Keterangan Gambar: Pesawat penumpang Air France AF463 yang tinggal landas dari Mauritius menuju Paris pada 19 Desember terpaksa mendarat darurat di Bandara Kenya akibat ada bom dalam pesawat. (Getty Images)
Oleh Luo Dongping
Sebuah pesawat penumpang Air France Boeing 777 yang terbang dari Mauritius menuju Paris pada Sabtu (19/12/2015) malam, terpksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Kenya karena ditemukan dalam toilet pesawat sebuah bungkusan yang dicurigai sebagai bom.
Pesawat Air France AF463 berpenumpang 459 orang dan 14 orang awak yang tinggal landas dari Bandara di Mauritius pukul 21:00 dan sesuai jadwal akan mendarat di Bandara Charles de Gaulle Paris pada 20 Desember pukul 05:50. Pesawat menerima laporan penemuan bungkusan yang dicurigai sebagai bom dalam toilet pesawat beberapa waktu setelah pesawat berada di udara. Pilot kemudian memutuskan untuk mendarat di Bandara Kenya guna pemeriksaan lebih lanjut.
Menurut kepolisian Kenya bahwa seluruh penumpang dan awak langsung dievakuasi setelah pesawat itu mendarat di Moi International Airport pada pukul 12:37. Sejumlah anggota militer dan ahli penjinak bom segera naik ke pesawat untuk membawa keluar bungkusan mencurigakan itu guna pemeriksaan apakah mengandung komponen bahan peledak. Hingga Minggu malam, pesawat tersebut masih tetap berada di Bandara Kenya.
Otoritas Bandara Kenya melalui Twitter menyebutkan bahwa benda yang berada dalam bungkusan itu sudah dipastikan adalah perangkat bom yang kemudian berhasil dijinakkan oleh para ahlinya.
Akibat insiden tersebut, Bandara Kenya ditutup sementara dan dibuka kembali setelah situasi dipastikan kondusif. Menurut kepolisian Kenya, ada 6 orang penumpang pesawat itu yang diperiksa oleh polisi.
Sebelumnya pada 7 Desember 2015 lalu, sebuah pesawat penumpang Air France yang terbang dari Bandara San Francisco menuju Paris juga mendapat ancaman bom sehingga melakukan pendaratan darurat di Bandara Montreal Elliott Trudeau, Kanada guna periksaan. (sinatra/rmat)