Dokumentasi Kehidupan di Angkatan Laut AS (6)

Oleh: Mu Chunxiao

Keterangan foto: Seragam di AL cukup banyak, kaos oblong berwarna biru, topi baseball, yang bagi anggota baru juga hanya digunakan saat di kamp pelatihan, begitu lulus dari pelatihan tersebut maka akan diganti dengan topi AL. (wikipedia)

Setelah kontrak ditandatangani saya menjadi anggota AL, tapi resmi mulai bekerja adalah setelah mendaftarkan kehadiran di Chicago dan pada hari pelatihan dimulai. Biasanya setelah tanda tangan kontrak hingga resmi bekerja terdapat masa jeda sekitar 6 bulan. Selama masa jeda setiap bulan diadakan rapat rutin bulanan di kantor AL sebagai persiapan saat mulai bekerja.

Di AL, “tepat waktu berarti terlambat” (if you are on time, you are late). Misalnya rapat dimulai pukul 4, jika Anda tiba pukul 4 tepat, maka Anda dikatakan terlambat. Seharusnya tiba 15 menit lebih awal, yakni pukul 03:45, itu yang dikatakan tepat waktu.

Pada setiap rapat rutin bulanan, setelah tanda tangan absensi, berat badan ditimbang dan dilakukan uji narkoba. Rasio tinggi dan berat badan adalah salah satu ujian fisik di AL, kemudian uji narkoba. Sebelumnya disebutkan, toleransi AL terhadap narkoba adalah nol, begitu kedapatan positif narkoba, kontrak langsung dibatalkan, dan selamanya tidak bisa lagi mendaftar.

Dalam rapat rutin tersebut, diawali dengan memperkenalkan diri, dan menjelaskan mengapa ikut ambil bagian dalam AL. Lalu belajar istilah teknis militer awal di AL, waktu militer dan lain-lain. Ada juga anggota yang baru saja menyelesaikan pelatihan di “A School” berbagi pengalaman dan kehidupan sehari-hari di pelatihan tersebut. Atasan akan menjelaskan fasilitas di AL. Pembagian di AL adalah berdasarkan kebutuhan, bukan berdasarkan jasa. Saat baru bergabung dengan AL gaji atasan kami menerima gaji lebih tinggi daripada atasannya waktu itu, karena atasannya belum menikah, sedangkan dirinya telah berkeluarga, sehingga diberikan tunjangan hidup terpisah, tunjangan rumah, dan lain sebagainya. Tunjangan rumah diberikan berdasarkan zona kode pos, karena dari kode pos bisa diketahui zona kediaman tersebut termasuk zona layak atau kurang layak, tingkatan zona tersebut menentukan harga rumah, dan harga rumah menentukan tunjangan rumah. Dengan sendirinya, anggota yang berasal dari San Francisco dan New York mendapat tunjangan rumah paling tinggi.

Pada Agustus, AL melangsungkan acara BBQ, semua anggota hadir dalam acara tersebut. Para staf dari kantor rekrut San Francisco, Daly City, Fremont dan lain-lain ikut bermain bola, sambil menikmati hidangan. Ada yang mengingatkan, agar anggota yang akan mengikuti pelatihan bulan depan tidak turut bermain bersama, supaya tidak terjadi cedera yang bisa mengakibatkan pelatihan tertunda. Melihat para perwira perekrut berkali-kali mengingatkan kami agar tidak sampai cedera, saya merasakan Amerika benar-benar menganggap setiap insan sebagai pusaka. Dan tidak semata karena AL telah menyiapkan seragam sesuai dengan tinggi dan berat badan setiap anggota, begitu tertunda, ini akan menjadi kerugian bagi AL maupun anggotanya.

Selama masa jeda menunggu panggilan resmi, ada lagi satu kali kegiatan di Oakland Naval Base di San Francisco. Kali ini wajib ikut, bagaimana jika ada yang tidak ingin ikut? AL mengatakan, berarti Anda dianggap tidak ingin menjadi anggota AL lagi. Kami mengenakan kaos oblong AL, melakukan latihan baris berbaris sederhana, dan perwira menanyakan sejumlah pertanyaan mudah, kegiatan itu berakhir cukup awal.

Saya merasa seragam AL sungguh banyak, sebuah kaos oblong berwarna biru, lalu topi baseball, untuk kami pakai selama masa jeda menunggu pelatihan, begitu tiba di kamp pelatihan seragam itu diganti. Topi baseball bagi anggota baru juga hanya digunakan saat di kamp pelatihan, begitu lulus dari pelatihan tersebut maka akan diganti dengan topi AL. Setelah itu topi di masa jeda dan topi pada saat pelatihan hanya akan disimpan di lemari sebagai kenang-kenangan saja.

Seorang Mr. Huang asal Guangdong tinggal cukup dekat dengan saya, Mr. Zhu memintanya untuk sekalian mengantar saya pulang karena searah. Mr. Huang berkata istrinya juga sedang ikut dalam pelatihan. Ia berkata, dua minggu pertama pelatihan paling menegangkan, setelah itu semakin lama akan semakin santai. Saya bertanya padanya, bagaimana ia berhubungan dengan keluarga. Ia berkata, cukup membawa selembar kartu telepon internasional.

Sambil mengemudi Mr. Huang berkata, alangkah baiknya jika sejak usia remaja pindah ke Amerika Serikat, menjadi anggota AL, keliling dunia, lalu mendapat beasiswa AL masuk perguruan tinggi. Mr. Huang adalah staf penuh waktu cadangan, yang mendapat fasilitas dan gaji seperti prajurit yang aktif dinas. Ia berkata, sekarang usianya telah 35 tahun, peluang untuk bekerja penuh waktu sudah sangat sulit, tapi pada hari ketika ia memilih pekerjaan, ternyata ada 3 posisi staf penuh waktu yang kebetulan kosong yang bisa dipilihnya, begitu pula dengan istrinya. Mr. Huang adalah umat Kristiani, ia sangat bersyukur karenanya, dan berkata orang yang percaya Tuhan cukup sering diberi kemudahan.

Pembaca sekalian, jangan merasa karena yang saya ungkap di artikel ini kebanyakan adalah etnis Tionghoa, berarti etnis Tionghoa sangat banyak di AL. Sebenarnya persentasenya masih sangat sedikit. Setelah resmi bekerja saya baru mendapati, seperti yang dikatakan oleh Mr. Guan, sejauh mata memandang hampir seluruhnya adalah orang Barat.

San Francisco memang merupakan pemberhentian pertama bagi banyak orang Tionghoa yang datang ke AS, di kota ini etnis Tionghoa memang paling banyak, di New York mungkin lebih banyak lagi. Tapi di kota-kota di bagian tengah Amerika sangat sedikit. Setelah kamp pelatihan bersama berakhir hingga masuk ke sekolah pelatihan awal, di dalam satu kelas biasanya hanya ada 24 orang, dan rata-rata di setiap kelas jumlah etnis Tionghoa adalah kurang dari 1 orang. (whs/rmat)

BERSAMBUNG

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular