Oleh: Fang Xiao
Baru-baru ini, pemerintahan Xi Jinping melakukan berbagai tindakan terhadap Zeng Qinghong (mantan wakil presiden RRT dan mantan anggota Komite Tetap Sentral Politbiro PKT) dan Jiang Zemin, dianggap sebagai sinyal akan menciduk mereka berdua.
Analisa: Xi Jinping Lontarkan Sinyal Ciduk Jiang dan Zeng
Awal Mei lalu, media Partai Komunis Tiongkok/ PKT menerbitkan isi lengkap pidato Xi Jinping dalam rapat ke-6 Kongres Komisi Disiplin Pusat yang ke-18 pada Januari lalu. Panjang pidato mencapai 14.000 aksara. Dalam pidato itu Xi Jinping berkata, “Di dalam partai terdapat orang-orang yang ambisius, dan konspirator… kita tidak boleh bersikap hendak menggebuk tikus tetapi khawatir memecahkan benda antik disekitar tikus tersebut, seolah selalu was-was ketika membicarakannya, dan mengambil tindakan seperti burung onta (policy yang tidak berani melihat realita).”
Xi Jinping juga menambahkan bahwa ada yang ambisinya sangat besar dan sesumbar, “Semasa hidup harus masuk ke Zhongnanhai (Pusat pemerintahan PKT), mati harus masuk ke Gunung Delapan Pusaka (Ba Bao Shan / makam bagi para elit PKT). Ada yang membangun kerajaan independen di wilayah kekuasaannya, mendirikan sarangnya sendiri dan mencari pendukung, berpura-pura memuji kebijakan pusat tapi di baliknya melanggar semua kebijakan, menghalalkan segala cara dalam mewujudkan ambisi politiknya… Jika oknum seperti ini tidak dibasmi, begitu ada sedikit angin harapan maka akan mengobarkan kembali api itu.”
Tabloid “Epoch Weekly” dari Taiwan edisi terbaru menerbitkan artikel berjudul “Sinyal dari Xi Jinping Ciduk Jiang dan Zeng” menyebutkan, orang yang mengatakan “hidup harus masuk ke Zhongnanhai, mati harus masuk ke Ba Bao Shan,” sebenarnya adalah Bo Xilai. Kata-kata itu diucapkan ketika Bo masih menjabat sebagai Bupati Jinxian provinsi Dalian. Jadi yang dimaksud sebagai orang berambisi sangat mungkin adalah Bo Xilai. Sedangkan konspirator, jika melihat kalangan petinggi internal PKT, adalah Zeng Qinghong.
Meskipun Zeng Qinghong tidak mencapai puncak kekuasaan, tapi ia adalah penasihat militer Jiang Zemin, juga merupakan pimpinan yang “menjaga/mengawasi kabinet” di masa pemerintahan Hu Jintao dan Wen Jiabao. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Organisasi, wakil kepala negara, mengendalikan intelijensi di luar negeri, intelijensi militer, dan front persatuan (yang bertujuan mencaplok Taiwan). Karena Zeng Qinghong mahir berstrategi, di dalam partai sejak dulu ada orang yang menjulukinya “sang konspirator.”
Dengan sendirinya yang dimaksud dengan ‘benda antik’ disaat ‘menggebuk tikus’ adalah Jiang Zemin. Ungkapan Xi Jinping ini jika diterjemahkan dengan bahasa sederhana adalah, setelah menyingkirkan si ambisius Bo Xilai, untuk menuntaskan tanggung jawab maka dalang konspirator di balik Bo Xilai harus disingkirkan juga yakni Zeng Qinghong, dan meskipun dalam prosesnya akan ikut menyeret Jiang Zemin, Xi Jinping tidak akan segan-segan melengserkan Jiang.
