Usai kejadian aksi terorisme di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat (Foto : M.Asari/Erabaru.net)
JAKARTA – Aksi teror terjadi di kawasan Sarinah Jalan MH.Tamrin, Jakarta Pusat, mulai pukul 10.50 WIB, Kamis (14/1/2016). Aksi bom bunuh terduga teroris dan sempat terjadi baku tembak menewaskan 5 pelaku terduga teroris, satu orang warga sipil dan satu warga negara Belanda. Aksi teror dijawab oleh masyarakat Indonesia dengan simbol kami tak takut pada akun media sosial.
Kawasan Sarinah langsung menjadi ajang baku tembak dan ledakan bom bunuh diri menjelang siang itu. Polisi membutuhkan waktu kurang dari 30 menit untuk melumpukan pelaku terduga teroris. Kawasan Thamrin pun kembali normal dengan dibantu kehadiran Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Informasi aparat kepolisian, satu orang terduga pelaku teror masuk ke Starbucks Cafe di dekat Sarinah di Gedung Cakrawala. Dua orang lainnya berada di luar Starbucks dan melakukan penyanderaan terhadap seorang warga negara asing untuk di bawa ke area parkir. Pelaku yang di luar Starbucks ini kemudian yang menembak membabi buta hingga seorang WNA tewas. Awalnya kedua pelaku ini sempat membaur dengan sejumlah masyarakat di sekitar lokasi.
Pada saat itu, datang petugas setelah mengamankan aksi demonstrasi di kawasan Monas. Salah satunya adalah Kapolsek Menteng, AKBP Dedy Tabrani hingga kemudian terjadi duel tembak dengan terduga teroris. Dia tak sendirian, tiga rekan polisi ikut bersamanya untuk menindak terduga teroris. AKBP Dedy ikut menembak mati terduga teroris dikarenakan pada saat itu ia hendak melempar sesuatu.
Pada saat bersama juga terjadi ledakan di Pos Polisi pada perempatan jalan MH Thamrin di depan Gedung Cakrawala. Akibat peristiwa bom bunuh diri dua pelaku tewas, seorang petugas polisi luka berat dan seorang warga terluka diduga akibat ledakan bom.
“Ada penyerangan ditujukan ke pospol depan Sarinah juga serangan di Starbucks, di situ ada beberpa korban warga. Ada luka berat ada ringan,” kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar M Iqbal di lokasi kejadian.

Berdasarkan pantauan di lapangan setelah pelaku terduga teroris tewas dan situasi lapangan dikuasai aparat, kawasan Thamrin kembali dibuka. Aparat keamanan pun tetap bersiaga setelah sebelum juga menyisiri sejumlah lokasi di kawasan Sarinah hingga di belakang Hotel Sari Pan Pacific. Aparat keamanan yang berada di lokasi terdiri dari kepolisian dari Polda Metro Jaya termasuk tim Gegana dan parajurit TNI dari kesatuan Kopassus.
Lokasi kejadian langsung dipantau oleh Presiden Jokowi yang usai melakukan kunjungan kerja ke Cirebon, Jawa Barat. Terlihat Jokowi didampingi oleh Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menko PMK Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Melansir dari situs Setkab, Presiden Joko Widodo sudah memberikan keterangan pers sebelum mendatangi lokasi peledakan bom di Sarinah, Jakarta. Presiden Jokowi menyampaikan duka cita dan keprihatian yang mendalam atas peristiwa korban jiwa dalam taragedi aksi bom bunuh diri di kawasan Sarinah. Kepala Negara mengecam keras pelaku teror yang meresahkan dan menganggu ketenangan masyarakat.
Presiden menyatakan telah memerintahkan kepada Kapolri dan Menko Polhukam untuk mengejar dan menangkap kepada pihak-pihak yang terlibat peristiwa teror di Sarinah maupun termasuk terhadap seluruh jaringan pelaku teror. Presiden pada kesempatan itu menyatakan seluruh rakyat Indonesia tak boleh kalah dengan aksi teror.
“Negara, bangsa dan rakyat agar tidak, kita tidak boleh takut, tidak boleh kalah oleh aksi teror seperti ini dan saya mengharap masyarakat tetap tenang karena semua terkendali,” ujar Joko Widodo.
Data kepolisian menyebutkan secara keseluruhan korban terorisme di kawasan Sarinah berjumlah 31 orang termasuk 7 orang lainnya meninggal dunia. Sedangkan korban luka-luka berjumlah 24 orang terdiri 5 Anggota Polri,4 Warga Asing yakni 1 orang Belanda, 1 orang Austria, 1 orang Jerman, 1 orang Aljazair dan 15 warga Sipil. (asr)