peninjauan resmi Gedung Putih atau Kongres atas program tersebut, terutama jika SpaceX dan Blue Origin dapat menawarkan roket baru dengan biaya lebih rendah.

Harganya hanya $ 90 juta untuk menerbangkan Falcon Heavy milik Musk yang besar tetapi masih kurang kuat, dan sekitar $ 350 juta per peluncuran untuk Delta IV Heavy warisan United Launch Alliance.

Apakah kebijakan luar angkasa Biden akan lebih bersahabat dengan SLS atau alternatif komersial yang lebih baru dari pemain “ruang angkasa baru” akan sangat dipengaruhi oleh pilihannya untuk administrator NASA.

“NASA memandang SLS sebagai satu- satunya perjalanan manusia ke Bulan dalam waktu dekat,” kata Doug Loverro, mantan kepala penerbangan luar angkasa NASA.

“Tapi apakah itu arah jangka panjang yang harus terus dikejar?” Loverro bertanya. (zzr)

Video Rekomendasi :

Indonesia Resmi Memasuki Masa Resesi

0

oleh ISWAHYUDI

Badan Pusat Statistik (BPS) pada Kamis (5/11/2020) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III (periode Juli 2020 – September 2020) minus 3,49% yoy (year on year)1 . 

Pada kuartal II-2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 5,32% yoy akibat pandemi Covid-19. Pertumbuhan negatif selama dua kuartal berturut-turut inilah yang disebut resesi. Alhasil, resmilah ekonomi Indonesia masuk ke jurang resesi.

Menyikapi kondisi Ini Menteri Keuangan Sri Mulyani mempunyai sudut pandang positif dan optimis. “The worst is over!” Perekonomian Indonesia Kuartal III 2020 tumbuh sebesar -3,49% (yoy). Upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari Triwulan II sebesar -5,32% (yoy) telah menunjukkan proses pemulihan dan pembalikan arah (turning point) aktivitas ekonomi nasional menuju ke zona positif”2 tulis di laman Facebooknya pada hari yang sama.

Dia menambahkan bahwa penyerapan belanja negara tumbuh sebesar 15,5%. Ini ditopang oleh realisasi berbagai bantuan sosial dan dukungan untuk dunia usaha, termasuk UMKM. 

Akselerasi realisasi belanja negara ini membuat pertumbuhan konsumsi pemerintah tumbuh positif sebesar 9,8% yoy, meningkat tajam dibandingkan pada triwulan II yang negatif cukup dalam sebesar -6,9%.

Analisis kritis dari INDEF

Lain dengan pandangan positif dan optimis Menteri Keuangan Sri Mulyani, INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) pada Minggu (8/11/2020) merilis sebuah konferensi pers berjudul PEMULIHAN  EKONOMI  INDONESIA: Respon Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III 2020. INDEF mengungkapkan, “Resesi ini  merupakan  situasi  terburuk  sejak  krisis 1997/1998 yang lalu, mengingat seluruh sektor terdampak dan seluruh lapisan masyarakat juga merasakan. Banyak orang kehilangan lapangan pekerjaan dan PHK terus terjadi, pertokoan dan beragam pusat perbelanjaan banyak yang  mati suri, masyarakat bawah mengurangi konsumsi makanan mereka, hingga kemiskinan yang melonjak tajam.”

UMKM yang diharapkan menjadi penolong di era resesi nampaknya belum bisa berbuat banyak mengingat resesi yang sangat dalam.

Triwulan mendatang, awan gelap pemulihan ekonomi Indonesia tampaknya masih terus terjadi. Dengan asumsi situasi perbaikan ekonomi yang terjadi pada Triwulan III 2020, pandemi yang masih relatif tinggi dan penyerapan anggaran program pemulihan ekonomi di kuartal IV yang diperkirakan hanya sebesar maksimal 70 persen maka kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan IV sebesar -2 persen yoy. 

Karena itu, ancaman terbesar sesungguhnya bukan pada ekonomi namun pandemi itu sendiri mengingat data harian seluruh dunia menunjukkan pandemi masih fluktuatif, bahkan di sebagian negara Eropa menghadapi gelombang kedua. Kita tampaknya akan menghadapi gejala serupa dengan pelonggaran cuti panjang beberapa waktu lalu. Inilah yang akan tetap menjadi awan gelap kita ke depan.”

Dalam konferensi pers tersebut memberikan beberapa catatan kritis sebagai berikut:

1. Pemulihan ekonomi berjalan lambat Pada Triwulan II 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sebesar -5,32 persen yoy memang masih lebih baik dibandingkan Amerika Serikat (-9 persen), Hongkong (-9 persen), Uni Eropa (-13,9 persen), Singapura (-13,3 persen). Namun demikian, apabila dilihat Triwulan III 2020, negara-negara tersebut yang justru jauh lebih cepat pemulihannya, misalnya Amerika  Serikat  -2,9  persen, Hongkong -3,4 persen dan Uni Eropa -3,9 persen. Negara-negara tersebut berhasil meningkatkan perbaikan ekonominya lebih  dari 50 persen pada Triwulan III 2020, sementara Indonesia dengan Triwulan III sebesar -3,49 persen hanya mampu memperbaiki perekonomian sebesar 34,39 persen.

Ini menunjukkan bahwa negara-negara lain dengan kasus yang  lebih besar ternyata berhasil memperbaiki perekonomiannya dibandingkan Indonesia. Pelambatan pemulihan ekonomi selain disebabkan masih tingginya kasus covid-19 dengan kasus harian diatas 3.000 kasus/hari selama Triwulan III, juga tidak bergeraknya investasi masyarakat, lambatnya penanganan Covid, penyerapan anggaran pemulihan ekonomi yang rendah hingga konsumsi masyarakat yang masih stagnan.

2.Tidak efektifnya bantuan sosial menopang konsumsi masyarakat

Bantuan sosial yang telah menyasar lebih 50 persen penduduk dengan bantuan setara Rp 600 ribu rupiah per bulan ternyata tidak mampu mendorong konsumsi rumah tangga menjadi positif bahkan dalam Triwulan III 2020 sebesar -4,04 persen atau turun sedikit dari posisi -5,52 persen pada Triwulan II 2020. 

Bahkan untuk konsumsi makanan dan minuman (selain restoran) juga masih -0,69 persen atau bergeser sedikit sekali pada Triwulan II 2020 yang sebesar -0,73 persen. Ini artinya, untuk kebutuhan pokok saja, masyarakat tidak mampu menyediakan kebutuhannya dengan baik walaupun lebih dari 176,38 triliun rupiah telah digelontorkan pemerintah hingga 2 November 2020.

Ketidakefekektifan program ini banyak disebabkan ketidaktepatan sasaran, administrasi untuk verifikasi sasaran yang tidak mendukung, besaran bantuan yang tidak memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat, jenis bantuan yang tidak memberdayakan usaha mikro dan kecil di tengah masyarakat, hingga penggunaan bantuan sosial untuk yang tidak semestinya. 

Konsumsi masyarakat kelas menengah memang turun yang ditunjukkan belanja non makanan dan minuman yang tetap negatif, baik untuk pakaian, alas kaki dan jasa perawatannya, transportasi dan komunikasi, restoran dan hotel. 

Beralihnya konsumsi masyarakat kelas menengah ke simpanan di perbankan akan menjadikan ekonomi tidak berputar secara optimal. Penting untuk meyakinkan kepada mereka bahwa belanja pada kebutuhan—kebutuhan di atas akan menggerakkan perekonomian kembali.

3. Investasi masyarakat dan pemerintah jalan di tempat.

Investasi masyarakat (PMTDB) tumbuh negatif sebesar -6,48 persen. Ini sebenarnya jalan di tempat dengan kondisi Triwulan III yang tidak jauh berbeda. Penyebab utamanya adalah realisasi belanja modal Triwulan III turun sebesar 22,34 persen dibandingkan belanja modal pada kurun waktu yang sama tahun lalu.

Tanggungjawabnya bukan hanya satu kementerian –BKPM—namun juga seluruh kementerian yang memiliki belanja modal, baik terkait infrastruktur maupun belanja modal lainnya.

Hal ini menunjukkan bahwa perlu keseriusan pemerintah dalam menggenjot belanja modal pada fase terakhir Triwulan IV 2020, meskipun berat dan sulit dicapai.

Terkontraksinya bangunan sebesar -5,60 persen pada Triwulan III 2020 dengan kondisi yang lebih buruk dibandingkan dengan Triwulan II 2020 sebesar -5,26 persen, menunjukkan penurunan pada proses pembangunan konstruksi yang dilakukan oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat. 

Kondisi ini menggambarkan tidak banyaknya investasi yang masuk terkonversi menjadikan proses konstruksi yang diharapkan, seperti pembangunan pabrik, jalan dan jembatan, kawasan industri hingga pusat perbelanjaan maupun pertokoan.

4. Tidak ada sektor utama sebagai pemenang dalam fase resesi ekonomi

Triwulan III 2020 mengisyaratkan tidak adanya perubahan yang  berarti bagi sektor-sektor perekonomian di Indonesia. Sektor jasa kesehatan, pengadaan air dan informasi dan komunikasi, serta pertanian, jasa pendidikan dan real estate yang tetap tumbuh positif mengikuti jejaknya sejak Triwulan II 2020.

Sektor perdagangan, konstruksi, pertambangan, transportasi dan pergudangan, akomodasi makan dan minum, jasa lainnya dan jasa perusahaan serta pengadaan listrik dan gas tetap tumbuh negatif sama dengan Triwulan II 2020. Hanya sektor administrasi pemerintahan yang bergerak positif yang ditopang oleh belanja pemerintah namun sumbangannya masih relatif kecil bagi PDB.

Triwulan III 2020 juga mengisyaratkan ancaman yang cukup serius pada sektor keuangan yang semula positif namun menjadi negatif, -0,95 persen yang sebelumnya 1,05 persen pada Triwulan II 2020. Ini artinya, fase resesi sudah memukul pintu gerbang terakhir perekonomian yakni sektor keuangan, setelah menghantam 3 fondasi lainnya yakni masyarakat, dunia usaha dan pemerintah. Ini ditunjukkan dengan pertumbuhan kredit bulanan yang turun dibawah 2 persen, meningkatnya Non Performing Loan (NPL) di atas 3 persen hingga membengkaknya likuditas namun tidak tersalurkan dengan baik.

5. Setengah pengangguran paling terdampak resesi ekonomi.

Pengangguran pada Agustus 2020 sebesar 7,07 persen atau sebanyak 9,77 juta orang menjadi pengangguran. Dengan kata lain terjadi kenaikan pengangguran sebe- sar 37,61 persen selama pandemi dibandingkan sebelum pandemi.

Ini membuktikan bahwa pandemi menyebabkan perusahaan melakukan PHK, merumahkan karyawan, hingga kegiatan UMKM berhenti. Beragam program untuk mecegah pengangguran nampaknya tidak terlalu optimal, baik insentif untuk dunia usaha, bantuan untuk UMKM hingga restrukturisasi pinjaman. Penting untuk memikirkan ulang strategi menciptakan lapangan pekerjaan baru di tengah pemulihan ekonomi.

Dampak terbesar sesungguhnya berada pada kategori setengah pengangguran yakni penduduk yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam per minggu) dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan lain.

Perkembangannya jauh memburuk dari 6,42 persen (Agustus 2019) menjadi 10,19 persen (Agustus 2020) atau dengan kata lain peningkatan setengah pengangguran naik sebesar 58,72 persen.

6. Konsumsi masih terkontraksi dan tidak cukup mendorong pertumbuhan ekonomi

Konsumsi rumahtangga sebagai kontributor pertumbuhan terbesar masih mengalami kontraksi meskipun  lebih baik jika dibandingkan kuartal sebelumnya. 

Dengan pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar -4,04 persen (yoy) maka jika dibandingkan dengan tingkat pertumbuhannatural (natural rate growth ) pada kuartal yang sama masih berada pada -9,04 persen.

Pertumbuhan ekspor dan impor masih terus terkontraksi dan cenderung memburuk. Ini terjadi disebabkan dua hal: industri dalam negeri masih belum berproduksi secara maksimal dan permintaan luar negeri yang masih melemah.

7. Kunci mengembalikan kinerja industri manufaktur adalah memperbaiki permintaan domestik

Industri manufaktur non-migas masih mengalami pertumbuhan -4,02 persen. Secara umum, subsektor industri manufaktur masih mengalami pelemahan terutama dengan subsektor yang mengandalkan pasar ekspor dan mengandalkan sumberdaya alam. 

Meningkatkan permintaan domestik akan membantu industri dapat berproduksi kembali. Kelas menengah yang merupakan precaution consumer perlu kembali melakukan konsumsi. Kepercayaan konsumen ini akan dihasilkan jika penanganan pandemi semakin membaik.

Rekomendasi INDEF

Melihat potensi pemulihan ekonomi pada Triwulan berikutnya, meskipun terjadi perbaikan, namun tampaknya masih tetap negatif, maka perlu dilakukan berbagai upaya-upaya yang diperlukan:

1. Percepatan belanja pemerintah, baik belanja modal pemerintah maupun program pemulihan ekonomi nasional yang dirasakan masih belum optimal. Penting pula memperhatikan belanja pemerintah daerah yang tampaknya perlu didorong lebih kencang lagi. Paling tidak belanja ketiganya bisa mencapai 95 persen pada akhir Triwulan IV Tahun 2020 akan sangat membantu sekali perekonomian nasional.

2. Skema bantuan sosial perlu diubah dengan fokus pada 20 persen masyarakat kelompok terbawah dengan penambahan besaran bantuan  hingga Rp1,5 juta per rumah tangga dan skema bantuan tunai. Sambil pada saat yang sama juga dilakukan “updating data” guna per- siapan program bantuan sosial pada 2021 yang lebih baik lagi.

3. Perlu ada terobosan penciptaan lapangan kerja dengan fokus pembangunan infrastruktur padat tenaga kerja,  in- dustri padat tenaga kerja hingga stimulus UMKM non restrukturisasi agar percepatan pemulihan lebih baik lagi.

4. Konsumsi masyarakat kelas menengah perlu ditingkatkan dengan dibarengi upaya-upaya kampanye dan protokol kesehatan pada pusat perbelanjaan/hotel/pariwisata/restoran yang benar-benar “clear and clean”.

5. Memperbaiki pola penanganan pandemi dengan fokus pada penyadaran masyarakat menghadapi gelombang kedua pandemi, termasuk upaya serius dalam melakukan tracing agar gelombang kedua benar-benar tidak terjadi. Perekonomian Indonesia Triwulan III 2020 dan rekomendasi kebijakan agar resesi teratasi dan pemulihan ekonomi juga terjadi.

Pandangan yang diungkapkan dalam artikel ini adalah merupakan pendapat penulis pribadi dan tidak mencerminkan pandangan The Epoch Times.

Catatan:

1)https://www.bps.go.id/website/ma- teri_ind/materiBrsInd-20201105120056. pdf

2)https://web.facebook.com/smin- drawati/, pernyataan itu dikutip dari press rilis pada hari yang sama oleh kementerian keuangan, bisa dilihat di link https://www. kemenkeu.go.id/publikasi/siaran-pers/ siaran-pers-pertumbuhan-ekonomi-indo- nesia-triwulan-iii-membaik-pembalikan- arah-aktivitas-ekonomi-menuju-zona- positif/

‘Master Koki Masa Depan!’ Bocah Laki-laki Berusia 3 Tahun Memamerkan Keterampilan Memasak dengan Wajan Mainan Setelah Menyaksikan Ayahnya Memasak

Seorang anak laki-laki di Tiongkok telah dipuji sebagai ‘master koki masa depan’ oleh pengguna web setelah ia difilmkan memamerkan keterampilan menumisnya dengan wajan mainan.

Dalam klip anak berusia tiga tahun yang dijuluki Xin Bao ini terlihat sedang mengaduk dengan spatula sambil menggerakkan wajan perak dan mebolak-balik seolah sedang menyiapkan hidangan.

Balita itu meniru gerakan setelah melihat ayahnya yang seorang chef memasak di restoran keluarga mereka, kata ibunya, Su, kepada MailOnline.

Koki kecil itu menjadi terkenal setelah ibunya membagikan klip video ‘memasaknya’ di Douyin, TikTok versi Tiongkok.

Salah satu video, yang telah mengumpulkan lebih dari 1,4 juta ‘suka’, menunjukkan bocah lelaki itu dengan terampil mengayun-ayunkan wajan mainan sambil menggunakan bangku sebagai kompor palsu.

Dia kemudian berbalik sambil mengangkat wajan dengan spatula seolah-olah dia menambahkan beberapa bahan ke piringnya.

Ibunya mengatakan kepada MailOnline bahwa Xin Bao telah memperhatikan ayahnya menyiapkan hidangan di restoran keluarga mereka sejak dia masih bayi di Kota Hefei, Tiongkok timur.

“Dia senang melihat ayahnya memasak sejak dia berusia lima, enam bulan,” kata ibunya.

Dia juga sangat suka bermain dengan wajan. Dia akan berhenti menangis setiap kali kami memberinya wajan mainan.

“Saya tidak terlalu memikirkannya pada awalnya. Saya hanya berpikir itu cukup lucu, ” tambahnya.

Tetapi gerakan yang mengesankan dari bocah lelaki itu mengejutkan jutaan netizen yang memuji anak berusia tiga tahun itu sebagai ‘master koki masa depan’.

Ibunya mengatakan bahwa dia akan mendukung putranya untuk mengikuti kata hatinya dan mengejar karir yang diinginkannya tanpa terlalu membebani dirinya.

“Bukan hal buruk jika dia ingin menjadi koki saat besar nanti, selama dia melakukan sesuatu yang membuatnya bahagia, ” kata Su.

“Tentu saja, sebagai ibunya, saya masih berharap dia akan bekerja keras dan masuk ke universitas yang bagus sehingga dia bisa mendapatkan pekerjaan yang tidak terlalu menuntut fisik daripada [menjadi koki],” tambahnya. (yn)

https://youtu.be/QvwG5oSmDLk

Sumber: dailymail

Video Rekomendasi:

Sebelum Kunjungan ke 7 Negara, Pompeo Ingatkan Hanya Ada Satu Presiden Saat ini

0

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo akan mengunjungi tujuh negara di Eropa dan Timur Tengah akhir pekan ini. Pada Selasa malam 210 November 2020, Pompeo mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Fox News bahwa dia akan mengingatkan semua negara bahwa penghitungan suara dalam pemilihan Amerika Serikat belum selesai dan masih perlu berhati-hati dalam berhubungan dengan Biden

NTDTV.com

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo akan mengunjungi tujuh negara termasuk Prancis, Turki, UEA, dan Arab Saudi pada Jumat 13 November 2020 ini. Pada Selasa malam 10 November 2020, pembawa acara Fox News bertanya kepada Pompeo. Para pemimpin banyak negara telah memberi selamat kepada tim Biden atas kemenangan mereka. Apa yang akan dia katakan kepada para pemimpin ini selama kunjungannya?

Mike Pompeo menjawab, “Kami mengingatkan semua orang bahwa tidak semua suara telah dihitung. Kami perlu memastikan bahwa prosedur hukum diikuti sepenuhnya, dan kemudian Amerika Serikat akan membuat keputusan terbaik untuk itu.”

Pembawa acara juga bertanya kepada Pompeo apakah pantas bagi para pemimpin asing untuk menghubungi Biden saat ini?

Mike Pompeo menjawab, “Jika mereka hanya menyapa, saya rasa itu tidak akan menjadi masalah besar. Tetapi jangan salah, pada saat yang sama, kami hanya memiliki satu presiden, satu menteri luar negeri, dan satu tim keamanan nasional.”

Pompeo mengkritik pejabat era Obama Ben Rhodes, Susan Rice, John Kerry, dan lain-lain yang masih aktif di seluruh dunia dalam empat tahun terakhir. Perilaku pemerintah umum yang tidak konsisten.

Pada konferensi pers Dewan Negara pada hari Selasa 10 November 2020, Pompeo membantah masalah penyerahan pekerjaan diplomatik kepada tim Biden dan mengatakan bahwa dia akan dengan lancar beralih ke masa jabatan kedua pemerintahan Trump.

Pompeo sekali lagi menyatakan bahwa akan ada transisi yang mulus, dan setelah semua pemungutan suara selesai, dia melihat orang-orang membuat keputusan akhir. Ia juga memperingatkan negara lawan agar tidak menyangka akan ada peluang.

“Jika saya adalah lawan, saya tidak akan pernah berpikir bahwa antara sekarang dan Januari, mungkin ada peluang di beberapa titik. Karena bukan ini masalahnya sama sekali. Presiden Trump dan tim kami sedang mengawasi dengan cermat,” tegas Pompeo.

Ketika berbicara tentang Iran, Rusia, atau Komunis Tiongkok, yang merupakan ancaman yang lebih mendesak bagi Amerika Serikat, Pompeo dengan jelas menunjukkan bahwa itu adalah Komunis Tiongkok.

“Ketika saya memikirkan tentang tantangan yang akan dihadapi Amerika Serikat dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, Komunis Tiongkok jelas merupakan ancaman inti. Presiden Trump telah membuat kemajuan substansial dalam membuat dunia sadar akan ancaman ini,” kata Pompeo. (hui)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=BCYKMx6cRSg

Kebuntuan Pilpres AS, Tuhan Tengah Menguji Kepercayaan Diri Kita

0

Dr. Frank Tian Xie

Pada saat ini hasil pilpres dan pemilu ulang kongres sementara memasuki kebuntuan banyak orang mencemaskan hal ini, bahkan sampai merasa serba salah. Masyarakat yang menyoroti peristiwa ini, jauh melampaui ruang lingkup masyarakat AS, dan menyangkut pula masyarakat dari berbagai tempat di dunia. 

Kekhawatiran dan kecemasan masyarakat ini tentu bisa dimengerti: Kita merasa amat sangat membenci kekotoran politik kekuasaan di tengah masyarakat; merasa kecewa karena politikus yang tidak punya rasa malu, yang korup dan berkomplot dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT) itu tidak segera mendapat ganjaran hukuman yang setimpal. Merasa geram karena panji kebebasan dunia yakni demokrasi di Amerika telah ditertawakan oleh PKT dan rezim lainnya, merasa bingung tidak habis pikir karena arus dunia dalam mengenyahkan komunisme sepertinya telah mengalami hambatan.

Akan tetapi, kebuntuan dan konfrontasi seperti ini, serta waktu yang dibekukan ini, jika dilihat dari sudut pandang lain yang lebih tinggi, bukankah ini merupakan ujian dari Tuhan terhadap tekad dan keteguhan hati kita? 

Bukankah Tuhan tengah secara seksama mengamati sikap manusia, dengan membiarkan kekuatan komunisme serta kejahatan tampil lebih menyeluruh dan tuntas, membuat semakin banyak orang memahami fakta dan memilih pihak, serta membiarkan Tuhan menyeleksi manusia yang masih pantas diselamatkan, membuat penentuan terakhir, sekaligus memanfaatkan kesempatan ini menguji keyakinan dan kepercayaan diri kita?

Ada orang yang merasa lemah dan tak berdaya, itu ketika melihat kegilaan para penganut sosialisme, penyimpangan para kaum sayap kiri yang curang dan perekayasaan suara dalam pemilu, bahkan merasa ingin menyerah. 

Seorang netizen berkata, “Saya merasa peluang untuk membalikkan situasi lewat jalur hukum tidak besar, terlalu banyak warga AS yang tidak menyukai Trump. Sangat tidak mudah dunia akhirnya akan bersatu melawan Partai Komunis Tiongkok, sangat tidak mudah melihat secercah harapan di tengah kegelapan! Ah! Berakhir sudah, kejahatan telah menang!” 

Penulis Dr. Frank Tian Xie selaku  Associate Professor dari Pemasaran dan John M. Olin Palmetto Chair di Business di University of South Carolina Aiken,  membesarkan hati warganet itu dan berkata, “Mutlak tidak akan sampai tak ada harapan. Kejahatan tidak mampu mengalahkan kebenaran, keadilan pasti akan menang dari kejahatan.” 

Tatkala kebenaran dan kejahatan berperang, setiap pejuang yang berpihak pada keadilan, tidak memiliki hak untuk menyerah.

Bagaimana kita bisa dengan mudahnya menyerah dan mundur? Mana bisa begitu? Kalau begitu maka melakukan apapun pasti tidak akan pernah berhasil. Seperti dikatakan banyak orang, Tuhan melihat hati manusia, hasil pilpres telah ditakdirkan, proses ini adalah menguji hati manusia. 

Kalau manusia memang percaya akan keberadaan Tuhan, maka harus berani percaya pada hati nurani Anda, dalam pikiran terus mendukung, dan tidak boleh menyerah. Di saat kita menghadapi pilihan, selamanya pilihlah pihak yang benar, selamanya peganglah teguh pada keyakinan terhadap Tuhan, selamanya peganglah teguh kepercayaan. 

Di tengah perang antara kebenaran melawan kejahatan sedikit pun tidak gentar dan tidak mundur, maka kejahatanlah yang akan merasa takut, serta akan dapat dihancurkan tuntas, dan perubahan situasi akan muncul pada saat itu.

Pemilu kali ini, dari proses kampanye, gangguan dari berbagai kekuatan,  serta pikiran dari masing-masing pihak, sampai kecurangan dalam proses pengambilan suara, membuat lumpur kotor yang mengendap di tengah masyarakat AS yang telah terakumulasi lebih dari setengah abad lamanya, seluruhnya meluap muncul ke permukaan. 

Masyarakat melihat, di tengah arus yang menggelora itu Trump tidak hanya tak tergoyahkan, hal ini sudah sangat sulit, tapi ia bahkan terus berjuang naik melawan arus, dan membuat sejumlah prestasi. Hal baik memang harus banyak diasah. 

Ketika Bhiksu Tong Sam Cong mengambil kitab ke Barat, ia harus melalui 81 kali rintangan; Trump mungkin belum menyelesaikannya, sehingga belum bisa mewujudkan buah sejatinya, misinya belum berakhir, dan masih harus terus dilakukan. Menempuh jalan kebenaran, sejak dulu merupakan hal yang sulit dijalani. Manusia merasa saat segala sesuatunya lancar tanpa hambatan, mungkin saat itulah Anda sedang merosot jatuh bersama iblis.

Seminggu sebelum pilpres, penulis menyebutkan dalam artikel, dengan data dari media sosial penulis telah melakukan analisa Chi-Square Test, kesimpulan yang didapat sungguh menarik: Para pendukung Trump maupun Biden, terdapat perbedaan yang sangat mencolok secara statistik dalam hal kepercayaan. Pendukung Trump, mayoritas adalah orang yang memiliki agama kepercayaan; sedangkan pendukung Biden mayoritas adalah kaum atheis dan penganut Agnostisisme. Manusia percaya atau tidak kepada Tuhan, terhadap siapa capres yang mereka dukung, hubungan kaitannya secara statistik memiliki tendensi yang sangat tinggi.

