Erabaru.net. Orang yang percaya bahwa berbuat baik akan mendapatkan balasan berkah, di mana ada yang menganggap bahwasannya dengan mengumpulkan De (kebajikan), maka pada kehidupan sekarang atau kehidupan yang akan datang bisa mendapatkan balasan berkah; ada yang berbuat baik, namun tidak terbayang akan balasan berkah di kemudian harinya, hanya merasa hati terasa sangat lega dan perasaan menjadi sangat riang dengan berbuat baik.
Dan sudah barang tentu, orang yang berbuat jahat tentu tidak percaya ada hubungan balasan sebab-akibat, namun ketika ia berbuat jahat, perasaannya pasti sangat tegang, sarafnya berada dalam kondisi tegang sepanjang hari, jika ada sedikit gerakan saja pasti sangat gugup dan bingung sekali, sebagaimana yang dikatakan “tidak akan takut meskipun pintu diketuk tengah malam” (jika tidak berbuat jahat).
Berbuat baik atau jahat bagi individual merupakan catatan perjalanan hidup, sifat medan energi yang ada di tubuh orang baik dan jahat adalah tidak sama, orang yang memiliki kemampuan bisa melihat aura tubuh di sekelilingnya, bisa melihat secara jelas semua perbuatan yang dilakukan seseorang di masa lalu.
Prinsipnya sangat sederhana, pita magnet menyimpan informasi ke dalam bubuk magnet, kemudian disebarkan kembali melalui dioda yang dibesarkan.
Dan prinsip yang sama juga, di tengah udara kita ini, terdapat butiran yang puluhan juta kali lipat lebih renik dibanding molekul udara, dan instrumen manusia tidak dapat mendeteksinya, namun ia adalah pembawa informasi, setiap hal ihwal yang terjadi di tengah alam semesta, dan hal ihwal apa saja yang dilakukan setiap orang, butiran-butiran yang sangat mikrokosmis ini akan mencatat dan menyimpan selamanya di ruang dimensi lain, orang yang memiliki kemampuan, dan memiliki kemampuan seperti dioda, namun harus lebih kuat dibanding kemampuan dioda pesawat radio, semakin tinggi kemampuan, semakin tinggi pula tingkat instingnya.
Alam semesta adalah sebuah sistem raksasa.
Ruang apa pun selalu saling berhubungan satu sama lain, dengan menggunakan kemampuan supernormal yakni Sumingtong bisa menerima catatan buku perjalanan hidup seseorang yang tersimpan di mana saja.
Meskipun orang yang berbuat jahat untuk sementara tidak berbuat jahat, tidak menindas orang baik, namun bagi ruang alam semesta lain dan perbandingan perjalanan hidup yang ratusan tahun itu sangat singkat, dan reinkarnasi kehidupan juga membuatnya tidak bisa melepaskan diri, dan prinsip keadilan akhirnya pasti akan menjatuhkan hukuman pada orang jahat menurut catatan, hanya urutan penempatan waktu dan lama atau tidaknya yang tidak sama saja.
Dan inilah sebagaimana yang dikatakan dalam pepatah: “Baik ada balasan baiknya, jahat ada balasan jahatnya, bukannya tidak membalas, semuanya pasti dibalas bila saatnya tiba.”
Terkadang juga terjadi peristiwa pembalasan yang terjadi seketika itu juga.
Suatu kisah ketika pada awal tahun 1990-an seorang mengatakan, dirinya dan kepala pabrik bawahan perusahaan menemani 2 pengusaha keturunan berkeliling ke kuil pancuran mata air Gushan, Fuzhou, di dalam kuil asap rokok berkepul-kepul, pria dan wanita yang saleh sedang bersembah sujud, tampak begitu tulus dan khusyuk.
Di saat itu, kepala pabrik yang berada di sisi dirinya sangat tidak senang melihat pemandangan seperti itu, lalu ia menuju tempat ibadah dan mengucapkan beberapa patah kata yang tidak pantas dan tidak menghargai, setelah itu ia melangkah keluar, baru saja tumit kakinya menginjak tanah, terdengar suara… “aduh”, tangan kanan menyangga dagunya dan merintih-rintih, ternyata letak dagunya telah beralih tempat.
Ini adalah sebuah contoh yang dibalas saat itu juga, dan kondisi seperti ini biasanya hanya memberi sedikit pelajaran saja karena telah mencemooh Tuhan secara langsung.
Sejak itu, kepala pabrik itu sangat hormat kepada Tuhan, selalu terukir dalam lubuk hati akan pelajaran yang diterimanya, dan tidak berani lagi berkata yang tidak-tidak terhadap Tuhan.
Meskipun ia masih tidak mengerti atas semua hal yang terjadi ini, namun telah menganyam 100 tanda tanya terhadap materialisme dan ateisme. (Zhengjian.org/Yhon/asr)