JAKARTA – Helikopter TNI AD type Bell 205 A1 dengan No Reg HA – 5073 jatuh pada Jum’at (8/7/2016) pukul 15.13 WIB di Dusun Kowang RT 01/Rw 01 Desa Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Sabrar Fadhilah mengatakan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) dengan seluruh jajaran TNI Angkatan Darat menyatakan turut berduka cita dan keprihatinan yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa dan korban luka berat dalam insiden kecelakaan jatuhnya Helikopter TNI AD.
Menurut Kadispenad, kronologis kejadian pada pukul 15.00 WIB Heli melaksanakan start engine, selanutnya pada pukul 15.06 WIB heli tersebut take off dari Lanud Adi Sumarmo, Solo menuju Lanud Adi Sucipto, Yogyakarta dalam rangka persiapan kegiatan BKO Kodam IV/Diponegoro.
“Heli tersebut terakhir kontak dengan tower pada pkl. 15.14 WIB,” ujarnya dalam keterangan kepada wartawan di Jakarta, Jumat (8/7/2016) malam.
Selanjutnya sekitar pukul 15.16 WIB, heli tersebut mengalami trouble dan dinyatakan hilang kontak di atas Dusun Kowang Desa Tamanmartani dan jatuh menimpa rumah masyarakat atas nama Heru, 55 tahun, pekerjaan buruh dan sebagian rumah Parno, 50 tahun, pekerjaan buruh. Pada saat tersebut rumah dalam keadaan kosong.
Menurut Sabrar, akibat dari kejadian tersebut terdapat kerugian baik personel maupun materiil. Adapun kerugian personil terdiri 3 orang meninggal dunia yakni Letda Cpn Angga Juang, Serda Yogi Riski Sirait dan Fransiska Agustin. Sedangkan, 3 orang mengalami luka berat adalah Kapten Cpn Titus Sinaga, Serka Rohmat dan Kopda Sukoco.
Kerugian materiil akibat jatuhanya heli ini adalah pesawat Heli Bell mengalami rusak berat dan 2 rumah warga mengalami rusak berat. Saat ini TNI AD telah melakukan langkah-langkah penanganan terhadap korban tewas maupun korban luka yang saat ini dievakuasi ke RS Bhayangkara dan RS. Harjo Lukito, Yogyakarta.
“Selanjutnya TNI AD akan segera membentuk Tim Investigasi untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat Helikopter TNI AD tersebut,” ujar Sabrar. (asr)