Dikabarkan bahwa pimpinan tertinggi Tiongkok telah mencapai konsensus untuk tidak lagi “menempuh jalan orang Rusia.” Rencananya Xi Jinping akan menyampaikan pidato penting yang intinya menyoroti tentang tekad untuk “menempuh jalan sendiri” pada 1 Juli (HUT Partai Komunis Tiongkok/ PKT-red) nanti.
Dalam artikel yang dimuat media ‘Ming Pao’ Hongkong pada Kamis (28/4/2016), komentator Sun Jiaye mengatakan bahwa sangat mungkin Xi Jinping akan menyampaikan pidato penting pada 1 Juli mendatang. Isi pidato selain untuk meninjau pelajaran yang didapat dari sejarah, tetapi yang lebih penting adalah menyoroti tekad untuk “menempuh jalan sendiri.” Dikabarkan bahwa pimpinan tertinggi sudah mencapai konsensus untuk tidak lagi “menempuh jalan orang Rusia.”
Artikel menyebutkan bahwa istilah “menempuh jalan orang Rusia” pertama dicetuskan oleh Mao Zedong. Namun, para pimpinan tertinggi di Beijing sekarang bertekad untuk tidak lagi “menempuh jalan orang Rusia.” Mereka berkonsensus untuk menempuh jalan sendiri. Hal yang dimaksud dengan “menempuh jalan orang Rusia” di sini memiliki arti menapak jalan yang dilalui oleh Uni Soviet pada masa itu.
Sebelumnya ada berita yang beredar bahwa Xi Jinping akan mengambil langkah bersejarah pada saat kondisi sudah memungkinkan dan matang. Ada juga berita beredar mengatakan bahwa Xi Jinping mungkin juga akan mengambil jalan seperti yang dilalui Chiang Ching-kuo(putra Cjiang Kai-sek) dalam memimpin Taiwan.
Pada April ini, Dosen Akademi Administrasi Negara (CNSA) Wang Yukai melanggar tabu membicarakan soal sistem presidensial. Menurut pandangannya bahwa bagaimana untuk menemukan suatu desain sistem yang dikenal umum dengan kerangka kelembagaannya yang efektif sehingga benar-benar dapat diakui oleh masyarakat internasional, itu menjadi penting dan yang perlu direalisasikan oleh pimpiman tertinggi Tiongkok saat ini.
Wang Yukai menjelaskan, meskipun beberapa orang pernah mengatakan bahwa Tiongkok di waktu mendatang dapat mengubah cara pemilihan kepala negara dari sistem chairman menjadi sistem presidensial, namun ia berpikir masalah utamanya adalah soal kandungan keilmiahan dan kerasionalan dari sistem yang dirancang. Bahkan bila pemerintah Tiongkok berencana untuk mengubah sistem politiknya menjadi sistem presidensial, tetapi dilihat dari lingkungan politik Tiongkok saat ini, sepertinya reformasi sistemik adalah satu-satunya cara yang harus ditempuh.
Sebelum ini, Xi Jinping, Wang Qishan, Hu Jintao dan lainnya dalam berbagai kesempatan juga berulang kali mengakui PKT sedang menghadapi krisis besar yang mengancam keruntuhannya.
Dalam berbagai artikel khusus Epoch Times juga terus disinggung, bahwa untuk membawa Tiongkok menuju masa depan yang lebih cerah, Xi Jinping mau tidak mau harus menghadapi satu pilihan yakni menyingkirkan PKT dan menangkap Jiang Zemin. (sinatra/rmat)