Keterangan foto: Kebanyakan RS di daratan Tiongkok menunjukkan gejala transplantasi secara besar-besaran yang abnormal, tidak mungkin mereka mau menjelaskan secara terbuka sumber donor organ itu. Satu-satunya penjelasan yang masuk akal adalah di RRT terdapat gudang organ hidup. Apa hubungannya dengan perampasan organ secara hidup dari para praktisi Falun Gong?
Oleh: Yu Qingxin
Dalam pengusutan World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong (WOIPFG) 2015 melalui telpon survey secara sampling terhadap 169 rumah sakit yang berkualifikasi melakukan transplantasi organ di Tiongkok, ketika dimintai keterangan mengenai asal usul organ, semua rumah sakit transplantasi dengan seia-sekata menjawab, “Dari donor cerebral death.”
Apa yang dimaksud dengan donor cerebral death?
Dokter dan perawat menjawab, “Meninggal karena kecelakaan lalin dan lain sebagainya.”
Ditanya lagi lebih lanjut, jawabannya sudah tidak karuan. Ada yang mengatakan, “No comment, jangan menanyakan hal-hal itu. Ada yang mengatakan, dibagi melalui jaringan internet. Ada yang mengatakan, mengambil di sumbernya dan lain-lain.”
Jawabannya berbelit-belit, terkesan kurang percaya diri.
Masing-masing rumah sakit menunjukkan gejala transplantasi secara besar-besaran yang abnormal, tidak mungkin mereka dapat menjelaskan sumber donor organ yang tidak standard. Satu-satunya penjelasan yang masuk akal adalah di Tiongkok terdapat gudang organ hidup. Apa pengertian “donor cerebral death” yang dikatakan oleh dokter transplantasi? Apa hubungannya dengan perampasan organ secara hidup dari para praktisi Falun Gong?
Pada 3 Januari 2016, pengumuman oleh WOIPFG mengenai edisi yang diperbaharui dari “Tesis dunia ilmu kedokteran RRT mengungkap bukti perampasan organ secara hidup” telah dilakukan pejelasan pembuktian terhadap laporan terkait “celebral death.”
Laporan mengungkap, “cerebral death” merupakan alasan pembenar dari dunia ilmu kedokteran RRT yang dipakai bersama untuk menyatakan penggunaan donor organ dari tubuh hidup. Tiongkok selama ini belum mengundangkan cerebral death, juga tidak memiliki sistem pendonoran organ secara sehat, maka sama sekali tidak terdapat “donor cerebral death” ataupun “pendonorcerebral death“. Itu sebabnya, tindakan pengambilan organ terhadap orang yang mengalami cerebral death, menurut hukum di RRT sendiri, adalah pelanggaran hukum.
Analisa laporan bagian kedua menunjukkan, orang yang dikatakan mengalami “cerebral death” oleh para dokter di RRT bukanlah orang yang benar-benar telah gagal dalam menjalani pertolongan, bukan pula para penderita yang membawa trachea cannula terhubung dengan alat pernapasan dan pernah dicoba dirangsang pernapasannya, tapi sangatlah mungkin adalah orang sehat yang dibuat untuk mengalami cerebral death yang sebagian besar diyakini adalah para praktisi Falun Gong yang disekap.
Di kalangan transplantasi organ RRT yang pertama kali menggunakan istilah “cerebral death” dalam melakukan transplantasi organ adalah Huang Jiefu. Pada tesisnya di dalam Jurnal “Ilmu Bedah Praktis di Tiongkok” bulan Mei 2000 ia mengistilahkan pendonor transplantasi oragan liver sebagai “donor cerebral death“.
Kemudian, Huang Jiefu melakukan kecurangan lebih lanjut terhadap istilah “donor cerebral death” dengan menyebutkannya sebagai suatu kebohongan berkaitan dengan para praktisi Falun Gong yang disekap sebagai “donor cerebral death“, bahkan menyebarluaskan istilah tersebut di kalangan transplantasi di seluruh negara, untuk menutupi perampasan hidup organ tubuh para praktisi Falun Gong. Huang Jiefu menyandang jabatan sebagai Direktur Kehormatan Departemen Transplantasi Rumah Sakit Pertama yang berafiliasi ke Perguruan Tinggi Zhong Shan di Guang Dong, ia bukan saja menggunakan seluas-luasnya istilah “donor cerebral death“, bahkan mendirikan “Pusat Donor Cerebral Death” yang merupakan salah satu “sumber” untuk memperoleh organ.
