Oleh Ye Hua
Insiden sensitif akibat perseteruan antara kubu Xi Jinping dengan Jiang Zemin kerap muncul selama sebelum dan sesudah Dwi Konferensi Partai Komunis Tiongkok/ PKT berlangsung. Situasi ketegangan juga terus meningkat akibatnya. Baru-baru ini dikabarkan bahwa seorang perwira polisi bersenjata telah ditahan secara rahasia oleh Biro Pengawal Pusat Tiongkok karena tertangkap memiliki rencana untuk membunuh Ibu Negara, Peng Liyuan.
Media Bowen mengutip dari sumber terpercaya pada Rabu (16/3/2016) memberitakan bahwa kejadian berawal dari ditemukannya rencana seorang perwira polisi bersenjata untuk melakukan kekerasan terhadap istri Xi Jinping oleh Biro Pengawalan Pusat Tiongkok melalui penyadapan telepon tak lama setelah Tahun Baru Imlek berlalu.
Perwira polisi bersenjata yang masif aktif bertugas di Beijing tersebut bermaksud untuk melakukan kekerasan pada saat Peng Liyuan melakukan perjalanan dinas. Biro Pengawal Pusat kemudian menangkapnya untuk diinterogasi.
Sumber mengungkapkan bahwa semua anggota dari angkatan di mana perwira tersebut berada ikut diselidiki. Sampai sekarang belum diketahui apa motif perwira tersebut melakukan kekerasan terhadap Ibu Negara, apakah ada orang lain yang menyuruhnya? Apakah merupakan tindakan individu atau kelompok perencanaan?
Sumber juga menyebutkan bahwa keamanan Peng Liyuan bersama putri tunggalnya Xi Mingze menjadi tanggung jawab Biro Pengawal Pusat sejak suaminya Xi Jinping diangkat menjadi presiden pada 2012.
Dalam beberapa tahun terakhir, Xi Jinping berulang kali menghadapi percobaan pembunuhan oleh orang-orang dari kelompok Jiang Zemin. Setidaknya 2 kali percobaan pembunuhan itu dilakukan oleh asisten dan pengawal Zhou Yongkang yang bernama Tan Hung. Orang ini telah ditangkap pada 1 Desember 2013 silam.
Periode sensitif selama Dwi Konferensi berlangsung suhu pereteruan antar kubu Xi dengan Jiang juga terus meningkat. Pada 4 Maret 2016 lalu, di media milik Pemerintahan Daerah Otonomi Xinjiang Uygur tiba-tiba muncul sebuah artikel yang isinya menyerang kebijakan Xi Jinping. Dan mengancam keselamatan Xi dengan tulisan, “Awas dengan keselamatan anda beserta keluarga.”
Pada 13 Maret 2016, Xinhua News Agency dalam artikel pelaporan tentang jalannya Dwi Konferensi yang berlangsung memunculkan tulisan ‘Pemimpin Tiongkok terakhir Xi Jinping ….’
Sementara itu, Wakil Menteri Propaganda Jiang Jianguo yang bertanggung jawab atas Festival Musim Semi di CCTV sengaja menyebarkan berita negatif untuk mengkambing-hitamkan Xi Jinping dan keluarga. (sinatra/rmat)