Mengapa kita mendukung Trump, apakah mendukung impian presiden Trump pribadi? Tentu tidak. Apakah kita mendukung tekadnya dalam membangun kembali Amerika? Sebagiannya memang benar. Yang paling krusial adalah, karena dia memiliki konsep pemikiran: Mengembalikan nilai tradisi, kembali ke konservatisme, kembali pada kepercayaan kepada Tuhan, meruntuhkan komunisme, membuat panji kebebasan demokrasi dunia yakni Amerika menjadi kuat lagi, dan dapat menggentarkan kejahatan serta negara hooliganisme.

Pada diri Trump, kita akan dengan mudah melihat kehendak Ilahi. Dengan status seorang amatir politik, Trump mendobrak masuk ke rawa politik AS dan sedang membersihkan lumpur di Washington. Trump dan istri positif terjangkit virus, tiga hari kemudian pulih secara ajaib, energinya justru semakin meningkat. 

Pada hari terakhir kampanye, manula berusia kepala tujuh tersebut, bahkan menggelar enam kali pidato di pawai akbar, menyelesaikan jadwalnya yang padat dan mengejutkan seluruh dunia. 

Melihat pentas politik AS, dialah satu-satunya politisi yang mewujudkan satu persatu janji politiknya, ia menetapkan dan menerapkan strategi menghantam sosialisme dan komunisme, tidak ada yang mampu menandinginya.

Tentu, kita semua tahu, politik demokrasi di AS sekarang ini membuat kita kecewa, banyak terjadi kecurangan: suara pemilu yang melebihi 100%, banyak surat suara Trump dibuang, satu orang menerima belasan kertas suara, orang yang bukan warga AS pun menerima surat suara dan lain-lain yang begitu mengejutkan. 

Pusat terjadinya kecurangan adalah Philadelphia, Atlanta, Detroit, dan lain-lain yang merupakan tempat yang populasinya sangat padat dengan tingkat kejahatan sangat tinggi, dan merupakan basis suara bagi Partai Demokrat, hal seperti ini sangat disayangkan. 

Tapi, kekecewaan seperti ini sudah sejak dulu disadari oleh para pendahulu Amerika. Presiden kedua AS, John Adams mengatakan: “Pemerintah kita tidak berdaya menghadapi luapan perasaan manusia yang tidak mendapatkan ajaran etika dan rambu-rambu agama. Konstitusi kita hanya ditetapkan bagi bangsa yang memiliki moral dan agama kepercayaan, dan sangat tidak memadai untuk menangani bangsa lain. Konstitusi ini hanya cocok bagi kaum yang bermoral dan beragama.” 

Jadi, adalah akibat merosot dan telah rusaknya moral manusia yang menyebabkan model politik yang telah diciptakan sedemikian rupa ini, tidak bisa lagi beroperasi sebagaimana mestinya.

Tepat 73 tahun silam,  yakni pada 11 November 1947, mantan Perdan Menteri Inggris, Winston S. Churchill mengatakan: “Banyak sistem pemerintahan telah dicoba oleh masyarakat, tidak ada yang mengatakan bahwa system demokrasi adalah sempurna dan paling bijaksana. Faktanya, persis seperti yang dikatakan masyarakat, sistem demokrasi adalah model pemerintahan yang paling parah, hanya saja masyarakat telah mencoba berbagai model lainnya, yang ternyata tidak ada yang lebih baik daripada demokrasi.” 

Kecurangan dalam politik Amerika telah terungkap tanpa kecuali, persis seperti yang dikatakan awam, jikalau Tuhan mengizinkan hal seperti ini terjadi, membuat Trump dan masyarakat AS mengalami proses seperti ini, itu menandakan bahwa Tuhan hendak melanjutkan pemurnian Amerika!

Seorang warganet Twitter Tiongkok menulis pesan di media sosial mengatakan, “Mr Xie Tian, sejak 20 tahun ini saya sudah belajar menembus firewall, untuk menyoroti masalah gerakan demokrasi, masalah Falun Gong, selama belasan tahun saya menahan kecaman keluarga dan teman yang tidak memahami saya, seorang diri saya mempertahankan kehormatan sebagai manusia. Hari ini dengan hasil seperti ini, saya sungguh tidak tahu bagaimana harus menghadapinya, apa yang akan terjadi pada kehidupan saya?” 

Penulis menyarankan kepada warganet tersebut, “Percayalah pada pengaturan oleh sang Pencipta, percayalah kebenaran pasti akan mengalahkan kejahatan, di saat Anda semakin merasa tidak ada harapan, kemungkinan harapan itu sudah berada di depan mata.”

Memang demikian halnya, yang dihancurkan oleh kejahatan adalah rasa keadilan dan kebenaran dalam setiap diri manusia, membuat Anda putus asa dan membuat Anda menyerah. Maka janganlah menyerah, terus maju tanpa menoleh ke belakang, semuanya pasti akan berubah. Kita harus menjaga keyakinan, dan kepercayaan diri kita, jangan pernah melepaskan kepercayaan kita terhadap Tuhan, tetap teguh dan tidak berubah pada pemikiran, kebaikan, ketulusan nilai-nilai universal. Keadilan bisa terlambat, tapi tak akan pernah absen, hendaknya sistem peradilan Amerika dibiarkan merampungkan misinya.

Seorang produsen  acara televisi di New York mengatakan, “Hasil pemilu sulit terwujud, sangat mengecewakan. Histeris. Kita telah meremehkan tingkat kejahatan mereka. Sekarang Amerika berada di masa kegelapan, bahkan di Amerika yang merupakan mercusuar demokrasi dan panji demokrasi pun mengalami kejadian seperti ini, seluruh dunia benar-benar telah dikuasai oleh iblis, hanya saja tak disangka sudah mencapai tahap seperti ini.”

Memang benar, hari ini di mana dunia telah dikuasai iblis dan moral telah runtuh, kebuntuan pemilu ini justru merupakan pengujian terhadap keyakinan kita, juga menguji kepercayaan sejati pada diri manusia, membuat semua kejahatan terungkap, membuat perbandingan antara kebenaran dengan kejahatan menjadi semakin mencolok, membuat manusia dapat melihat dengan jelas sebelum menyatakan sikap, agar Tuhan dapat menentukan seleksi terakhir. 

Selain itu, sekarang mungkin manusia juga bisa berpikir kembali tentang sistem demokrasi ini, suatu peluang bagi manusia untuk menjelajahi model masyarakat yang baru.  (Lie)

Dr. Frank Tian Xie selaku  Associate Professor dari Pemasaran dan John M. Olin Palmetto Chair di Business di University of South Carolina Aiken

Video Rekomendasi :

Pria Thailand Membeli Tenda Selama Penjualan 11.11, Tetapi yang Dia Terima Tenda Mungil, Hanya Muat Kepalanya Saja

0

Selama penjualan 11.11 adalah waktu yang tepat untuk mendapatkan beberapa penawaran bagus, tetapi jika tidak barhati-hati juga akan membuat kecewa, karena banyak penipu yang memanfaatkan kesempatan ini.

Seorang pria dari Thailand baru-baru ini membeli tenda selama penjualan 11.11 dan berencana menggunakannya untuk berkemah bersama pacarnya. Namun, dia tercengang saat barang tersebut dikirim ke rumahnya.

(Foto : Sin Chew Daily)

Alih-alih menerima tenda yang bisa memuat setidaknya dua orang di dalamnya, dia malah menerima tenda yang hanya bisa muat kepalanya saja!

Dia berkata bahwa dia tidak dapat mempercayai matanya ketika pertama kali menerima paket dan terus berpikir bahwa dia telah melakukan kesalahan.

(Foto : Sin Chew Daily)

Dia terus bertanya bagaimana bisa begitu kecil sehingga hanya kepalanya yang bisa muat? Itu lebih seperti tenda untuk anak kucing atau anjing tidur.

(Foto : Sin Chew Daily)

“Ini tenda yang saya pesan dengan cetakan bunga di atasnya. Saya pikir saya bisa menghabiskan malam dengan pacar saya tetapi ketika saya menerima tenda, saya menemukan itu berbeda dari yang saya harapkan, ”katanya, menurut Sin Chew Daily.(yn)

Sumber: worldofbuzz

Video Rekomendasi:

Twitter Blokir Empat Cuitan Trump, Apa Isi Tweet Trump?

0
https://www.youtube.com/watch?v=0r1npwQmuRU

Mereka Merekam Kucingnya yang Terlalu Dekat dengan Wajah Bayinya dan Videonya Menjadi Viral

0

Tidak mudah bagi banyak keluarga untuk membayangkan bagaimana hubungan antara bayi dan kucing peliharaannya. Sayangnya, masih ada banyak keraguan tentang memiliki kucing di rumah dan bagaimana hal itu dapat berdampak pada kesehatan bayi.

Untungnya, hari ini ada ratusan kisah manis yang menunjukkan kepada kita bahwa memiliki bayi di rumah dan memiliki kucing sebagai hewan peliharaan bisa menjadi kombinasi yang pasti menggemaskan.

Ada kucing yang penuh kasih sayang, terutama dengan anak-anak. Kucing yang dapat menghibur bayi, memastikan mereka sehat dan memberi mereka kasih sayang dan kebersamaan yang hebat. Hari ini kami ingin menunjukkan kepada Anda kisah salah satunya.

Terlepas dari reputasi mereka untuk acuh tak acuh, kucing mampu menunjukkan kasih sayang yang jauh lebih besar terhadap bayi daripada yang pernah Anda pikirkan. Jika Anda tidak percaya, kucing ini akan membuat Anda berubah pikiran hanya dalam hitungan detik.

Seperti yang dapat Anda lihat di video, kucing manis sangat mencintai bayi barunya sehingga tidak ada yang bisa mencegahnya memberikan semua cintanya kepada si kecil.

Keluarga itu mengaku bahwa mereka selalu harus mengeluarkan kucing dari kamar anak pada malam hari. Bukan karena dia dalam bahaya, tetapi karena mereka ragu bahwa dia akan membiarkannya tidur tanpa meringkuk di sebelahnya atau mengisinya dengan cinta.

Bayi itu tampaknya senang dengan perhatian kucing itu. Hewan-hewan ini tidak hanya mengirimkan kehangatan manis, tetapi mereka juga mampu membuat kita merasa tenang dan bahagia dengan mendengkur halus mereka. Tidak ada yang lebih baik daripada memiliki kucing yang penuh kasih merawat anggota terkecil dari rumah!

Keluarga itu mengaku bahwa kucing pada umumnya sangat sayang dengan semua orang di rumah. Sebagai wakil yang baik dari rasnya, kucing jahe ini tahu betul bagaimana cara mendapatkan perhatian orang-orang yang dicintainya.

Beberapa orang merekomendasikan saat memperkenalkan kucing kepada bayi Anda untuk pertama kalinya, perhatikan mereka dengan seksama. Kucing adalah makhluk yang ingin tahu, jadi mereka mendekati orang cepat atau lambat.

Namun, Anda harus memastikan bahwa keduanya memiliki ikatan yang sehat dan penuh cinta untuk kehidupan dan pasangan teman yang benar-benar melebihi harapan, bukankah begitu? (yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

Sekelompok Lansia Sikh Melepas Turban Mereka untuk Menarik Remaja yang Berjuang di Kolam yang Beku

0

Setiap pagi, beberapa orang tua Sikh berjalan-jalan di sekitar komunitas mereka di Calgary, Kanada.

Mereka suka mengawasi lingkungan mereka saat mengobrol dan berolahraga. Suatu hari yang menentukan, rutinitas mereka menempatkan mereka di tempat yang tepat pada waktu yang tepat!

(Foto: Global News CA)

Sebuah kolam besar berada di tengah lingkungan mereka. Pada suatu pagi bulan di November yang dingin, para pria tersebut terkejut melihat dua remaja berjuang di air yang sangat dingin. Gadis-gadis itu telah jatuh ke kolan dan terjebak lapisan es yang menutupi permukaan dan tidak dapat mencapai pantai.

Kulbinder Bangar, yang berada di sana, menyaksikan para pria tua itu beraksi untuk menyelamatkan nyawa gadis-gadis itu!

(Foto: Global News CA)

Para remaja itu berteriak minta tolong, Kulbinder mengatakan dia tidak akan pernah lupa akan suara itu.

“Jeritan itu seperti jeritan mematikan,” jelasnya. “Itu sangat menakutkan, sulit untuk dilupakan.”

Sementara salah satu pria menelepon 911, yang lain mengambil sepotong papan cadangan dari proyek renovasi dan memanjangkannya di atas air untuk diambil gadis-gadis itu.

Ketika mereka tidak bisa mencapainya, orang-orang itu melakukan sesuatu yang tidak terpikirkan dalam kepercayaan Sikh: Mereka mulai membuka turban mereka! Kemudian mereka mengikatnya menjadi satu untuk membuat tali yang cukup panjang untuk mencapai remaja tersebut.

(Foto: Global News CA)

“Dalam kepercayaan Sikh mereka, melepas turban Anda adalah hal yang besar, tetapi mereka tidak berpikir sejenak,” kata Kulbinder. “Mereka hanya berpikir untuk menyelamatkan hidup gadis-gadis itu.”

Tak lama kemudian, penduduk yang lain tiba dengan selang taman, yang ternyata adalah tali yang lebih kuat. Saat itulah mereka semua bergabung untuk membawa satu gadis ke pantai. Remaja lainnya diselamatkan oleh orang lain tidak lama kemudian, dan kemudian kedua gadis tersebut dikirim ke rumah sakit dan kemudian diperbolehkan pulang.

Para ahli mengatakan jika kelompok itu tidak ada di sana dan bereaksi begitu cepat, situasinya mungkin akan berakhir tragis.

“Itu adalah pengalaman yang cukup menakutkan, tetapi pada saat yang sama, merupakan pengalaman yang luar biasa melihat para lansia ini [yang] berusaha keras untuk membantu para wanita muda ini,” tambah Kulbinder.

