Sebuah perusahaan yang baru dirintis di Jepang, mengembangkan Air Bonsai hasil perpaduan antara seni tradisional dan teknologi. Air Bonsai yang bisa melayang di udara dengan bantuan magnetik dalam “energy base” porselen ini, tidak hanya memungkinkan orang-orang untuk menikmati seni tradisional ini, tetapi juga bisa menarik lebih banyak perhatian dengan sensasi mengambangnya di udara.
Desain Air Bonsai ini terdiri dari dua elemen utama, yaitu little star berupa bonsai mengambang atau tumbuhan dari bola lumut dan energy base yang merupakan pot magnetik. “Little Star” adalah semacam bola lumut, berdiameter 6 cm, dapat digunakan untuk menanam tanaman sesungguhnya, tetapi di dalamnya ditanami dengan magnet. Sedangkan energy base-nya merupakan magnentik dan adaptor AC yang kuat memungkinkan tanaman untuk berputar perlahan sambil mengambang di udara.
Air Bonsai dibandrol seharga US$ 300 atau sekitar Rp. 4,1 juta, jika konsumen ingin “energy base-nya” terlihat lebih menarik, Anda bisa menambahkan bentuk batu yang elegan, tentu saja dengan tambahan US$ 30,-. Penggunaan magnetic yang memungkinkan tanaman melayang di udara, bukanlah hal baru, namun, perpaduan antara seni tradisional dan teknologi ini memang terlihat unik.
Karena keterbatasan ekspor tanaman di Jepang, sehingga perusahaan yang mengembangkan Air Bonsai ini, akan bekerja sama dengan tim asal negeri Paman Sam, industri tanaman bonsai Jepang akan menyediakan tanaman yang cocok ditanam sebagai air bonsai. Sementara itu, sejenis pinus yang umum di temui di Amerika, mungkin adalah sebuah pilihan yang cocok sebagai air bonsai. Saat ini tim Hoshinchu tengah menggelar kampanye penggalanagan dana di situs crowdfunding Kickstarter, untuk produksi massal air bonsai. Dan diperkirakan barang akan mulai dikirim pada Agustus mendatang, namun hanya di negara-negara tertentu. (Epochtimes/Jhon/asr)
https://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=jssXjtYoDl0