Keterangan gambar: USGS, KMA, CENC masing-masing mendeteksi adanya gempa di Korea Utara pada 6 Januari 2016. Uji coba nuklir ? (video screenshot)
United States Geological Survey (USGS), Korea Meteorological Administration (KMA) dan Pusat Seismologi Tiongkok (CENC) masing-masing mendeteksi adanya gempa di Korea Utara pada Rabu (6/1/2016) siang. Menurut ahli dari ketiga lembaga tersebut, gempa sangat mungkin ‘buatan manusia’ dan tidak mengesampingkan karena ledakan uji coba nuklir Korea Utara.
Pukul 12 siang waktu Pyongyang (pukul 03:30 GMT, pukul 11:30 waktu Beijing atau 10:30 WIB) Korean Central Television (KCTV) menegaskan bahwa Korea Utara telah sukses melakukan uji coba bom hidrogen. Koresponden BBC di Seoul Yang Hao-qian mengutip laporan dari KCTV mengatakan bahwa, instruksi terakhir untuk ‘menekan tombol’ peledakan uji coba dikeluarkan oleh Kim Jong-un sendiri.
Koresponden BBC untuk Seoul yang sedang berada di Beijing, Stephen Evans mengatakan, uji coba nuklir Korea Utara kali ini tidak diragukan lagi sudah merupakan masalah yang serius. Diperkirakan negara-negara tetangga termasuk Tiongkok akan terkena reaksi yang kuat.
CNN melaporkan bahwa bila apa yang diucapkan Korea Utara itu benar, maka itu berarti Korea Utara sangat berambisi untuk meningkatkan kekuatan militer mereka. Pejabat Amerika menyebutkan bahwa Departemen Pertahanan AS sedang mendalami laporan tentang uji coba nuklir Korea Utara.
Daerah perbatasan Tiongkok seperti Yanji, Hunchun, Changbai County juga merasakan gempa
Sebelumnya, USGS, KMA, CENC masing-masing mendeteksi adanya gempa di Korea Utara. USGS menyebut gempa itu memiliki kekuatan 5.1 SR dengan pusat gempa yang berada di bagian timur laut Korea Utara.
CENC Tiongkok menyebutkan bahwa gempa berkekuatan sekitar 4.5 SR terjadi pada 6 Januari pukul 09:29 pusat gempa terletak pada 41.30 ° LU dan 129.09 ° BT dengan kedalaman 0 km.
Media Tiongkok melaporkan, beberapa daerah Tiongkok yang dekat perbatasan dengan Korea Utara seperti Yanji, Hunchun, Changbai County dan lainnya juga merasakan gempa. Dituturkan oleh seorang warga Yanji bahwa beberapa perabot seperti kursi, meja dan lemari terlihat bergoyang selama beberapa detik, karyawan kantor sampai berhamburan keluar dari gedung, sebuah retak permukaan terjadi pada tanah di lapangan milik sekolahan SMA, murid semuanya dievakuasi, ujian yang sedang berlangsung terpaksa dihentikan.
Shinzo Abe: Ini adalah ancaman yang tidak dapat kita tolerir
Pihak Gedung Biru Korea Selatan langsung mengadakan rapat keamanan darurat untuk membahas masalah tersebut. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengeluarkan komentar pedas mengatakan bahwa ini adalah ancaman besar bagi Jepang yang tidak dapat kita tolerir.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan dalam konperensi pers pada Rabu (6/1/2016), “Dengan menggabungkan beberapa kasus di waktu lalu, kita percaya bahwa Korea Utara besar kemungkinan telah melakukan lagi uji coba peledakan senjata nuklir.”
Dinas CBRN yang di bawah Pasukan Kementerian Pertahanan Korea Selatan pada Minggu (3/1/2016) lalu mengeluarkan sebuah laporan yang berisi tentang Korea Utara sedang melakukan penggalian terowongan di Punggye-ri sebuah wilayah untuk uji coba senjata nuklir. Sedangkan pada awal Desember tahun lalu, Kim Jong-un juga mengatakan bahwa Korea Utara sudah memiliki bom nitrogen buatan sendiri.
Korea Utara sudah melakukan 3 kali percobaan nuklir sebelumnya, yang terakhir pada 2013. Analis studi citra satelit telah melaporkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir kegiatan penggalian terowongan di Punggye-ri terlihat meningkat. (Sinatra/rmat)