Aksi Besar Lanjutan dari Pemerintah Terhadap Jiang dan Zeng
Baru-baru ini aksi sensasional dari pemerintahan Xi Jinping terus berlanjut, sinyal bahwa akan terjadi perubahan besar juga dilontarkan secara terbuka. Menurut penuturan, pada pertemuan tingkat tinggi Xi Jinping dan Wang Qishan menyatakan “perang” memberantas korupsi telah dikobarkan, dan sebelum Kongres Nasional PKT ke-19 (2017) hasilnya akan terlihat.
Menurut berita teranyar oleh media Hongkong, dengan dilokomotif oleh Komisi Kedisiplinan yang menyertakan Departemen Organisasi Pusat dan Komisi Politik Hukum, pada 25 April 2016 lalu diinstruksikan kepada keluarga dan kerabat sekitar 1500 orang pejabat tinggi PKT agar dicekal ke luar negeri dan wajib melaporkan kekayaan pribadi. Laporan berikut data dan dokumen pribadi termasuk passport, surat kewarganegaraan dan lain-lain.
Di tingkat pensiunan pejabat tinggi kepala negara, nama Jiang Zemin menduduki posisi pertama dalam daftar, berikutnya adalah Zeng Qinghong, Li Changchun dan lain-lain berikut 42 orang keluarga dekat dan 17 orang kerabat mereka mendapat perintah larangan. Sementara di tingkat wakil kepala negara antara lain Chen Zhili, Hui Liangyu, dan lain-lain serta belasan pejabat lainnya berikut ratusan keluarga dan kerabat mereka tertera dalam daftar nama larangan.
Pada 17 Mei 2016, Komisi Kedisiplinan kota Shanghai yang dikepalai oleh orang kepercayaan Wang Qishan yakni Hou Kai, mengeluarkan surat yang memperingatkan para pejabat PKT agar tidak menjadi “katak di dalam air yang sedang dimasak.” Peringatan tersebut dianggap merefleksi terhadap Jiang Zemin. Sebelumnya sudah ada pernyataan terhadap cara pemerintahan Xi Jinping menangani Jiang Zemin adalah “memasak katak di dalam air.” Sekarang baik Jiang Zemin maupun putranya diam-diam telah dicekal (belum dipublikasikan).
Pada saat yang sama, sarang Jiang Zemin yakni Shanghai juga terus diobrak-abrik. Pada 20 Mei 2016 lalu, direktur Shanghai Stock Exchange diganti. 13 Mei 2016 lalu, salah seorang wakil rector Shanghai Maritime University dipecat karena kasus skandal seksual. 8 Mei 2016 lalu, Shanghai Institute for Advance Studies yang berada di bawah naungan Chinese Academy of Science dilaporkan melanggar peraturan manajemen biaya operasional riset ilmiah.
Situs Minghui.org melaporkan, selama Mei ini telah bermunculan banyak slogan dan poster berisi fakta Falun Gong di berbagai kota yang berbunyi, “Adili Jiang Zemin”, “Jiang Zemin hutang darah”, “Pejabat dari kubu Jiang yang tindas Falun Gong tak bisa lolos dari hukum”, “Hentikan penindasan Falun Gong, rakyat tuntut Jiang Zemin”, “Falun Dafa itu Baik”, “Dunia membutuhkan Sejati-Baik-Sabar” dan lain-lain.
Selama setahun terakhir, Minghui.org telah menerima lebih dari 200.000 salinan surat tuntutan dengan nama asli dari keluarga dan kerabat praktisi Falun Gong yang ditujukan kepada Kejaksaan Tinggi Tiongkok dan Pengadilan Tinggi Tiongkok yang isinya menuntut Jiang Zemin. Hingga April 2016, petisi cap jempol di kota Yueyang provinsi Hunan yang menuntut Jiang Zemin telah mencapai 7.484 orang. Hingga akhir April lalu, di kota Wuhan telah bertambah 1.207 orang bertanda tangan menuntut Jiang Zemin. (sud/whs/rmat)