Oleh Huang Kaixi
Pelantikan Presiden baru Myanmar Htin Kyaw yang dicalonkan oleh Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) beserta kedua wakilnya telah dilantik dalam gedung Parlemen Federal pada Rabu (30/3/2016). Dengan demikian, momen ini menandakan bahwa kekuasaan junta militer Myanmar selama setengah abad telah berakhir.
Htin Kyaw dalam pidato pelantikannya mengatakan, pemerintahan baru nantinya akan berusaha untuk merealisasikan rekonsiliasi nasional, perdamaian dalam negeri dan mendorong agar konstitusi federal dapat mencerminkan demokrasi untuk meningkatkan taraf hidup rakyat Myanmar.
Kabinet mantan Presiden Thein Sein yang terdiri dari 36 kementerian nantinya akan digabung menjadi hanya 21 kementerian. Program pengurangan berani dari pemerintahan baru ini telah mendapat dukungan luas termasuk anggota parlemen dari Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan juga militer.
Presiden baru berusia 70 tahun ini sama-sama pernah belajar di Universitas Oxford Inggris. Ia terus berada di samping sejak Aung San Suu Kyi menjalani tahanan politik dan beberapa kali menjalani tahanan rumah, aktif untuk ikut dalam pemilihan, dan memimpin Partai NLD hingga keluar sebagai pemenang dalam pemilu parlemen November tahun lalu. Htin Kyaw adalah orang kepercayaan Aung San Suu Kyi.
Htin Kyaw lahir dari keluarga politik. Ayahnya yang merupakan seorang penyair terkenal di Myanmar adalah salah satu pendiri Partai NLD, sedangkan istrinya Su Su Lwin adalah seorang anggota parlemen dari Partai NLD. Mertua Htin Kyaw adalah juru bicara NLD dan Thin Kyaw sendiri mendapat predikat ‘Jenjang putih di atas awan’ karena memiliki reputasi tinggi dalam partai.
Aung San Suu Kyi telah mendapat persetujuan parlemen untuk menjabat sebagai Direktur Kantor Kepresidenan dan menangani ketiga kementerian yakni Luar Negeri, Pendidikan dan Energi listrik.
Sementara itu, 5 orang anggota parlemen dari Partai NLD akan dimasukkan ke dalam Kabinet Htin Kyaw dan masing-masing akan diangkat sebagai Menteri Pertanian, Peternakan dan Pengairan, Menteri Transportasi dan Komunikasi, Menteri Perdagangan, Menteri Kesejahteraan, Sosial dan Pemukiman, Menteri Keuangan dan Perencanaan Pembangunan.
Meskipun Myanmar untuk pertama kalinya memasuki era pemerintahan sipil keluar dari pemerintahan non militer. Tetapi kabinet Htin Kyaw masih mendudukkan 3 orang menterinya yang berasal dari militer untuk menangani Kementerian Pertahanan, Dalam Negeri dan Urusan Perbatasan. (sinatra/rmat)