(Foto: Global News CA)

Orang-orang ini bertindak tanpa pamrih untuk menyelamatkan orang asing. Kami membutuhkan pengawasan lingkungan seperti ini di setiap komunitas! Kerja bagus, Tuan-tuan!(yn)

Sumber: inspiremore

Video Rekomendasi:

Wanita Berusia 22 Tahun Mengundang Kontroversi Setelah Mengikat Tuba Fallopinya, Jadi Dia Tidak Pernah Memiliki Anak

0

Untuk beberapa alasan, seorang wanita Argentina berusia 22 tahun yang memutuskan untuk mengikat tuba falopinya untuk memastikan dia tidak pernah melahirkan telah menjadi perbincangan di media sosial Amerika Latin selama beberapa hari terakhir.

Ailin Cubelo Naval baru berusia 22 tahun tapi dia sudah tahu dia tidak ingin punya anak.

(Foto: Twitter)

Wanita muda Argentina itu mengutip berbagai alasan mengapa dia memutuskan bahwa dia tidak pernah ingin menjadi seorang ibu. Dia menganggap bahwa menjadi orangtua lebih sebagai pemaksaan budaya daripada naluri alami, hingga penolakannya untuk mendedikasikan 20 tahun hidupnya untuk membawa seorang anak.

Pandangannya tampaknya sangat kontroversial di Argentina sehingga dia ditolak oleh dokter kandungan dua kali ketika dia memutuskan untuk mengikat saluran tuba dan diminta untuk menemui psikolog.

Setelah mengalami penghinaan karena harus mencari bantuan medis setelah dua kali ditolak prosedur pembedahannya, Ailin terkejut mengetahui bahwa ligasi tuba telah dijamin haknya di negaranya sejak tahun 2006. Ia mencari dokter lain dan akhirnya mendapatkan prosedur tersebut.

(Foto: unsplash)

“Seperti bagi sebagian orang, keinginan menjadi ibu itu wajar, bagi saya rasanya wajar untuk tidak menjadi ibu. Saluran tuba saya diikat karena saya tidak ingin punya anak, tidak sekarang atau selamanya, “kata Cubelo kepada situs berita Argentina, Infobae.

“Ide tentang gadis yang peduli, yang keibuan, ditanamkan sejak taman kanak-kanak,” tambah wanita berusia 22 tahun itu.

Ailin mengatakan bahwa dia menyadari bahwa dia tidak pernah ingin memiliki anak saat dia masuk sekolah menengah, tetapi seiring berjalannya waktu, realisasinya berubah menjadi keputusan yang tegas.

Selama lima tahun dia menggunakan pil kontrasepsi dan pasangannya menggunakan kondom, tetapi pada satu titik dia mengatakan pada dirinya sendiri bahwa, jika dia tidak pernah ingin memiliki anak, sudah waktunya untuk memilih metode kontrasepsi yang lebih jangka panjang.

Mendapatkan seorang ginekolog untuk mengikat tuba falopiinya merupakan rintangan, karena dia dianggap terlalu muda untuk mengambil tindakan drastis tersebut, tetapi dia menganggap penolakan mereka untuk menerima keputusannya memalukan.

(Foto: unsplash)

Untungnya, dia bisa menemukan dokter yang bersedia melakukan prosedur tersebut, dan dia tidak menyesalinya.

Dan, jika dia berubah pikiran, yang menurutnya sangat tidak mungkin, Ailin selalu memiliki pilihan untuk mengadopsi, yang sejalan dengan keyakinannya bahwa membawa makhluk lain ke dunia yang sudah penuh sesak ini bukanlah hal yang benar untuk dilakukan. Apalagi dengan banyaknya anak yatim piatu yang membutuhkan perawatan dan perhatian.

“Membawa satu orang lagi ke dunia ini sebagaimana adanya, menjadi bagian dari masyarakat ini, dengan kelangkaan sumber daya? Hidup dalam ketakutan bahwa sesuatu akan terjadi padanya jika itu seorang wanita dan takut apa yang akan dilakukannya, jika itu adalah seorang pria? Punya anak hanya untuk meninggalkan warisan? Warisan apa? ” Ailin bertanya-tanya.(yn)

Sumber: odditycentral

Video Rekomendasi:

Uskup Kardinal Emeritus dari Hong Kong : Vatikan Menuruti Apa Kata PKT

0

HUANG CAIWEN & LIANG ZHEN – THE EPOCH TIMES

Vatikan belakangan ini telah memperbarui Perjanjian Sementara Komunis Tiongkok-Vatikan dengan Beijing. Mengenai hal ini, Uskup Kardinal Emeritus (pensiunan, red.) Gereja Katolik Hong Kong yakni Joseph Zen Ze-Kiun, menerima wawancara The Epoch Times HK pada acara “Zhen Yan Zhen Yu (Precious Dialogues)” dan menyatakan bahwa dua tahun terakhir ini Partai Komunis Tiongkok (PKT) secara menyeluruh menindas agama, “Gereja bawah tanah menderita, Gereja di atas tanah juga sama, agama Buddha, agama Islam semua sama menderita. Itu sebabnya saya tidak mengerti mengapa Vatikan harus tunduk seperti ini.”

Khawatir Choy Wai Man yang pro-PKT menjadi uskup, menuruti apa kata PKT

Pada September tahun ini, Joseph Zen Ze-Kiun, demi masalah suksesi uskup Hong Kong, terbang ke Roma lagi untuk bertemu Paus. Di usianya yang menginjak 88 tahun, ia terbang ribuan mil dan berjalan sendirian di depan  Vatican Square di Novosibirsk, sosoknya yang sendirian membuat pedih di hati sekaligus merasa kagum. Setelah menunggu selama 4 hari tanpa jawaban, ia kembali ke Hong Kong dengan kecewa.

“Saya telah mengatakan berkali-kali untuk terakhir kalinya (ke Vatikan), kali ini adalah yang terakhir dari paling akhir.” Zen Ze-Kiun berkata, sebelum pergi, ia sudah siap secara mental gagal menemui Paus.

“Sebenarnya, itu bukan keputusannya, itu semua dikendalikan oleh Sekretaris Negara, dan Kardinal Palolin tidak memberinya peluang untuk bertemu. Tidak masalah, setidaknya saya telah menyerahkan sepucuk surat kepadanya.”

Perjalanan Joseph Zen kali ini adalah untuk memberi masukan kepada Paus agar tidak menunjuk Choy Wai Man yang pro- komunis itu sebagai uskup Hong Kong. 

“Sekarang saya selalu khawatir, karena pada awalnya jelas-jelas adalah pastor Joseph Ha.” Joseph Ha Chi-shing, O.F.M. karena mendukung UU Anti-Ekstradisi ke Tiongkok, membuat Vatikan agak  keberatan. “Sekarang mereka (keuskupan) malah mengatakan bahwa membutuhkan seseorang yang diberkati oleh Beijing, maka dicarilah Pastor Cai.”

Joseph Zen khawatir bahwa Choy Wai Man, yang awalnya memang pro-Komunis, akan semakin menaati PKT setelah Undang-Undang Keamanan Nasional versi Hong Kong diterapkan. 

Ia berkata bahwa ketika Carrie Lam mulai menjabat, orang- orang juga sulit memprediksi “Carrie Lam akan menjadi sedemikian rupa”, “Sekali Anda menyerah kepada mereka (PKT), ia akan mengendalikan Anda. Jadi, dalam situasi seperti saat ini, jika Pastor Choy yang menjadi uskup, kami sangat khawatir.”

Dia berpendapat bahwa Hong Kong telah kehilangan segalanya setelah Undang- Undang Keamanan Nasional versi Hong Kong diberlakukan. 

“Tidak ada apa-apa lagi, saya sering mengatakan, kebebasan beragama dan kebebasan rakyat tidak dapat dipisahkan, jika rakyat tidak memiliki kebebasan maka agama kita juga tidak lagi memiliki kebebasan, apakah Anda mengira bahwa agama kita adalah istimewa? Jadi setelah Undang-Undang Keamanan Nasional versi Hong Kong, tidak ada seorang pun orang di Hong Kong yang memiliki kebebasan, tentu saja, agama juga tidak memiliki kebebasan.”

“Begitu Hong Kong tiba-tiba berubah, semuanya telah berubah.” Joseph Zen berkata, “Apa yang Anda katakan sekarang, ia (PKT) dapat menangkap dan memasukkan Anda ke penjara, malahan menangkap Anda ke daratan, jadi sangat menakutkan sekali. Mereka anak-anak muda yang sangat berani semuanya telah bubar dan melarikan diri, karena sekarang tidak ada seorang pun yang dapat melindungi Anda. Pengacara tidak lagi dapat dipanggil, dan anggota keluarga juga tidak diperbolehkan menjenguk Anda, ini sangat mengerikan.”

Maka dari itu setiap kali ia dimintai pendapat, akan selalu menasihati orang- orang untuk meninggalkan Hong Kong, “Anda pergilah, terutama jika Anda mempunyai anak kecil, maka Anda cepatlah membawa pergi anak-anak itu, sekolah zaman sekarang sudah mulai mencuci otak.” Bahkan para pendeta/pastor, juga tidak dipaksa untuk tinggal. 

“Pada prinsipnya, pendeta seharusnya tidak boleh pergi, bukankah Anda bisa menjaga anggota gereja? Tetapi jika Anda benar-benar takut, maka apa gunanya Anda tinggal di sini?”

Dia sendiri juga mengakui dirinya takut, tetapi “Takut bukanlah semacam dosa, betul? Anda (pendeta) takut maka pergilah, Ada begitu banyak etnis Tionghoa di dunia, Anda dapat melayani mereka.”

Politik adalah urusan semua orang maka semua orang harus peduli

Menentang undang-undang no 23 yang kejam pada 2003, Gerakan Payung  pada 2014, dan Anti-Ekstradisi ke Tiongkok pada 2019 hingga Hukum Keamanan Nasional versi Hong Kong yang berlaku sekarang, Joseph Zen telah berulang kali berbicara untuk rakyat Hong Kong. 

Dia mengatakan bahwa apa yang disebut “politik dan  agama terpisah”itu merujuk pada personel/ pejabat gereja yang tidak boleh memperoleh kekuasaan, tetapi politik itu sendiri adalah masalah masyarakat dan semua orang. “Sedangkan kita adalah warga, kita semua harus  berpartisipasi.  Sekarang  dokumen di gereja ditulis dengan sangat jelas, setiap orang harus peduli dengan politik.”

“Masyarakat zaman sekarang adalah faktor yang tidak dapat dihindari, dan kami tidak boleh berhenti berbicara. Kami harus memimpin umat agar mereka mengerti dan jelas. Seperti yang kami katakan, ini benar dan itu salah.”

Joseph Zen berkata, seperti misalnya ada yang bertanya kepadanya, apakah Undang-Undang Keamanan Nasional versi Hong Kong itu benar? “Saya katakan itu tidak benar. Ia (Partai Komunis Tiongkok) berjanji bahwa Hong Kong adalah otonom tingkat tinggi, mereka sekarang juga tidak berani mengatakan menariknya kembali, tetapi kenyataannya adalah ditarik kembali, ini tentu saja tidak benar.”

Alasan penarikan itu juga sangat tidak masuk akal, “Dikatakan bahwa ada yang mengatakan bahwa Hong Kong akan merdeka, bukankah ini lelucon? Ada berapa banyak orang yang mengatakan itu? Sangat sedikit, sama sekali tidak ada bahaya ini. Lucu sekali jika mengatakan bahwa ada orang Hong Kong yang akan membahayakan negara kita? Apa tidak salah, sepucuk senjata pun kami tidak punya. Jika tentara RRT datang menyerbu maka kita semua akan mati, jika air dari Provinsi Guangdong tidak dikirim kemari, maka kami tidak akan punya air untuk diminum, bukankah begitu? Bagaimana mungkin kami orang Hong Kong memberontak? Itu hanyalah lelucon.”

Di Bawah penindasan, pasrah pada nasib, bertahan dengan teguh dan sabar

Begitu Undang-Undang Keamanan Nasional versi Hong Kong diberlakukan, “Berubah, semuanya telah berubah, dalam waktu sekejap Hong Kong telah berubah menjadi seperti kota di daratan.”

Teror putih merajalela, setiap orang dalam bahaya, di jalanan sudah jarang ditemui para massa pengunjuk rasa seperti tempo hari. Carrie Lam pernah membual tanpa rasa kikuk bahwa pasca Undang-Undang Keamanan Nasional versi Hong Kong, “kerusuhan” di jalanan Hong Kong telah berkurang. Mendengar ucapan absurd ini, tak pelak Joseph Zen tertawa terbahak-bahak, “Hahaha, semua orang dijebloskan ke penjara, dan tidak ada perlawanan, bukan? Sungguh sakit jiwa.”

“Kami sangat damai, satu juta orang keluar dan 2 juta orang keluar, benar-benar damai, kekerasan itu bukan disebabkan oleh kami, kekerasan itu diprakarsai oleh polisi, bila dibandingkan kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak muda itu sepele saja.” Joseph Zen berkata, polisi Hong Kong menindas dengan kejam, “Disebut kebrutalan dalam bahasa Inggris, persis seperti binatang.”

“Mereka yang bisa pergi, pergilah, kami yang tidak bisa pergi maka  bertahanlah di sini, bagi kami yang tidak takut karena kami pasrah, ada Tuhan yang menjaga, bukankah begitu,” simpul Uskup Kardinal Emeritus Gereja Katolik Hong Kong, Joseph Zen Ze-Kiun. (lin)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=c6WCrIb4Bic