Menlu Wang Yi Berkunjung ke AS Diduga Membahas Soal Korut dan Laut Selatan

Keterangan foto: Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi. (BBC/AP)

 

Juru bicara Menteri Luar Negeri Tiongkok mengumumkan bahwa Menteri Wang Yi akan berkunjung ke AS pada 23 – 25 Februari 2016. Situasi di Semenanjung Korea dan masalah sengketa Laut Selatan diperkirakan akan menjadi fokus pembicaraan Wang dengan pihak AS.

Menurut laporan media bahwa Wang Yi akan mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri John Kerry, Menteri Pertahanan Ashton Carter, Penasihat Keamanan Nasional Susan Rice dan pejabat senior pemerintahan Obama lainnya.

Kunjungan Wang Yi kali ini bertepatan dengan penempatan sistem rudal HQ-9 di Kepulauan Spratly yang disengketakan, dan terkait penempatan sistem pertahanan rudal (THAAD) oleh AS di Korea Selatan yang katanya untuk menanggapi provokasi Korea Utara, tetapi menyebabkan ketidakpuasan pihak Tiongkok.

Media AS ‘Washington Free Beacon’ mengutip ucapan pejabat AS memberitakan bahwa penempatan sistem rudal di salah satu pulau Kepulauan Spratly diperkirakan akan menjadi topik utama dalam pembicaraan kedua negara.

Pekan lalu, pihak Tiongkok telah menempatkan sistem rudal darat udara HQ-9 yang memiliki jangkauan maksimum 200 km di Pulau Woody atau Yongxin. AS menyebut Tiongkok sedang melakukan militerisasi di Laut Selatan. Ini telah menunjukkan pertentangan dengan apa yang pernah dijanjikan oleh Beijing. Menteri Luar Negeri AS John Kerry pekan lalu sudah menduga masalah ini harus dibicarakan secara serius dengan pihak Tiongkok.

Militer AS sudah menunjukkan sikap yang cukup jelas, seperti yang pernah disampaikan sebelumnya bahwa AS tidak mengesampingkan untuk mengirim pesawat militer terbang di atas udara pulau-pulau di Laut Selatan. Dalam pelawatan ke Australia, Komandan Armada Ketujuh AS Laksamana Madya Joseph Aucoin mendesak kapal perang negara tersebut juga milik negara-negara lainnya untuk berlayar melalui perairan dekat pulau-pulau yang masih disengketakan itu seperti yang dilakukan oleh kapal perang AS.

Aucoin mengatakan, hal itu dilakukan guna membantu menjaga kelancaran berlayar di Laut Selatan. AS secara tegas menganggap perairan di luar 12 mil laut dari pantai pulau yang dikendalikan Tiongkok sekarang adalah perairan bebas. Itu jelas berbeda dengan pendapat yang dimiliki Tiongkok.

Situasi di Semenanjung Korea diharapkan menjadi fokus lain dari pembahasan. Setelah Korea Utara melakukan uji coba nuklir untuk keempat kalinya dan munculnya pembicaraan antara Korea Selatan dengan AS soal penempataan THAAD di Korea Selatan sebagai bagian dari respon terhadap Korut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok menanggapi masalah ini mengatakan, “Menlu Wang Yi akan bertukar pendapat dengan Menlu AS dalam kunjungan kali ini.”

Otoritas Beijing sangat menentang penempatan THAAD di Semenanjung Korea karena dapat merugikan keamanan mereka. Dalam wawancara dengan reporter Reuters sebelumnya Wang Yi pernah menyebut THAAD memiliki daya jangkauan yang lebih luas dari yang dibutuhkan untuk kepentingan pertahanan di Semenanjung Korea, sehingga merugikan kepentingan strategis keamanan Tiongkok. Mungkin Wang Yi juga akan menggunakan kesempatan pertemuan untuk menyatakan protes langsung kepada AS.

Namun, perundingan untuk penempatan THAAD antara AS dengan Korea Selatan telah berlangsung dengan lancer di Washington pada 18 Februari 2016. Pejabat Korea Selatan yang hadir dalam perundingan menyebutkan bahwa, berdasarkan pertimbangan keamanan Korea Selatan, penempatan THAAD dinilai sangat penting dan ini sama sekali tidak bersinggungan dengan kepentingan Tiongkok memberikan sanksi negara itu kepada Korea Utara. (sinatra/rmat)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular