Ilustrasi investasi (Alex Wong/Getty Images)
JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan kenaikan investasi di luar Jawa. Langkah ini mendukung program Indonesia sentris yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo untuk pemerataan pembangunan. Realisasi investasi di luar pulau Jawa ditargetkan naik 18% dari proyeksi 2015 mencapai Rp 246,2 triliun, menjadi Rp 292,2 triliun pada 201
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani menyampaikan bahwa kenaikan realisasi investasi diluar Pulau Jawa merupakan suatu tren yang positif yang akan terus ditingkatkan. Walaupun hingga kini investasi di Pulau Jawa masih mendominasi, namun investasi luar Jawa akan terus didorong untuk mendorong pemerataan distribusi pembangunan. “Kami optimis pada 2016 capaian investasi luar Jawa dapat semakin ditingkatkan,” katanya dalam rilis di Jakarta pekan lalu.
Dari data yang dirilis oleh BKPM, untuk tahun 2014, realisasi investasi di pulau Jawa mencapai angka Rp 263,3 triliun atau 56,9% dari total investasi, kemudian realisasi investasi di luar pulau Jawa sebesar Rp 199,8 triliun atau 43,1% dari total investasi. Sementara kontribusi investasi di luar Jawa Januari-September 2015 yang diproyeksikan bisa mencapai Rp 180,7 triliun atau
45,2%.
Untuk tahun 2016, BKPM menargetkan realisasi investasi sebesar Rp 594,8 triliun yang terdiri dari investasi yang berlokasi di Pulau Jawa sebesar Rp 302,6 triliun atau setara dengan 50,9% dan investasi di luar Pulau Jawa sebesar Rp 292,2 triliun atau 49,1%. Dari data rencana investasi yang dimiliki oleh BKPM juga semakin menguatkan optimisme akan kenaikan capaian distribusi realisasi investasi. Dari jumlah izin prinsip yang dikeluarkan yang menggambarkan rencana investasi pada tahun 2014 tercatat Rp 586,4 triliun berada di pulau Jawa, sedangkan di luar Pulau Jawa Rp 711,7 triliun atau 54,8% dari total rencana investasi.
Realisasi investasi Januari-September 2015 mencapai Rp 400 Triliun, meningkat 16,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp 342 Triliun. Realisasi investasi tersebut sudah mencapai 77% dari target realisasi investasi tahun 2015 Rp 519,5 Triliun.
Dari realisasi investasi Januari-September tersebut, PMDN meningkat 16,4% sebesar Rp 133,2 Triliun diibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sementara realisasi investasi PMA naik 16,9% sebesar Rp 266,8 Triliun. Dari sisi tenaga kerja realisasi investasi sepanjang Januari-September 2015 juga menyerap tenaga kerja sebanyak 1.059.734 orang, naik 10,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2014, sebesar 960.336 orang. (asr)