Keterangan foto: Pilot pesawat penumpang American Airlines meninggal dalam penerbangan dari Phoenix ke Boston pada 5 Oktober 2015. (Robyn Beck/AFP)
Oleh Liu Quan
Penerbangan pesawat penumpang American Airlines rute kota Phoenix – Boston pada Senin (5/10/2015) kemarin sempat terganggu akibat pilotnya meninggal dalam pesawat saat terbang.
Menurut berita yang dirilis FlightAware bahwa, pesawat penumpang American Airlines bernomor penerbangan 550 tersebut setelah terbang selama 4 jam, melakukan pendaratan darurat di Bandara Syracuse, New York pada 5 Oktober sekitar pukul 07:10.
Savvystews.com merilis percakapan antara pesawat dengan menara kontrol yang dapat didengar dengan jelas panggilan co-pilot yang meminta petugas pengawas memberikan ijin pendaratan darurat karena pilot sudah “kehilangan kemampuan untuk bertindak.”
“Syracuse, ini adalah pesawat 550, panggilan darurat medis, kapten kehilangan kemampuan untuk bertindak, minta dibukakan landasan guna pendaratan darurat”, panggilan co-pilot.
Menurut Daily News bahwa pesawat bernomor penerbangan 550 itu adalah pesawat jenis Airbus A320, sedang mengangkut 147 orang penumpang dengan 5 orang awak. Pesawat itu tinggal landas pada pukul 00:08 dari kota Phoenix menuju Boston. Ketika pilot mendadak jatuh sakit, seorang penumpang yang pernah bekerja sebagai perawat langsung memberikan bantuan meskipun gagal menyelamatkan jiwanya.
Penumpang pesawat kepada media berita CBS menyebutkan bahwa sebelum co-pilot mengumumkan bahwa pilot sedang mengalami tidak enak badan. Ia merasakan pesawat turun ketinggian secara drastis dan mengalami beberapa guncangan cukup keras.
Pilot dinyatakan sudah meninggal dunia setelah pesawat mendarat. Juru bicara perusahaan American Airlines Ross Feinstein mengatakan, pilot telah meninggal dunia, tetapi belum diketahui penyebabnya.
“Kita menyesalkan terjadinya insiden tersebut, dan kita juga akan memberikan fokus perhatian kepada keluarga pilot tersebut beserta rekan-rekannya,” katanya.
Pesawat tersebut setelah berhenti sekitar 4 jam di Bandara Syracuse dan mengganti penerbangnya, lalu meneruskan penerbangan ke Boston.
Penumpang asal Boston, Louise Anderson di media sosial twitter menuliskan, “Pilot meninggal dalam penerbangan yang bermata merah (red. penerbangan antara tengah malam – dini hari). Hidup ini singkat. Sebelum terlambat kita mesti cepat melakukan apa-apa yang menjadi kesukaan”.
Anderson juga memuji perusahaan American Airlines ‘sangat profesional’ dalam menangani masalah dalam penerbangan. Perusahaan American Airlines belum mengumumkan nama dan usia pilot tersebut. (sinatra/rmat)