Pada 20 Juli 2015, Qin Han, seorang dokter ahli bedah jantung anak-anak dari Rumah Sakit Pertama yang berafiliasi ke Universitas Zhong Shan di Guang Zhou mengatakan kepada investigator WOIPFG: Kami khusus memiliki Pusat Cerebral Death, donor cerebral death dibawa ke sekitar Universitas Zhong Shan di daerah Huang Pu, di sana baru dilakukan pembagian organ. Semua dilakukan demikian. Bicara jujur, kalau misalnya seorang terpidana mati, masih belum tentu dapat dipakai jantungnya, memang demikianlah. Pusat cerebral death, khusus bertanggung jawab menyediakan donor.
Di dekat “Pusat Cerebral Death“, pasti terdapat gudang organ, baru dapat menjadi perangkat sistem organ lengkap.
Fakta ini, dapat menjelaskan misteri pada 2005 ketika Huang Jiefu mengikuti Luo Gan ke provinsi Xinjiang untuk “mengatur organ liver.” Di Xin Jiang, Huang melaksanakan transplantasi sebuah oragan liver, karena takut operasi mengalami kegagalan sehingga reputasinya gagl, maka ia dalam watu 24 jam mendatangkan dua buah organ liver yang tidak jelas asal usulnya dari Guangzhou dan Chongqing sebagai organ cadangan. Universitas Kedokteran Militer Ke Tiga Chongqing mampu dalam waktu singkat menyediakan donor organ liver, ini tidak sulit dimengerti, Karena pihak militer menguasai gudang organ dari penyekapan para praktisi Falun Gong, sehingga rumah sakit militer memiliki hak istimewa untuk memperoleh organ. Namun “Rumah Sakit Pertama yang berafiliasi ke Perguruan Tinggi Zhong Shan” merupakan rumah sakit sipil, mungkinkah juga memiliki “gudang organ?”
Huang Jiefu memintanya ke pihak Guangzhou, hal ini menandakan bahwa Huang mempunyai keyakinan. Ternyata tiga orang dokter dan para medis Rumah Sakit Pertama yang berfiliasi ke Perguruan Tinggi Zhong Shan Guangzhou membawa perlengkapan dan sebuah organ liver dengan secepat-cepatnya mencapai Xinjiang.
Hal ini menunjukkan bahwa di dekat Rumah Sakit Pertama yang berafiliasi ke Perguruan Tinggi Zhong Shan Guang Zhou benar-benar terdapat gudang organ, jika tidak, tidak mungkin dalam waktu 24 jam mampu mengirimkan donor organ liver yang sesuai dan segar mencapai Xinjiang. Pemuda sehat dan gagah yang diambil dari gudang organ, dikirimkan ke “PusatCerebral Death” untuk diambil organnya. “Pusat Cerebral Death” merupakan tempat perampasan sekaligus tempat pembantaian para korban pendonor organ secara hidup.
Transplantasi organ liver yang dilakukan oleh Huang Jiefu pada 2012 melebihi 500 kasus, hanya satu kasus donor organ liver yang merupakan “sumbangan sukarela warga”, namun belum pernah ditunjukkan asal-usul pendonor organ liver yang lain. Halaman belakang dari Huang Jiefu yaitu “Rumah Sakit Pertama yang berafiliasi ke Perguruan Tinggi Zhong Shan” memiliki gudang organ hidup, maka sumber organ dari 500 kasus tersebut sudah jelas dengan sendirinya. Dari sini dapat dilihat, Huang Jiefu mencurahkan segenap tenaga untuk menggalakkan perampasan organ secara hidup-hidup bagi Jiang Zemin, dan memperoleh hak khusus untuk mengelola gudang organ.
Dokter Tan Yunshan, Direktur Departemen Pathologi Rumah Sakit Zhong Shan yang berafiliasi ke Perguruan Tinggi Fudan Shanghai, pada 8 Pebruari 2015 mengatakan dengan tanpa ditutup-tutupi. Sekarang dalam melakukan transplantasi organ liver, semua donor organ liver diambil dari “sumber.”
“Kami tentu mengetahui siapa pendonornya, sedangkan mengenai apakah itu Falun Gong atau bukan Falun Gong, kami tidak memperdulikannya. Asalkan ia memenuhi standar, tidak diperdulikan Anda siapa,” katanya.
Donor cerebral death adalah suatu kebohongan, angka donor organ adalah rekayasa, Pusat Cerebral Death adalah tempat kejadian perampasan organ dalam keadaan hidup, di balik Pusat Cerebral Death tersembunyi gudang donor organ yang besar maupun kecil. Semua ini adalah fakta yang diungkap sendiri oleh para dokter transplantasi. Masih ada berapakah praktisi Falun Gong yang disekap di dalam penjara hukuman mati Partai Komunis Tiongkok/ PKT?
Ini merupakan sesuatu yang hendaknya diperhatikan oleh setiap orang, terlebih lagi tidak dapat dibantah oleh pemegang kekuasaan (PKT). (pur/whs/rmat)