Tak Ada Pembahasan yang Substantif dalam Pertemuan Puncak Brussel

Keterangan foto: Ketua Dewan Eropa Donald Tusk (kiri), Ketua Dewan Uni Eropa Jean-Claude Juncker (tengah) dan PM. Inggris David Cameron sedang melakukan pembahasan. (foto Dewan Eropa)

Oleh CNA Brussel

Pembahasan masalah apakah Inggris bisa dipertahankan tetap menjadi salah satu anggota Uni Eropa sedang berlangsung di Brussel, Belgia. Namun pejabat Downing Street mengemukakan bahwa sambutan yang disampaikan oleh pemimpin ke 28 negara anggota Uni Eropa itu semua sangat konstruktif, namun tidak diikuti oleh kemajuan yang nyata.

Perdana Menteri Inggris David Cameron menyerahkan keputusan Brexit kepada rakyat Ingris melalui referendum yang rencananya akan diadakan pada Juni mendatang. Meskipun ia berharap Inggris tetap berada di Uni Eropa, tetapi hanya jika Uni Eropa bersedia melakukan reformasi kebijakan termasuk pembatasan berlaku untuk kesejahteraan para pengungsi dan hal lainnya.

Cameron mengatakan, bila hasil dari pembahasan bisa memenuhi harapannya, maka Ia dapat menjelaskan kepada para pemilih referendum di Inggris. Sebaliknya, ia bersedia untuk mundur dari pertemuan puncak ini.

BBC mengutip pejabat Downing Street itu memberitakan bahwa negosiasi sementara ini sudah mencapai kebuntuan. Namun, sejumlah masyarakat Inggris yang menaruh curiga kepada Uni Eropa mengatakan bahwa meskipun usulan Cameron dapat diterima Uni Eropa, Inggris tetap tidak dapat menghalangi diberlakukannya hukum Uni Eropa yang sebenarnya tidak diinginkan, juga tak mampu untuk memperkecil jumlah pengungsi yang masuk Inggris.

Data terkini menunjukkan, jumlah imigran yang bekerja di Inggris sudah mencapai 2 juta orang. Pejabat Uni Eropa mengatakan, meskipun semua negara telah menyatakan harapan agar tetap berada di Uni Eropa, tetapi belum mencapai kesepakatan pada beberapa isu kunci. Termasuk bagaimana memodifikasi perjanjian Uni Eropa yang bersifat mengekang untuk memenuhi permintaan reformasi yang diminta Inggris. Terhadap masalah kesejahteraan pengungsi, beberapa negara anggota bisa melakukan “rem mendadak.”

Lainnya termasuk apakah negara anggota diperkenankan untuk membatasi permintaan calon imigran dan berapa lama itu bisa berlaku? Apakah kesejahteraan kepada anak yang dibatasi bisa berlaku surut?

Mengubah beberapa prinsip-prinsip Uni Eropa untuk mempererat persatuan antar negara anggota.

Cameron sangat mengharap para pemimpin negara yang hadir dalam pertemuan puncak ini bisa mendukung usulan reformasi yang ia sampaikan. Bila saja esok ia harus pulang ke London dengan tangan kosong atau tanpa hasil, maka kepemimpinannya akan melemah dan kelompok kekuatan yang memang mencurigai Uni Eropa akan mempengaruhi rakyat untuk memilih keluar dari Uni Erpa. (sinatra/rmat)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular