JAKARTA – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menilai tabrakan pesawat di Bandara Halim Perdanakusuma seharusnya dapat dihindari. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi melalui Pusat Teknologi Elektronika (PTE), menyebut sudah memiliki teknologi navigasi surveillance di bandara.
Direktur PTE, Yudi Purwantoro mengatakan teknologi BPPT ini mampu memantau pergerakan pesawat dan kendaraan bergerak lainnya di bandara penerbangan dalam kondisi mana pun seperti ketika sudah mendarat.
“Pemantauan ketika pesawat sedang melakukan approach pendaratan, ketika sudah mendarat, maupun ketika bergerak di sekitar terminal,” ujarnya dalam keterangan Humas BPPT dilansir Senin (18/4/2016).
Menurut Yudi, teknologi BPPT ini merupakan produk buatan dalam negeri, kemudian harganya lebih terjangkau tanpa mengorbankan kecanggihan. Pastinya teknologi navigasi pemantauan ini tetap mengedepankan dan menerapkan teknologi terkini.
Yudi menambahkan, alat navigasi ini dirancang menggunakan komponen yang dapat diperoleh dengan mudah serta didukung software open source sehingga tak menyulitkan sebagai upaya pemeliharaan alat ini,
Inovasi ini pun telah mencapai desain purwarupa dan akan uji fungsi di lapangan dan laboratorium sebagai bagian dari sertifikasi. Yudi berharap teknologi tersebut siap diaplikasikan setelah sertifikasi dan ada industri nasional yang melakukan komersialisasi.
“Semoga didukung dan pemangku kebijakan terkait, khususnya dalam hal regulasi. Selain itu juga ada industri nasional yang siap melakukan komersialisasi,” harapnya. (asr)