Erabaru.net. Kondisi dehidrasi yang berhubungan dengan cuaca panas telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kerusakan ginjal kronis pada tikus.
Sebuah studi baru pada tikus yang diterbitkan dalam American Journal of Physiology yang berjudul Regulatory, Integrative and Comparative Physiology melaporkan bahwa, mengonsumsi minuman ringan untuk melepas dahaga saat cuaca terik, malah memperburuk dan menyebabkan cedera pada ginjal.
Selama empat minggu, tikus yang mengalami dehidrasi akibat panas ringan diberikan akses ke air yang mengandung fruktosa dan kadar glukosa pada minuman ringan, atau air dengan stevia. Fruktosa dan glukosa, merupakan gula yang secara alamiah terjadi dalam makanan, ditambahkan ke minuman ringan sebagai pemanisnya. Stevia adalah pengganti gula yang berasal dari tanaman dan tidak memiliki kalori.
Tikus yang meminum air fruktosa-glukosa setelah berulang kali terkena panas yang mengakibatkan dehidrasi, malah lebih merasa dehidrasi dan mengalami cedera ginjal yang lebih buruk daripada tikus yang minum air putih atau air dengan stevia.
“Studi kami meningkatkan kekhawatiran yang serius pada kebiasaan umum, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda, yang mengonsumsi minuman ringan sebagai sarana untuk memuaskan rasa dahaga akibat mengalami dehidrasi,” tulis para peneliti.
Anggota tim peneliti adalah penemu aplikasi paten bagi obat yang berguna untuk mencegah cedera ginjal dengan memblokir metabolisme fruktosa, dan mereka mendapatkan dana dari Amway dan Danone. (Epochtimes/Ajg/Yant)