Keterangan gambar: Ilustrasi
Dari kisah dokter-dokter terkenal di zaman Tiongkok dahulu, kita tidak sulit untuk mengetahui bahwa ilmu kedokteran Tiongkok zaman dahulu sudah jauh melebihi ilmu pengetahuan Barat. Pada 300-400 tahun Masehi lalu, di Tiongkok sudah muncul operasi pencangkokan jantung. 100 tahun Masehi yang lampau sudah ada penyambungan kembali tulang yang patah, cuci usus, membedah tempurung kepala, juga sudah ada obat bius, operasi katarak sudah dapat dilakukan oleh Sun Simiao pada tahun 500 M yang lalu.
Mengenai pemakaian obat lebih merupakan suatu keterampilan yang ajaib, begitu obat diminum penyakitnya pun sembuh, pada masa itu Huatuo berhasil menyembuhkan penyakit kuning dan penyakit tifus oleh Zhang Zhong Jing, serta masih banyak penyakit-penyakit yang sulit disembuhkan lainnya, seperti diabetes juga, sudah ada resep penyembuhannya.
Akupunktur, terapi satu-satunya yang dimiliki oleh Tiongkok, prestasi dokter-dokter ternama saat itu sudah tinggi sekali, sehingga pengobatan akupunktur dapat bertahan hingga sekarang. Bahkan dokter di zaman dahulu ada yang memiliki kemampuan supernormal yang melebihi orang biasa, misalnya Pian Que hanya berdasarkan pendeteksian mata saja tanpa harus meraba denyut nadi sudah mampu memaparkan kondisi penyakit pasien secara ringkas, Huatuo pun tanpa harus dengan bantuan alat apa pun, sudah bisa mengetahui tumor pada otak Caocao.
Titik akupunktur pada tubuh manusia yang sering dipakai oleh ilmu pengobatan Tionghoa, yang tadinya selalu tidak diakui oleh perkembangan ilmu pengetahuan Barat sekaligus tidak dapat terdeteksi olehnya, akhirnya setelah hingga waktu dekat ini ada yang menemukan titik-titik yang mengeluarkan cahaya dan terang di posisi tertentu tubuh manusia (posisi titik akupunktur) dengan menggunakan teknik pemotretan Grian. Baru terbukti secara autentik keajaiban dan sempurnanya teknik ilmu pengobatan orang Tiongkok kuno yang melebihi manusia zaman sekarang.
Selain itu, dari kisah dokter ajaib, kita dapat menemukan dalam perkembangan teknik pengobatan, dokter-dokter ajaib itu bukan hanya sekadar membaca segala buku saja, tapi keluar-masuk ke hutan belantara dan mencari kelangsungan hidup di alam raya itu. Relatif tak sama dengan dokter zaman sekarang ini yang hanya mencari metode pengobatan yang lebih baik dalam disertasi yang ditekuni sepanjang hari. Tampaknya mempunyai perbedaan yang amat besar.
Ilmu kedokteran Tiongkok zaman dulu, sangat maju, dari zaman ke zaman telah muncul tidak sedikit dokter-dokter kenamaan yang tekniknya tak ada taranya, seperti Pian Que di akhir masa Chun Qiu (407-310 SM), Hua Tuo di akhir Dinasti Han Timur (25-220 M), Dong Feng serta Zhang Zhong Jing (tiga orang dokter ajaib dari Jian An 196-220 M), Huang Pumi dari Dinasti Han Timur (25-220 M), Ge Hong pada Dinasti Cin Timur (317-420 M), raja obat Sun Simiao (Dinasti Tang 618-907 M), Zhu Zhen Heng dari Dinasti Yuan 1271-1368 M (salah satu dari 4 dokter besar pada Dinasti Jin dan Yuan) dan Li Shi Zhen (dokter suci/Dinasti Ming 1368-1644 M) dan sebagainya.
Prestasi ilmu kedokteran mereka sangat menonjol, dari dokter-dokter agung ini dipilih beberapa tokoh-tokoh representatif, diceritakan secara ringkas dari persembahan mereka terhadap ilmu kedokteran.
Mereka memandang hambar nama dan kepentingan, berniat menolong orang, tak suka akan kehidupan mewah yang serba berlimpah, tapi sebaliknya, jejak mereka tersebar luas di seluruh pelosok Tiongkok, mereka tak kenal susah payah, melalui perjalanan yang panjang dan berat terjun ke dalam masyarakat. Kendati hidup sederhana, akan tetapi hidup damai dan senang, suka membantu orang.
Tujuan semula berkarya menulis buku bukan untuk mendambakan diri, untuk dikenang orang sepanjang masa, sebaliknya demi menolong penderitaan berjuta-juta rakyat. Pikiran dan semangat yang tidak demi kepentingan diri sendiri dan tanpa egois, tanpa mengejar hasrat semu dan keinginan yang akan dicapai, adalah yang justru paling dikenang oleh generasi seterusnya. Begitulah potret dokter kuno Tiongkok. (*)
TAMAT