Jika Inggris Keluar dari Uni Eropa, Prancis akan Hentikan Penampungan Pengungsi di Calais

Oleh CNA

Menteri Ekonomi Prancis Emmanuel Macron, Kamis (3/3/2016) kepada Financial Times (FT) mengatakan, bila Inggris keluar dari Uni Eropa, maka Prancis akan menghentikan penampungan pengungsi di Calais, juga mendorong perbankan untuk pindah dari Inggris.

Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden Prancis Francois Hollande dalam waktu dekat akan bertemu di KTT kedua negara itu untuk membahas topik berkaitan dengan Brexit yang referendumnya akan diselenggarakan pada Juni mendatang.

Emmanuel Macron saat wawancara dengan FT mengatakan bahwa penarikan diri Inggris dari Uni Eropa akan menyebabkan perjanjian tentang kontrol perbatasan antara Prancis dengan Inggris tidak berlaku lagi, dengan demikian maka pemerintah Prancis mungkin akan mendorong industri jasa keuangan untuk pindah dari London (Inggris).

“Ketika hubungan menjadi terganggu, maka para pengungsi akan tidak lagi bisa tinggal di kamp-kamp yang ada di Calais,” kata Macron.

Ia juga menambahkan bahwa jika keluar dari Uni Eropa, Inggris akan tidak sepenuhnya bisa masuk ke pasar tunggal. Cameron pada bulan lalu sudah memperingatkan bahwa Brexit mungkin bisa menyebabkan pos-pos penjagaan di perbatasan Calais ditiadakan.

“Dengan demikian tidak ada lagi rintangan yang memblokir ribuan orang pengungsi untuk masuk Inggris melalui Selat Inggris,” tegas Cameron.

Demi keamanan pertemuan puncak yang akan diadakan di kota Amiens, otoritas telah membongkar sebagian fasilitas pengungsi di “jungle” yang sebelumnya pernah digunakan untuk menampung ribuan pengungsi perang saudara dari Timur Tengah, pengungsi kemiskinan dan peperangan dari Afrika. (sinatra/rmat)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular