Misteri Stonehenge Kuno nan Misterius di Timur Tengah

Keterangan foto: Menurut penilaian arkeolog, Gilgal Refaim di Israel itu diperkirakan berusia lebih dari 5.000 tahun.(flickr

Oleh: Lin Yan

Di Timur Tengah ada Stonehenge kuno, di antaranya Gilgal Refaim yang diperkirakan telah berusia lebih dari 5000 tahun, namun, sebab dan fungsinya masih belum disimpulkan.

Gilgal Refaim tersebut seperti dilansir “Huffington Post” pada 12 November 2015 lalu terletak di Golan Heights, karena ukurannya yang luas, sehingga segenap permukaannya baru dapat disaksikan dari udara. Berbeda dengan Stonehenge di Inggris yang kita kenal, Stonehenge atau Gilgal Refaim dibangun dengan banyak batuan, dan sulit bagi kita untuk mengetahui keseluruhan bentuknya di permukaan, kita hanya bisa melihat bebatuan yang bertumpuk-tumpuk.

Uri Berger, ahli makam megalitik dari Israel Antiquities Authority mengatakan, “Tempat ini masih misteri. Kami memiliki sedikit info, tapi tidak lengkap. Para ilmuwan yang kesini juga terkejut, dan mereka mengemukakan berbagai dugaan.”
Keterangan gambar: Menurut penilaian arkeolog, Gilgal Refaim di Israel ini diperkirakan berusia lebih dari 5.000 tahun (Wikipedia)

Stonehenge tersebut juga dikenal sebagai “Wheel Of Giants”, yang ditemukan oleh seorang ahli arkeologi Israel seusai perang Timur Tengah ketiga pada 1967 silam. Dalam bahasa Arab, Stonehenge itu dinamakan Rujm el-Hiri, yang berarti “tumpukan batu dari kucing liar.” Dalam bahasa Ibrani disebut Gilgal Refaim, yang berarti “Wheel Of Giants”, maksudnya adalah suatu kaum raksasa sebagaimana disebutkan dalam “Alkitab”.

Stonehenge tersebut tersusun dari lima lingkaran konsentris, terbentuk dari 42,000 blok greystone, dengan berat total diperkirakan 37.500 ton. Tinggi dari setiap lingkaran tembok batu sekitar 2 meter, susunan paling luar sekitar 2.4 meter tingginya. Sementara diameter pada lingkaran tembok batu paling pinggir sekitar 152 meter. Keterangan gambar: Batuan besar di dalam makam. (video screenshot)

Tembok besar dari susunan lima lingkaran konsentris itu mengandung makna peringatan, sementara di bagian tengah adalah makam setinggi 5 meter, dan seseorang dikebumikan di dalamnya, ungkap Uri Berger, ahli makam megalitik dari Israel Antiquities Authority seperti dilansir Huffington Post. Namun, hingga saat ini para ilmuwan tetap belum mengetahui siapa yg dahulunya sempat dimakamkan di sini.

Keterangan gambar: Tumpukan batu Stonehenge. (video screenshot)

Para ilmuwan memperkirakan bahwa pada awalnya, struktur misterius ini dibangun oleh para pengembara buat maksud tertentu. Barulah selanjutnya, mereka menggunakan sebagai suatu makam. Berdasarkan laporan Biblical Archaeology Review, struktur ‘roda raksasa’ ini mungkin saja difungsikan sebagai satu buah situs penanda kalender kuno yg mengindikasikan ketika tibanya titik balik matahari kepada musim panas & fenomena astronomi yang lain.
Keterangan gambar: Karena luasnya skala Stonehenge, sehingga sulit untuk mengetahui penyebarannya secara keseluruhan di permukaan, yang bisa disaksikan hanya tumpukan bebatuan. (Wikipedia)

Di Timur Tengah, terutama Yordania dan Suriah cukup banyak juga ditemukan Stonehenge seperti itu, namun, para ilmuwan tidak dapat memastikan apakah ada kaitannya dengan Stonehenge tersebut di atas, demikian juga dengan fungsinya, sampai detik ini tidak ada kesimpulannya. (joni/rmat)

 

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular