Laporan yang dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu (28/10/ 2015) lalu menyebutkan bahwa sekitar 3.7 miliar dari dua pertiga populasi dunia di bawah usia 50 tahun menderita virus herpes labialis atau cold sores (infeksi yang di tandai dengan timbulnya luka dan disertai dengan rasa nyeri pada bibir atau bagian lain dari mulut) yang merisaukan dan sulit untuk disembuhkan.
Menurut laporan yang dipublikasikan WHO dalam jurnal ilmiah perpustakaan umum PLoS ONE, bahwa virus Herpes Simplex tipe 1 ( HSV-1) juga dapat menyebabkan herpes genital, dan dapat ditularkan langsung melalui kontak seksual (oral sex, anal sex, atau normal sex, masturbasi menggunakan bantuan sex toys /alat tidak steril). Tim riset WHO menyebutkan, bahwa beban yang harus dipikul akibat infeksi HSV-1 di seluruh dunia itu sangatlah besar, hanya pada tahun 2012 saja, diperkirakan ada sekitar 140 juta di antara populasi yang berusia 15-49 tahun terinfeksi genital herpes HSV-1.
Secara tradisional HSV- 1 dikenal sebagai herpes genital, dan oleh sebagian besar orang ini adalah suatu penyakit menular seksual. HSV-1 atau virus herpes simpleks tipe 1 biasanya terjadi semasa kanak-kanak, dan sebagian besar terinfeksi melalui ciuman. Marleen Temmerman, direktur di kantor WHO divisi Reproductive Health and Research menekankan bahwa pengumpulan data terkait infeksi penularan seksual dari masing-masing negara itu sangat diperlukan.
WHO memperkirakan bahwa sebanyak 49% wanita (sekitar 178 juta orang) dan 39% laki-laki (sekitar 142 juta orang) di Amerika terinfeksi HSV-1. Namun, proporsi ini adalah yang terendah secara global, sementara di Afrika sebesar 87% dari populasinya terinfeksi HSV-1, sedangkan di Asia Tenggara hampir 60% terinfeksi HSV-1.
Virus ini dapat diobati dengan obat antivirus, namun, obat terkait hanya bersifat mengendalikan virus, sulit untuk disembuhkan.(Jhn/Yant)