Oleh CNA Kairo
Seorang pejabat pemerintah Mesir yang terlibat penyelidikan pesawat penumpang EgyptAir yang hilang bulan lalu membenarkan adanya penemuan sejumlah reruntuhan pesawat tersebut.
Agence France-Presse memberitakan bahwa komite penyelidikan dari Mesir dalam pernyataannya menyebutkan, kapal laut milik Prancis yang dilibatkan dalam tugas pencarian di Laut Mediterania telah menemukan sejumlah puing pesawat EgyptAir di lokasi yang berbeda-beda.
Pesawat Airbus A-320 milik maskapai EgyptAir ini hilang kontak saat menerbangi rute Paris – Kairo pada 19 Mei lalu. Seluruh 66 orang penumpang dan awaknya dinyatakan tewas dalam kejadian itu.
Perairan di Laut Mediterania yang diduga menjadi tempat jatuhnnya pesawat itu memiliki kedalaman sekitar 3.000 meter. Alat perekam data penerbangan dan suara kokpit hanya mampu memberikan sinyal selama 4 – 5 pekan.
Petugas penyelidikan mengatakan bahwa masih terlampau dini untuk menyimpulkan penyebab kecelakaan pesawat itu, meskipun tidak menutup kemungkinan akibat serangan teroris.
Daily Mail Inggris dalam laporannya mengatakan bahwa tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Pesawat penumpang EgyptAir MS 804 ini tiba-tiba hilang dari pemantauan radar darat ketika berada di atas udara antara Pulau Crete, Yunani dan pantai Mesir. (sinatra/rmat)