Kenji Fujimoto sedang berbicara dalam konperensi pers
Kenji Fujimoto selama hampir 20 tahun bekerja sebagai juru masak bagi keluarga Kim pemimpin Republik Demokratik Rakyat Korea. Keahliannya dalam membuat makanan sushi, ia diangkat oleh Kim Jong-il sebagai juru masak khusus pada1982. Kenji dalam 2 buku karangannya mengungkapkan beberapa rahasia terkait diktator Kim Jong-un yang mungkin belum diketahui orang luar.
Laporan Daily Telegraph Inggris menyebutkan bahwa Kenji Fujimoto mengenal Kim Jong-un ketika ia masih anak-anak. Ia diangkat menjadi juru masak spesial sushi untuk Kim Jong-il pada 1982, setahun sebelum Kim Jong-il lahir. Pada suatu ketika pada 2012 ia pernah diajak makan malam bersama Kim Jong-un.
Membuat makan sushi untuk Kim Jong-il
Setelah menjawab iklan yang dipasang di sebuah harian Jepang pada 1982, Kenji baru sadar bahwa pekerjaan luar biasa yang ia peroleh ini adalah membuat makanan sushi buat sang diktator Korea Utara Kim Jong-il. Karena itu, selama sekian tahun ia bekerja di dapur untuk menyiapkan makanan Jepang kesayangan Kim Jong-il.
Selain membuat makanan spesialnya ia juga dijadikan ‘teman bermain’ kedua anak sang diktator (Kim Jong-un dan abangnya). Kenji masih ingat kejadian saat ia sedang mandi, Kim Jong-un yang saat itu masih berusia 8 tahun berusaha untuk membuka pintu dan mau masuk ke dalam. Selain itu, pada waktu Jong-un berusia 17 tahun, ia pernah mendesak juru masak yang memiliki CD lagu Whitney Houston untuk meminjamkan kepadanya.
Setelah putra-putra Kim Jong-il dewasa, banyak orang mengira bahwa abangnya Kim Jong-un kelak yang akan memegang tampuk kekuasaan tertinggi negeri itu.
Kenji lari dari Jepang karena khawatir nyawanya bisa dicabut sewaktu-waktu
Kenji dianggap sebagai satu-satunya orang Jepang yang pernah dijumpai Kim Jong-un. Sedangkan orang Ameriika yang pernah dilihat Kim Jong-un adalah pebasket Amerika Dennis Rodman beserta timnya.
Akhirnya Kenji terpaksa mengambil keputusan untuk meninggalkan Korea Utara setelah mempertimbangkan cukup banyak alasan ia bisa sewaktu-waktu dicabut nyawanya oleh rezim Kim Jong-un. Dengan alasan itu, pada tahun 2001 Ia memutuskan untuk meninggalkan Korea Utara.
Dengan berpura-pura mau mencari landak laut yang berkualitas di Tokyo ia pergi meninggalkan Pyongyang untuk tidak kembali. Menurut Washington Post bahwa Kenji Fujimoto meninggalkan seorang istri dan dua anaknya di Korea Utara yang kemudian mengalami penyiksaan di kamp kerja paksa selama 6 tahun.
Penunjukan Kim Jong-un sebagai calon pengganti ayahnya pada 2010 membuat Kenji dicari para kuli tinta untuk dimintai keterangan ihwal hubungannya dengan keluarga Kim di Korea Utara. Meskipun memiliki resiko tidak kecil, namun Kenji mencoba untuk memuaskan permintaan mereka.
Kenji menulis 2 buku tentang analisanya terhadap diri Kim Jong-un yang wawancaranya pernah disiarkan oleh TV Jepang. Untuk itu ia memperoleh royalty sebesar USD. 1.000,- Ia mengatakan, sejak 2012 ada seorang pria asal Korea Utara yang sering membuntutinya ke mana pergi. Ia pikir dirinya sudah terancam. Sampai suatu ketika pria itu mendekati dan menyodorkan sebuah amplop titipan dari Kim Jongun yang berisi undangan untuk mengunjungi Korea Utara.
Sampai saat ini, Kenji masih khawatir terhadap keselamatan jiwanya, meskipun ia mengaku selalu memakai rompi anti peluru, namun rasa takut masih saja mengikutinya. Sekarang dirinya mungkin akan mengalami lebih banyak kesulitan untuk bisa memperoleh visa masuk ke Korea Utara, kata Kenji. (Sinatra/asr)