Patah Tulang Kaki Saat Olahraga Lari, Akibat Berlebihan Minum Softdrink

Keterangan gambar: Xiao Chen mengalami patah tulang kaki saat olahraga, dokter menduga osteoporosisnya diakibatkan oleh mengkonsumsi berlebihan minuman berkarbonasi. (Fotolia)

 

 

 

Seorang siswa SMA kelas 2 kota Wuhan, Hubei, Tiongkok mengalami patah tulang kaki kiri saat mengikuti olahraga lari di sekolahannya. Ia merasakan sakit yang luar biasa pada bagian paha sesaat sebelum jatuh ke tanah. Hasil pemeriksaan dokter rumah sakit menemukan patah tulangnya disebabkan oleh lari. Karena siswa tersebut mengkonsumsi minuman berkarbonasi, 2-3 botol setiap hari selama 6 tahun, dokter menduga, patah tulang siswa tersebut memiliki kaitan erat dengan mengkonsumsi softdrink kegemarannya.

Media Tiongkok memberitakan, siswa kelas 2 SMA Wuhan yang dipanggil Xiao Chen tiba-tiba mendengar suara ‘klek’ dan merasakan sakit yang luar biasa pada kaki kirinya ketika sedang mengikuti olahraga lari sekolahan dan langsung terjatuh ke tanah. Guru beserta teman-temannya segera membawanya ke rumah sakit. Melalui foto rontgen diketahui bahwa tulang tibia dan fibula kaki kirinya patah.

Dari pengakuan Xiao Chen kepada dokter Zhou bedah darurat baru diketahui bahwa ia mengkonsumsi 2 – 3 botol softdrink setiap hari selama lebih dari 6 tahun terakhir. Meskipun nyonya Zhang ibunya Xiao Chen mengetahui bahwa minuman berkarbonasi tidak baik bagi kesehatan, tetapi berusaha untuk mencegah.

Dr. Zhou mengatakan, otoporosis pada tulang kaki Xiao Chen diduga kuat memiliki hubungan dengan mengkonsumsi minuman berkarbonasi. Karena minuman berkarbonasi mengandung komponen asam fosfat yang dapat mengganggu penyerapan kalsium bagi tubuh, sehingga menyebabkan kadar kalsium dan fosfor tidak seimbang, mempengaruhi jumlah deposit kalsium dalam tulang sehingga tulang jadi rapuh dan mudah patah.

Menurut Dr. Zhou Haiyan bahwa anak muda yang sering mengkonsumsi minuman berkarbonasi memiliki resiko patah tulang oleh sebab osteoporosis sampai 3 kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak atau jarang mengkonsumsi minuman itu. Dan resiko itu juga dapat naik sampai 5 kali lipat bila seseorang mengkonsumsi berlebihan minuman berkarbonasi di saat beraktivitas fisik yang intens.

Dr Zhou juga menjelaskan bahwa 40 – 60 % deposit tulang orang dewasa dipenuhi di masa muda, hampir 90% sudah dipenuhi pada usia sekitar 18 tahun. Suplemen selanjutnya hanya berperan sebagai pemeliharaan. Ia mengingatkan agar anak-anak muda menghindari konsumsi terlalu banyak minuman berkarbonasi dan makanan manis-manis, tetapi perlu banyak berolahraga, banyak mengkonsumsi vitamin D untuk memicu pertumbuhan tulang. (sinatra/rmat)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular