RI-Korsel Susun Target Perdagangan USD 100 Miliar

Perdagangan  di terminal kargo internasional, Tokyo, Jepang (Yoshikazu Tsuno/AFP/Getty Images)

SEOUL –  Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan sepakat menyusun langkah- langkah untuk mencapai target perdagangan yang telah ditetapkan sebesar USD 100 miliar hingga pada 2020. Korea Selatan berjanji meningkatkan perdagangan dan investasi di Indonesia.  Hal ini terungkap dalam pertemuan bilateral antara Menteri Perdagangan RI Thomas Trikasih Lembong dan Wakil Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Korea Selatan, Moon Jae-do yang berlangsung Kamis (10/12/2015) di Seoul, Korea Selatan.

Kedua   negara   sepakat   untuk   memulai   kembali   pembicaraan   Kerja   Sama   Komprehensif Perdagangan Indonesia dan Korea Selatan (Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement/IKCEPA) di bidang perdagangan barang, jasa, investasi. Kedua negara juga sepakat meningkatkan   kapasitas di berbagai sektor seperti industri, pertanian, perikanan, dan sumber daya manusia.

“Kedua Kepala Negara telah menetapkan target perdagangan sebesar USD 100 miliar pada tahun 2020, maka kedua negara perlu segera menetapkan langkah-langkah kerja sama yang konkret,” Kata Mendag dalam siaran persnya.

Korea Selatan merupakan negara mitra dagang terbesar urutan ke-7 sebagai negara tujuan ekspor Indonesia, dan menduduki urutan ke-6 sebagai negara pemasok. Investasi Korea Selatan di Indonesia juga terus meningkat. Pada periode 2010-2014, Korea Selatan menduduki peringkat ke-4 dengan nilai investasi mencapai USD 6,82 miliar. Sektor investasi terbesar di tahun 2014 yaitu pertambangan, industri logam dasar, industri karet, dan industri kulit.

Mendag Tom Lembong ingin mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya ke Indonesia. Salah satunya melalui upaya penciptaan iklim usaha yang kondusif dan atraktif. “Pemerintah saat ini fokus pada upaya penciptaan iklim usaha yang kondusif dan atraktif  dengan mengadopsi kebijakan-kebijakan perdagangan dan investasi yang bersifat terbuka, praktis, dan rasional,” ungkap Mendag.

Pemerintah  Indonesia,  kata  Mendag,  juga  sedang  giat  membangun  berbagai  infrastruktur sehingga Korea dapat memperluas investasinya. Investasi ini diyakini akan mendorong peningkatan ekspor produk industri, pertanian, dan perikanan Indonesia ke pasar Korea Selatan dan pasar lainnya. Beberapa perusahaan besar di bidang infrastruktur, energi, petrokimia dan industri baja Korea Selatan juga menunjukkan peningkatan investasi dan berkomitmen mendukung perundingan penyelesaian kerja sama komprehensif Indonesia-Korea.

Sementara itu, Wakil Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Korea Selatan Moon Jae-do menegaskan bahwa Indonesia merupakan tujuan investasi penting bagi banyak perusahaan Korea Selatan. “Indonesia merupakan tujuan investasi yang sangat penting bagi Korea Selatan. Karena itu,  Korea Selatan siap mendukung program pembangunan ekonomi dan meningkatkan kegiatan di berbagai sektor riil,” demikian ditekankan Moon Jae-do.

Perundingan Kerja Sama Komprehensif Indonesia-Korea Selatan telah berlangsung dalam tujuh kali putaran. Indonesia dan Korea Selatan telah berhasil menyelesaikan sebagian besar cakupan perundingan yang diperkirakan dapat meningkatkan hubungan kerja sama ekonomi kedua negara. Kendati demikian, masih terdapat beberapa isu kunci yang masih perlu pembahasan lebih mendalam. “Masih ada beberapa isu utama yang perlu dibicarakan yang merupakan kunci penyelesaian perundingan kerja sama komprehensif agar memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak,” imbuh Mendag. (asr)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular